21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |   14:00 . Wakil Wamen Komdigi Nezar Patria Lantik Pengurus AMSI Jatim 2024-2028   |  
Thu, 21 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

#CeritaDesaku

Cerita Mbah Banung Sumitro dan Desa Blongsong

blokbojonegoro.com | Saturday, 27 November 2021 13:00

Cerita Mbah Banung Sumitro dan Desa Blongsong

Reporter: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Asal mula Desa Blongsong, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, tidak bisa lepas dari sosok penyebar islam di desa tersebut, yaitu Banung Sumitro atau yang lebih dikenal dengan Mbah Sunan Blongsong bagi masyarakat setempat.

Adapun Makam Sunan Blongsong ini berada di wilayah Jalur Bojonegoro-Surabaya masuk jalur poros desa timur SMP Ahmad Yani Baureno sekitar 150 meter. Dalam cerita nenek moyang dan beberapa tokoh agama di desa tersebut, Sunan Blongsong pertama kali datang ke daerah itu sekitar tahun 1600-an.

Menurut Kepala Desa Blongsong, Zaenal Arifin, Mbah Sunan Blongsong berasal dari kerajaan Mataram yang melarikan diri, karena mempunyai konflik dengan para penduduk di kerajaan, pada saat itu Kerajaan Mataram kedatangan pasukan Belanda, dan menjadikan masyarakatnya terpecah belah.

Ditambahkan, saat kedatangan Belanda, Kerajaan Mataram ada sebagian yang pro dan kontra dengan Belanda, salah satu dari yang kontra dengan Belanda adalah Mbah Blongsong.

"Sehingga dia bertekad melarikan diri dari Mataram dan menetap di daerah yang sekarang bernama Blongsong dan menetap serta membangun keluarga dan kerajaan kecil di daerah ini sambil menyebarkan agama Islam hingga akhir hayatnya," ujar Kades bercerita.

Lanjut Kades, Mbah Blongsong termasuk sosok yang diincar penjajah, saat bersembunyi di Desa Blongsong, Mbah Sunan mengatur strategi untuk bisa melawan Belanda. Karena perlawananya, dia termasuk sosok yang diincar penjajah. Bahkan istana kecil dan masjid yang didirikan dibakar oleh Belanda.

"Beberapa tahun silam bukti peninggalan masjid masih ada, namun untuk saat ini sudah tidak ada karena diwakafkan dan digunakan sebagai pemakaman umum," ungkapnya.

Saat dilakukan pembakaran masjid, Sunan Blongsong dicari oleh Belanda untuk dibunuh. Konon katanya, Sunan Blongsong bisa menghilang, sehingga masyarakat memberikan nama desa ini Blongsong.

Karena keberaniannya sehingga masyarakat sekitar menganggapnya sebagai seorang Sunan karena telah membimbing mereka ke jalan yang benar.

Pertama kali ditemukan makam Mbah Sunan bukan langsung berada di tempat yang berdiri sekarang ini, melainkan berada di sekitar 200 meteran dari bangunan yang ada saat ini, Pertama ditemukan ketika masyarakat akan membangun rel kereta api.

"Karena akan dibangun rel kereta api, maka makam mbah sunan dipindahkan di pemakaman umum," imbuhnya.

Setelah ditemukan, makam Mbah Sunan dipindahkan dan dibangunkan tempat seperti yang sekarang ini. Di dalam bangunan tersebut terdapat 9 buah makam yang merupakan makam dari romobongan ataupun keluarga Mbah Sunan Blongsong yang ikut menyebarkan islam saat ada Belanda datang dan tiga kuburan di antaranya berukuran kecil. [riz/mu]

Tag : cerita desa , sejarah desa blongsong baureno, cerita desa blongsong



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat