Obituari untuk Sahabat
Selamat Jalan Lek Dayat
blokbojonegoro.com | Sunday, 11 July 2021 13:01
Oleh: Muhammad A. Qohhar*
blokBojonegoro.com – Kaget bercampur tak percaya. Sekitar pukul 13.00 WIB, Minggu (11/7/2021) siang, kabar duka berseliweran di WhatsApp Group (WAG) sejumlah laman media sosial kalangan Bojonegoro. Lek Dayat, begitu saya biasa memanggil Drs. Nur Hidayat, dikabarkan meninggal dunia.
Jelas informasi itu membuat saya terperanjat. Sebab, sejak menjejak Bumi Angling Dharma atau Kota Migas tahun 2005 awal selepas mentas kuliah Strata Satu (S1) di IAIN Sunan Ampel Surabaya yang sekarang berubah menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Lek Dayat salah satu guru sekaligus sahabat dekat di kalangan wartawan mencari informasi. Termasuk cukup dekat dengan saya. Hampir setiap hari bersua Lek Dayat di lapangan, karena ia menjadi wartawan Bangsa perwakilan di Bojonegoro.
“Jadi wartawan harus tangguh. Jangan mudah menyerah”. Itulah pesan Lek Dayat kepada saya ketika itu masih baru menjadi wartawan Harian Pagi Surya (Kompas Gramedia Group) untuk wilayah Bojonegoro. Ia sosok yang ramah, bersahaja dan bisa bergaul dengan siapapun.
Senyum lebar seakan tak pernah habis dari bibir Lek Dayat. Karena, ia dikenal 'utun' atau terbiasa sambang dari lokasi satu liputan ke tempat lainnya setiap hari. Sambil menyapa narasumber, ia selalu tersenyum ramah.
Bersama wartawan-wartawan tempo dulu, seperti Alm. Amin Priyanto, Kang Ahmad Taufiq, Mas Sunjani dan lain sebagainya, Lek Dayat sosok guru di lapangan yang andal. Bahkan bisa dibilang tidak pernah mendengar kata-kata mengeluh dari dirinya. Walaupun liputan jauh sekalipun dengan Suzuki Shogun warna hijau, ia tetap berangkat.
Setelah selesai liputan pagi sampai sore, malam hari Lek Dayat sudah berada di kantor Surya saat itu di Jalan Dr. Suharso Gg. Suproyo untuk mengajak minum kopi di malam hari. Diskusi ringan dan renyah menjadi rutinitas saat malam tiba.
Lek Dayat memang suka berkawan, kumpul-kumpul dan bercanda bersama. Bahkan, saat lama tidak ada acara ngopi bareng Komunitas Wartawan Tempoe Doeloe yang biasanya pertemuannya difasilitasi Om Didik Farkhan Alisyahdi, SH., MH (Kapus Daskrimti Kejaksaan Agung), Lek Dayat paling awal obrak-obrak ke saya.
“Ayo Kang Koko, kita kumpul-kumpul ama Om DF (Sapaan akrab Didik Farkhan Alisyahdi yang juga pernah jadi wartawan Memorandum sebelum diangkat sebagai jaksa), kangen meriung ama dulur-dulur Wartawan Tempoe Doeloe”. Itulah Lek Dayat yang semangat berkawan. Tak pernah membeda-bedakan dengan siapa, latar belakang apa dan lain sebagainya.
Ketika anaknya akan kuliah di Surabaya, yakni Avrizal Ilmi yang sekarang Reporter JTV Bojonegoro, Lek Dayat selalu berdiskusi dengan saya. Sebab, selain pernah menjadi dosen di IAIN Sunan Ampel Surabaya, saya dianggap Lek Dayat bisa mencarikan tempat mukim untuk Ilmi yang pas di Kota Pahlawan. Akhirnya hingga lulus kuliah Ilmi juga mengikuti jejak ayahanda sebagai wartawan.
Kita semua kehilangan sosok bersahaja. Kawan sekaligus sahabat sejati. Setelah sebelumnya Alm. Amin Priyanto, Alm. Reino Pareno, Alm. Bambang Soen dan beberapa wartawan senior lainnya, kini Lek Dayat lebih disayang Tuhan Yang Maha Esa.
Selamat jalan Lek Dayat. Njenengan tiyang sae, insya Allah Husnul Khotimah.
*Founder/Owner Blok Media Group/BMG (blokBojonegoro.com & blokTuban.com)
Tag : Obituari, ucapan, meninggal
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini