Menuju Desa Mandiri, Tanggir Gelar Budidaya dan Pengolahan Porang
blokbojonegoro.com | Sunday, 07 November 2021 10:00
Para peserta dan pemateri memamerkan produk saat acara. (Foto: Lizza Arnofia)
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Desa Tanggir, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, merupakan salah satu desa dengan lahan luas yang bisa dimanfaatkan sebagai budidaya tanaman porang.
Bahkan, mayoritas masyarakat Desa Tanggir memiliki kemampuan baik dalam mengolah hasil pertanian. Termasuk adanya dua potensi baik Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam hal ini, PT. Panata Agri Buana memutuskan untuk berinvestasi secara terintegrasi.
Pimpinan PT. Panata Agri Buana, Nusantara Akbar, menegaskan bahwa perusahaan yang dipimpinnya memiliki konsep wilayah hulu ke hilir. Dalam artian mulai dari budidaya porang hingga penjualan aneka olahan produk jadi berbahan porang.
"Kami meyakini bahwa sudah menjual umbi porang (bahan baku) sebagai komoditas utama, namun bukanlah prioritas. Dan perlu terfokus pada penjualan produk," tegas
Terpisah, Kades Desa Tanggir, Wiwik Murtiningsih juga meyakini bahwa dengan adanya pelatihan ini, merupakan salah satu upaya agar masyarakat Desa Tanggir mampu mengolah umbi porang menjadi produk jadi.
"Adanya program budidaya dan pengolahan di Desa Tanggir ini tidak hanya terfokus dalam ranah pertanian. Namun juga dalam ranah wisata kedepannya," sambung Kades Tanggir.
Terpisah, salah satu pemateri, Adib Nurdiyanto,
menyampaikan bahwa budidaya porang di Desa Tanggir bisa dikemas menjadi wisata baru. Selanjutnya, Adib juga menambahkan bahwa Camat Malo ternyata juga telah bersinergi dengan pihak Provinsi Jawa Timur dan membuat beberapa peta wisata di area Kecamatan Malo.
"Konsep tumpang sari pada lahan porang dengan sudut pandang pengembangan wisata. Kami yakin Desa Tanggir akan menjadi sebuah destinasi wisata sentra porang. Namun dengan tetap mempertimbangkan beberapa infrastruktur yang layak," papar Adib
Bahkan, kegiatan pelatihan praktik pembuatan olahan berbahan dasar umbi porang yang diikuti oleh 30 peserta. Juga mengajarkan cara pembuatan aneka olahan sate porang, pentol porang, cendol porang dan daging nabati porang, minuman porang, kerupuk hingga nugget.
"Dengan harapan porang tak hanya menjual porang sebagai bahan baku, namun bisa diolah berbagai olahan yang tentu bisa menarik daya beli masyarakat," harapnya. [liz/lis]
Tag : Budidaya, Porang, pelatihan
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini