10:00 . Hibatullah IIBS Hadir di Bojonegoro Tawarkan Pendidikan Berstandar Internasional   |   09:00 . Tahun 2026 Pemkab Bojonegoro Targetkan Angka Kemiskinan Turun 8,98%   |   08:00 . Pemkab Bojonegoro Dorong BPD Ikut Wujudkan Desa Mandiri, Partisipatif dan Akuntabel   |   07:00 . Angka Kemiskinan Masih 11,69%, 2025 Pemkab Bojonegoro Targetkan Turun 10,37%   |   06:00 . Khataman Qur'an Warga NU Bojonegoro Buka NU FEST 2025   |   20:00 . Lengkap, Inilah Rangkaian NU FEST 2025   |   18:00 . Tingkatkan Profesionalisme, Kodiklat AD Awasi Penerapan Permildas di Bojonegoro   |   16:00 . IPHI Kanor Dikukuhkan, H. Ilyas Jadi Ketua   |   15:00 . Pemutihan Pajak Kendaraan Sasar 878.392 Obyek Pajak   |   14:00 . Konsisten Putihkan PKB Kendaraan, Pemprov Jatim Sukses Jaga Keseimbangan 3 Hal   |   13:00 . PAC Balen Raih Juara Umum II di Kejurcab 1 Pagar Nusa Bojonegoro   |   12:00 . Jadi Relawan Literasi 2025, Impong Nasir Fokus TBM dan PerpusDes   |   11:00 . KKN PINTAR 2025: LPPM UNUGIRI Perkuat Sinergi Pengabdian di 5 Kabupaten   |   09:00 . Siswa asal Desa Sarangan Belajar Jadi Pemadam Kebakaran   |   08:00 . Dari 13.624 Pendaftar, 3.900 Peserta Ikuti Seleksi Wawancara Beasiswa Kemenag   |  
Thu, 17 July 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Tradisi Malam Sanga Akulturasi Islam dan Budaya Jawa

blokbojonegoro.com | Friday, 29 April 2022 08:00

Tradisi Malam Sanga Akulturasi Islam dan Budaya Jawa

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Sekilas bahwa malam kedua puluh sembilan ramadan atau dikenal Malam Sanga merupakan tradisi islam kejawen. Yaitu islam dengan tradisi Jawa yang sangat erat menyatu.

Menurut Budayawan asal Bojonegoro, Suyanto atau lebih dikenal Pakde Yanto Munyuk, malam sanga sebenarnya adalah MALAM SANGALIKUR yaitu malam ganjil terakhir diantara malem selikur (malam 1) yaitu malam ganjil pertama, malem telulikur (malam 3) malam selawe (malam 5) kemudian malem pitulikur (malam 7).

"Semua malam ganjil setelah puasa dapat 20 hari, diyakini dan dijanjikan oleh Allah SWT adalah malam turunnya Lailatul Qodar dan ini baku di ayat suci Al Qur'an," ungkap Suyanto.

Namun tradisi seperti ini memang berbeda dengan di Arab atau Negara Islam lainvnya. Uniknya di Jawa, tidak hanya tadarusnya saja, namun dengan selamatan (bancakan) berupa tasyakuran dan jemput Lailatul Qodar.

"Di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Bojonegoro, saat malam sanga tiba, adapula tradisi colok-colok dengan obor (berupa lampu minyak), sebagai simbol menjemput para arwah leluhur yang akan pulang ke rumah (tilik keluarga)," ujarnya.

Dari situlah karena ada doa saat selamatan atau bancakan tadi, dalam tradisi jawa dahulu, pasti ahli waris memberikan sesaji kepada ahli kubur di rumah masing-masing.

Dahulu sesaji berupa kue apem, pisang, bunga telon (mawar, kenanga, kantil/gading), ada juga kopi segelas beserta sirih, gambir, apu, tembakau hingga lampu senthir/teplok bagian dari colok colok).

"Sesaji yang turun-temurun ini sudah punah. Hampir tidak ada, kecuali dalam keluarga tersebut masih ada orang tua yang setia melaksanakan adat tersebut. Itupun pasti akan punah karena sudah beda konsep dalam tradisi, bahkan dinilai syirik atau dianggap masih animisme," paparnya.

Masih menurut Suyanto, menariknya saat malam sanga tiba, di Kabupaten Bojonegoro sebagian masyarakat juga meyakinkan tradisi melangsugkan akad nikah saat malam sanga dengan harapan mendapatkan berkah Lailatul Qodar.

Selain itu, malam ganjil di bulan ramadan juga dianggap sebagai hari yang baik, maka tradisi memilih hari pernikahan yang biasa dilakukan dengan PETUNG JAWA, yang umumnya tetep dilakukan dan ketika NGEBO BINGUNG memilih malam sanga.

"Pilihan tersebut dianggap hari baik, itulah luwesnya orang Jawa, menerima aturan agama yang ada di Jawa ini. Ngebo Bingung alias Norok Bontek, menganggap malam sanga juga sebagai hari baik," tutup Budayawan asal Bojonegoro. [liz/mu]

Tag : Tradisi jawa, ramadhan 2022



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Monday, 07 July 2025 21:00

    IPNU dan IPPNU

    LAKMUD, IPNU-IPPNU Temayang Tanam Pohon

    LAKMUD, IPNU-IPPNU Temayang Tanam Pohon Dalam rangkaian kegiatan Latihan Kader Muda (LAKMUD) Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Temayang, digelar sebuah aksi nyata peduli lingkungan. Yakni, diwujudkan dengan penanaman pohon alpukat. Acara berlangsung, Senin, (7/72025) di...

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat