Presiden RI Tak Berani ke Bojonegoro, Ada Apa?
blokbojonegoro.com | Tuesday, 30 November 2021 19:00
Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Gongseng. (Foto: Humas Pemkab untuk blokBojonegoro.com)
Reporter: Parto Sasmito
blokBojonegoro.com - Peresmian waduk atau Bendungan Gongseng, yang berada di Desa Papringan, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Selasa (30/11/2021) secara virtual oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dari Kabupaten Trenggalek, memicu pertanyaan masyarakat kenapa presiden tak datang saja di Bojonegoro.
[Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Gongseng ]
Seperti diketahui, Presiden Jokowi meresmikan 2 bendungan baru di Jawa Timur, yaitu Bendungan Gongseng di Bojonegoro dan Bendungan Tugu di Trenggalek. Namun prosesi peresmian dilakukan di Trenggalek didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, dan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah. Sedangkan di Bendungan Gongseng Bojonegoro hanya virtual, dan dihadiri Forkopimda dan kepala OPD saja.
"Peresmian secara virtual Podo mbek ora,, Waduk,e nek bojonegoro Wonge neng Trenggalek
Hadeeeeeehhhh Kok Podo Wedi nek bojonegoro Ki kenek opo asline (Peresmian secara virtual sama halnya tidak. Waduk ada di Bojonegoro, orangnya di Trenggalek. Haduh, kok takut di Bojonegoro ada apa aslinya)," kata salah satu Netizen, Muhhamd Rhiyadi.
"Kenapa Presiden RI ga ke Bjn?" tanya warganet lain, Agung.
Warganet lain menambahkan, bahwa tak ada cerita pejabat besar, apalai presiden yang berani datang ke Bojonegoro. "Temen tho hoax iku, kk wani wanine presiden teko nk bojonegoro, gk ad cerita pejabat besar aplgi presiden berani dtng kebojonegoro,siapa yg berani pasti akn lengser," tulis Wagito.
Dari penelusuran blokBojonegoro.com, beberapa kali Presiden RI diagendakan datang di Kabupaten Bojonegoro. Namun ternyata diwakilkan pihak lain.
Pada tahun 2013 silam saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjabat sebagai presiden, tidak jadi datang untuk melihat kesiapan proyek Lapangan Banyuurip di Kecamatan Gayam.
Berikutnya, pada tahun 2014, SBY diagendakan untuk meresmikan meresmikan proyek rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (Engineering, Procurement and Constructions/EPC), ternyata diganti Menteri Koordinator Perekonomian, Chairul Tanjung. Sementara SBY berada di Surabaya, menghadiri puncak peringatan Hari Jadi TNI. Dari sana, SBY menandatangani prasasti peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyuurip.
Pada tahun 2017 lalu, Presiden Jokowi diagendakan unntuk meresmikan proyek Unitisasi Lapangan Gas Jambaran–Tiung Biru (J-TB) di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro yang dioperatori Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC). Namun agenda tersebut dibatalkan, dan diganti oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan.
Selanjutnya pada hari ini, juga menjadi pertanyaan kenapa Bendungan Gongseng yang berada di Desa Papringan, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, tapi peresmian dilakukan di Kabupaten Trenggalek.
Hal itu semakin memperkuat mitos bahwa tidak ada Presiden RI yang berani menginjakkan kaki di Bojonegoro, karena konsekunsinya bakal lengser.
Meski demikian, catatan blokBojonegoro.com, pada tahun 2015 silam, Presiden Jokowi sempat singgah di pembibitan jati di Pusat Penelitian dan Pengembangan Perum Perhutani di Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, akan tetapi melalui jalur darat lewat Kecamatan Padangan.
Agenda Jokowi tidak sepenuhnya di Desa Batokan tersebut. Bersama istrinya, Jokowi menghadiri panen jagung pada lahan hutan di petak 18 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Ngodo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngliron, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Walau begitu, tetap saja anggapan masyarakat bahwa Presiden RI tidak benar-benar di Kabupaten Bojonegoro, namun hanya singgah saja di wilayah paling barat.
Sastrawan Jawa Kabupaten Bojonegoro, JFX Hoery menilai bahwa Bojonegoro angker untuk dikunjungi Presiden RI hanya mitos belaka.
"Mitos saja. Nyatanya Presiden Soekarno pernah ke Bojoengoro. Presiden Soeharto, dan Persiden Jokowi juga pernah ke Bojonegoro meski hanya lewat," kata Hoery kepada blokBojonegoro.com.
Berdasarkan foto koleksi DPC PDIP Bojonegoro, Presiden Soekarno pernah mengunjungi Kabupaten Bojonegoro, memberikan pidato pada acara Rapat Umum di Alun-alun Bojonegoro tanggal 18 Agustus 1957.
Sedangkan Presiden Soeharto dikabarkan juga pernah datang di Kabupaten Bojonegoro. Dikutip dari Group Facebook Bojonegoro Tempo Doeloe yang menyandur dari Cendananews, Presiden Soeharto mengunjungi Koperasi KAREB secara Incognito (nyamar/sembunyi-sembunyi) ke Bojonegoro pada 24 Juli 1970.
Terlepas dari mitos tentang angkernya Kabupaten Bojonegoro untuk Presiden RI, sebenarnya banyak potensi di Kabupaten Bojonegoro. Mulai dari melimpahnya Sumber Daya Alam (SDA) berupa minyak dan gas bumi (Migas) yang ada di Lapangan Banyuurip, akan segera on stream-nya proyek Jambaran Tiung Biru, meratanya pembangunan di Bojonegoro dengan jalan cor yang semakin ngleyer, hingga tata ruang menuju kota modern. Jadi, masih banyak yang menunggu, kapankah Presiden RI akan benar-benar mengunjungi Kabupaten Bojonegoro?
Presiden Soeharto mengunjungi Koperasi KAREB. (Foto: Dokumentasi Bojonegoro Tempo Dulu)
Tag : presiden, ri, bojonegoro, mitos
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini