Kades Kepohkidul Dilaporkan ke Polres oleh Staf Pemkab Bojonegoro
blokbojonegoro.com | Monday, 24 May 2021 20:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Dugaan aksi penghasutan yang mengarah pada pengambilan paksa insentif pemutus penyebaran Covid-19 berupa bingkisan sembako di Desa Kepohkidul, Kecamatan Kedungadem, berbuntut dengan pelaporan ke Polres Bojonegoro. Senin (24/5/2021) salah satu staf Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Irsyadul didampingi Kuasa Hukum, Mansyur melaporkan hal tersebut.
Kuasa Hukum pelapor, Mansyur menyampaikan kronologi kejadian, di mana ada 68 paket bingkisan yang diserahkan ke Pemdes Kepohkidul namun ditolak. Kemudian puluhan paket tersebut dikembalikan ke Pemkab Bojonegoro dengan dititipkan di kantor Kecamatan Kedungadem oleh Kepala Desa Kepohkidul, Samudi.
Rencananya, bingkisan tersebut akan dibagikan kepada warga sesuai Surat Keputusan (SK) atau yang berhak menerima. Namun, pada saat petugas dari Pemkab Bojonegoro akan mengambil kembali semua bingkisan tersebut sambil menunggu tim dari kecamatan, tiba-tiba Kepala Desa, Samudi bersama 10 orang warga menghadang kendaraan bahkan mengganjal ban mobil menggunakan batu.
"Warga kemudian mengancam pengendara mobil untuk membuka bagasi. Kalau tidak dibuka, mobil akan dirusak dengan batu," kata Mansyur.
Karena kondisi takut, bagasi kemudian dibuka dan Kepala Desa Kepohkidul memerintahkan semua warga untuk mengambil bingkisan dan sarung yang sebenarnya akan dibagikan kepada yang berhak.
"Awalnya sepuluh orang yang ambil bingkisan, akhirnya banyak yang ikut-ikutan mengambil," imbuhnya.
Diduga, Kades Samudi memprovokasi warga untuk mengambil semua bingkisan karena hak warga dengan alasan sudah membayar pajak.
Dari total bingkisan sejumlah 68 akhirnya tinggal 14 paket dan sarung dari total 68 tinggal 6 biji.
"Dengan adanya peristiwa tersebut, Kades Samudi disangkakan melawan hukum dengan menggerakkan orang untuk mengambil barang bukan miliknya," tambahnya.
Tidak hanya secara pribadi staf Pemkab Bojonegoro atas nama Irsyadul saja yang dirugikan namun juga Pemkab Bojonegoro. Termasuk adanya pemberitaan yang tidak berimbang oleh beberapa media online.
"Sangat disayangkan sekali, pemberitaan yang beredar juga tidak berimbang. Dan sikap Kades yang tidak terpuji akhirnya merugikan orang lain," ujar Mansyur.
Padahal, dalam bertugas semua staf tersebut membawa surat tugas dan memiliki tujuan yang jelas. Namun, karena informasi yang tidak berimbang mengarah pada fitnah.
"Kami minta Kepolisian bisa menindak tegas laporan kami," tandasnya.
Terpisah, Kades Kepohkidul, Samudi saat berusaha dihubungi blokBojonegoro.com pukul 15.12 WIB menjawab sedang menyetir kendaraan. "Nanti tak kabari lagi," pesan kades melalui WhatsApp (WA).
Pukul 16.45 blokBojonegoro.com berusaha menghubungi lagi via WA, namun kades mengaku masih mengemudi mobil. "Sek nyetir mobil mas aku, sek, sek," ucapnya melalui voicenote atau pesan suara pada WA.
Berikutnya pukul 19.34 WIB blokBojonegoro.com berusaha mengkonfirmasi lagi terkait kronologi yang berbuntut pada pelaporan ke Polres Bojonegoro, WA kades online, namun pesan WA yang dikirim hanya centang 2 biru tak ada balasan. Sementara hingga pukul 19.53 dihubungi melalui saluran telepon hanya tersambung berdering dan tidak diangkat. [liz/ito]
Tag : Dugaan, laporan, Pemkab, Bojonegoro, polres, Kepohkidul, kedungadem
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini