Kasur Busa Jadi Tren, Pengusaha Kasur Kapas Bertahan untuk Tetap Ada
blokbojonegoro.com | Friday, 03 December 2021 19:00
Mudari pemilik usaha rumahan pembuatan kasur dan bantal dari Kapas di Dusun Jeruk, Desa Sitiaji, Kecamatan Sukosewu. (Foto; blokbojonegoro.com/Moch Misbahul M)
Reporter: Moch Misbahul Munir
blokbojonegoro.com - Seiring perkembangan zaman semakin banyak orang yang beralih menggunakan kasur dari bahan busa latex. Hal ini yang menyebabkan semakin menurunnya permintaan masyarakat terhadap kasur yang terbuat dari bahan kapas.
"Sekarang orang-orang pada beralih menggunakan kasur dari busa yang lebih modern dari pada menggunakan kasur dari bahan kapuk (kapas)," tutur Mudari pemilik usaha rumahan pembuatan kasur dan bantal dari Kapas di Dusun Jeruk, Desa Sitiaji, Kecamatan Sukosewu, Bojonegoro, Jumat (2/12/2021).
Permintaan pasar yang kian sepi membuat produsen kasur dari kapas hanya membuat bila ada pesanan saja. Hal ini disebabkan semakin menurunnya minat masyarakat.
"Sekarang saya hanya membuat bila ada pesanan atau perbaikan saja, untuk kemarin saya dapat 4 pesenan, sekarang 1 tidak menentu setiap bulannya. Kalau dulu omzet saya sampai Rp8 juta karena setiap hari pesenan berjalan terus," sambungnya.
Harga yang ditawarkan juga bervariasi menyesuaikan budget tergantung ukuran dan tebal kasur yang dipesan. Untuk ukuran standart 140 cm x 200 cm dengan harga 500-800rb, hingga paling mahal Rp2 jt untuk custom kasur ukuran besar dan tebal sesuai keinginan.
Bapak satu anak ini tak patah semangat dan terus berupaya dengan segala cara salah satunya dengan memanfaatkan media online. Dia juga bekerjasama dengan orang lain untuk meningkatkan penjualannya.
"Untuk meningkatkan penjualan anak saya juga memasarkan secara online, dan juga lewat orang lain lalu pesan kasurnya di tempat saya," pungkasnya. [mis/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini