19:00 . Taklukan Tri Brata Raflesia FC, Persibo Kembali Raih 3 Poin   |   17:00 . 592 Orang Daftar PPK Pilkada Bojonegoro 2024, Kebutuhan Hanya 140 Petugas   |   15:00 . Diperebutkan Ratusan Warga, Segini Gaji PPK Pilkada Bojonegoro 2024!   |   10:00 . Belajar, Pesan Penting Hardiknas Kini   |   20:00 . PKS Kantongi 3 Nama Bakal Calon Bupati, Satu Diantaranya Mantan Bupati Bojonegoro   |   18:00 . May Day, AJI Bojonegoro: Buruh Media Harus Berserikat   |   14:00 . EMCL Gandeng Ademos Kembangkan BUMDesMart di Desa Gayam   |   20:00 . Persibo Bojonegoro Taklukan QDR Makassar 2-0 di Laga Perdana   |   16:00 . Pj Bupati Bojonegoro Luncurkan Layanan Primer (ILP) dan Lansia Sembada   |   14:00 . Terlanjur Hamil, Remaja di Bojonegoro Terpaksa Ajukan Diska.   |   12:00 . Begini Cerita Mahasiswa Unigoro Olah Pisang Ulin Lolos Pemuda Pelopor   |   11:00 . Proyek Trotoar Rp23,4 M Segera Dilelang   |   09:00 . Teka-Teki Perpanjang Jabatan Kades Belum Bisa Dipastikan   |   07:00 . Tak Puas di Ranjang Berujung Selingkuh Penyebab ASN di Bojonegoro Cerai   |   21:00 . Keseruan Polisi di Bojonegoro Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan   |  
Fri, 03 May 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Bermodal Rp350 Ribu, Mahasiswa Unugiri Ciptakan Tempat Cuci Tangan Otomatis

blokbojonegoro.com | Friday, 02 April 2021 12:00

Bermodal Rp350 Ribu, Mahasiswa Unugiri Ciptakan Tempat Cuci Tangan Otomatis

Reporter: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama  Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro yang sedang melakukan pengabdian masyarakat atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pejambon, Kecamatan Sumberrejo, berhasil menciptakan alat cuci tangan otomatis dengan sensor elektronik tanpa perlu menyentuh kran, untuk menghindari penularan virus Covid-19.

13 mahasiswa yang tergabung di Kelompok 2 ini, membuat alat cuci tangan otomatis dengan sensor elektronika agar pengguna tidak perlu menyentuh kran, sehingga dapat meminimalisir sentuhan langsung dengan orang lain.

Cara kerja alat cuci tangan tersebut, apabila tangan didekatkan kepada kran air maka sensor akan berfungsi otomatis dan langsung mengucurkan air.

Kordinator KKN Desa Pejambon, Rian Adi Kurniawan mengungkapkan, alat cuci tangan otomatis yang diberi nama Westafel Sensorik ini menggunakan baterai subagai sumber energinya. Dengan sumber baterai ini dapat bertahan sampai 2 minggu jika digunakan terus-menerus.

"Ketika alat sudah tidak dapat memompa air maka menandakan baterai telah habis dan harus segera di charger," ujarnya, Kamis (1/4/2021).

Dalam pembuatan satu westafel sensorik ini, para tim membutuhkan waktu selama satu hari untuk merangkainya. Akan tetapi, sebelumnya terlebih dulu membuat desain alatnya, kemudian melakukan riset dan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

Rian mengatakan, dalam pembuatannya  membutuhkan beberapa alat seperti Lem, Selotip, Paralon, Westafel, Sensorik dan beberapa peralatan lainya. Untuk satu Westafel Sensorik menghabiskan uang sebesar Rp350 ribu.

"Dalam hal ini kita membuat 2 Westafel Sensorik dan kita telah serahkan kepada pihak Desa untuk digunakan," sambungnya.

Mahasiswa asal Desa Teleng Kecamatan Sumberrejo tersebut menambahkan, penularan virus Covid-19 dapat terjadi melalui percikan yang keluar dari mulut dan hidung orang yang terjangkit corona virus. Seseorang mudah terjangkit virus itu karena tangan mereka tanpa sengaja menyentuh permukaan benda yang terkena percikan dari penderita penyakit Covid-19.

"Penting bagi masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan terutama tangan untuk mencegah penularan Covid-19. Dengan adanya inovasi ini, kita berharap masyarakat menjadi terbantu dan tertarik untuk cuci tangan sehingga dapat mengurangi resiko penyebaran Covid-19," terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pejambon, Abdurrahman mengucapkan rasa terima kasih kepada tim KKN UNUGIRI Bojonegoro yang telah menghadiahkan dua set alat cuci tangan otomatis (non kontak) kepada Pemerintah Desa Pejambon. Nantinya dua alat ini, diharapkan bisa dimanfaatkan untuk salah satu cara untuk pencegahan Covid-19 di Pejambon.

Selama mengadakan pengabdian, lanjut Abdurrahmaan, Mahasiswa Unugiri sangat membantu Pemerintah Desa dan juga masyarakat dalam memberikan sebuah edukasi, mulai dari pembelajaran, pengembangan potensi desa dan lain-lainya. Dibanding dengan Kampus lain yang pernah melakukan KKN di Pejambon, KKN Unugiri dirasa yang lebih baik karena bisa mengembangkan potensi desa dan juga manciptakan alat yang sangat bermanfaat.

”Kalau biasanya mahasiswa yang melaksanakan KKN disini hanya numpang kegiatan, seperti Agustusan. Dan Semoga bantuan ini dapat berguna, bermanfaat, dan membantu pencegahan Covid-19.” pungkasnya. [din/mu]

Tag : mahasiswa, unugiri, kkn, pejambon



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat