Jadi Korban Pembacok Orang Tak Dikenal
Begini Kronologi dari Korban Pembacokan yang Dirawat di RSUD Bojonegoro
blokbojonegoro.com | Thursday, 07 April 2022 18:00
FRA (18) saat dirawat di RSUD Bojonegoro. (Foto: blokBojonegoro.com/Rizki)
Kontributor : Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Seorang remaja Desa Bakalan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro yang hendak membangunkan orang sahur, menjadi korban pembacokan oleh sejumlah kelompok bersenjata tajam, pada Rabu (6/4/2022) 01.30 WIB dini hari.
Korban yang berinisial FRA (18), saat didatangi blokBojonegoro.com di ruang perawatan RSUD dr. Sosodoro Djatikoesoemo ini menceritakan, awal mula kronologi kejadian tersebut ketika dirinya bersama dengan kurang lebih 9 temannya hendak membangunkan orang sahur menggunakan sound system.
"Pada saat itu kami berjalan dari arah selatan ke utara. Kemudian, sesampainya di pertigaan arah Desa Bogo, Kecamatan Kapas kami berhenti untuk membenarkan sound," ungkapnya.
Selanjutnya, ketika FRA bersama teman-temannya sedang berhenti di pertigaan tersebut. Berjalan dari arah Desa Bogo segerombolan orang mengendarai motor dengan membawa senjata tajam (sajam), yang kemudian berhenti sambil menodongongkan sajamnya.
"Pada saat itu teman-teman saya langsung lari. Saya tertinggal sendiri, kemudian langsung dieksekusi oleh gerombolan orang tadi, yang terkena bacokan yaitu kaki dan punggung saya," lanjut FRA.
Selanjutnya, segerombolan yang menggunakan jaket hitam-hitam dan bermasker, usai menciderai FRA, langsung melarikan diri ke arah selatan.
"Saya tidak mengenalinya, ciri-cirinya pada saat itu kebanyakan mereka menggunakan jaket hitam dan bermasker, dan wajahnya ditutupi menggunakan penutup kepala yang ada di jaketnya, dan kurang lebih ada sekitar 15 orang," ujarnya.
Sementara itu, ibu korban, IS, berharap semoga pelaku segera ditemukan dan mendapatkan hukuman setimpal dengan yang telah dilakukan kepada anaknya."Dan semoga anak saya cepat sembuh," harapnya.
Sedangkan Kapolsek Kapas, AKP Mulyono menghimbau agar di dalam melaksanakan kegiatan di bulan suci Ramadan ini, semua pihak bisa saling menghargai dan saling menghormati agar tercipta suasana aman, nyaman, tentram dan damai bagi orang lain khususnya yang sedang melakukan ibadah puasa.
"Kemudian dalam kegiatan acara tradisi seperti melakukan sahur keliling agar disesuaikan waktunya, juga perangkat atau alat yang digunakan atau dibunyikan yang sewajarnya saja. Sehingga orang yang sedang aktivitas tidur tidak merasa terganggu," pungkasnya. [riz/ito]
Tag : korban, pembacokan, bojonegoro, rsud, bakalan, bogo
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini