13:00 . Perluas Dukungan Lingkungan Akademik, Hulu Migas Hadir di Pameran SINOX-01   |   22:00 . Survei ARCI: Elektabilitas Wahono-Nurul 75,5%, Teguh-Farida 19,6%   |   21:00 . Tingkatkan Derajat Kesehatan Pekerja Lewat Program Atraktif, Pertamina EP Cepu Catatkan Rekor Muri   |   20:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z Bojonegoro Berlangsung Meriah   |   18:00 . Tim Pemenangan Teguh-Farida Akui Tak Tahu Kampanye ‘Bojonegoro Klunting’ di Kepohbaru   |   16:00 . Kampanye Hari Terakhir Pilbup Bojonegoro Berujung Ricuh, Warga Saling Lempar Batu   |   15:00 . 22 TPS di Sekar Bojonegoro Sulit Dijangkau, Ada yang Gegara Jembatan Putus   |   12:00 . Peringati Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronis, Dinkes Bojonegoro Ajak Warga Jaga Kesehatan Paru   |   23:00 . Ribuan Warga Bojonegoro Mlaku Bareng Khofifah-Emil dan Wahono-Nurul   |   19:00 . Diduga Tak Netral, PMII Bojonegoro Minta Ketua Bawaslu Mundur   |   17:00 . Beredar Foto Ketua Bawaslu Bojonegoro Berkaos PDI-P, Benarkah?   |   16:00 . Kembangkan Potensi, PEP Sukowati Gelar Pelatihan Pengolahan Herbal   |   15:00 . 5 Tersangka Korupsi Mobil Siaga Bojonegoro Segera Disidang   |   06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |  
Mon, 25 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Wabup Bojonegoro Ajak Masyarakat Jauhi Radikalisme

blokbojonegoro.com | Thursday, 29 April 2021 21:00

Wabup Bojonegoro Ajak Masyarakat Jauhi Radikalisme

Pengirim: Puput Suriyah*

blokBojonegoro.com - Bahaya laten radikalisme seringkali sulit terdeteksi. Ajaran-ajaran radikal ini menyusup ke ruang-ruang kelengahan masyarakat. Sehingga, menangkal radikalisme tidak bisa sendirian. Mencegah dan memerangi radikalisme merupakan tugas bersama, termasuk di wilayah pendidikan seperti kampus - kampus yang ada di Kabupaten Bojonegoro.

Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Bojonegoro Drs. H. Budi Irawanto M.Pd dalam pemaparannya di Seminar Kebangsaan yang diadakan oleh Kampus IKIP PGRI Bojonegoro, Kamis (29/4/2021). Seminar yang bertajuk “Intoleransi Terhadap Radikalisme di Masyarakat” menghadirkan Ketua MUI Bojonegoro, Kapolres Bojonegoro, dan perwakilan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).

“Kampus seringkali menjadi tempat yang empuk untuk penyebaran faham-faham radikalisme. Mahasiswa yang mulai kritis dan dialektika akademik di kampus yang lebih dinamis memberi ruang bagi agen-agen radikalisme,” papar Mas Wawan, panggilan akrab Wakil Bupati Bojonegoro.

Menurutnya, mahasiswa adalah gerbang utama penerus bangsa. “Jika kita tidak peduli dengan gerbang utama itu, maka kita gagal menjaga penerus bangsa,” ujar Mas Wawan di hadapan para dosen dan mahasiswa.

Bagi Mas Wawan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro memiliki kewajiban untuk menjaga warganya dari bahaya ini. Pemkab juga harus menjaga keutuhan warganya dalam berbangsa dan bernegara, serta memperkuat rasa cinta tanah air. Caranya dengan menciptakan kesejahteraan masyarakat, mempererat hubungan antar elemen, dan tetap merakyat.

“Oleh karena itu, jika Bupati dan Wakil Bupati melenceng dari kewajibannya mensejahterakan masyarakat dan memecahbelah keutuhan warga, maka saya siap dikritik. Jika saya tidak dekat dengan masyarakat, atau tidak membela masyarakat kecil, teriaki saya,” beber Mas Wawan menggebu-gebu.

Pada kesempatan yang sama, Kapolres yang diwakili Kasat Binmas AKP. Sujono menyampaikan bahwa radikalisme ini berawal dari orang yang mudah terpengaruh dan mudah membenarkan segala sesuatu tanpa memastikan terlebih dahulu.

"Jangan berprasangka dan jangan mudah terpengaruh, cari tahu dulu melalui internet atau buku maka kita bisa mengerti apakah hal yang diinformasikan ke kita benar atau salah, " kata AKP. Sujono

Selain itu, Ketua MUI Bojonegoro KH. Alamul Huda menjelaskan bahwa pendidikan memiliki peranan penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Pendidikan sangatlah penting karena menjadi pencegah radikalisme.

Kata Gus Huda, orang-orang penganut radikalisme adalah orang yang tidak cinta Indonesia dan tidak memahami apa itu agama. Mereka suka menyalahkan orang lain dan merasa paling benar.

"Maunya benar sendiri, menang sendiri,” ucapnya.

Gus Huda mencontohkan ilmu sapu lidi. Kata dia, sapu ini terdiri dari sekian ratus batang lidi, jika tidak diikat, maka lidi tersebut akan tercerai berai, tidak berguna dan mudah dipatahkan. Tetapi jikalau lidi-lidi itu digabungkan, diikat menjadi sapu, tidak ada manusia bisa mematahkan sapu lidi yang sudah terikat.

“Jika kita bersatu, orang paling kuat pun bisa dikalahkan, maka mari bersatu,” imbuhnya.

Sementara itu, External Affairs Manager EMCL, Ichwan Arifin menyatakan bahwa radikalisme sangat fundamental. Maka semua harus berkolaborasi untuk mencegahnya.

Kata dia, dulu Presiden Soekarno menggaungkan rasa nasionalisme sebagai bentuk kebersamaan Indonesia. "Mari kita membangun bersama-sama menjadi riwayat yang sama untuk memajukan bangsa Indonesia, " ajak aktivis sekaligus kolumnis itu.

Rektor IKIP PGRI Bojonegoro Dr. Junarti, M. Pd  memyampaikan seminar kebangsaan ini adalah bentuk upaya menangkal radikalisme.

Seminar Kebangsaan ini juga dihadiri Anggota Komisi C DPRD Bojonegoro Natasha Devianti, teman-teman pers, KKKS migas yang ada di Bojonegoro seperti EMCL dan Pertamina EP Cepu, elemen aktivis mahasiswa, para dosen, mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro, dan stakeholder terkait.

*Humas IKIP PGRI Bojonegoro.

Tag : wabup, bojonegoro, seminar, kebangsaan, ikip, pgri



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat