06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Mengenal Sejarah Kampung Thengul di Wilayah Margomulyo

blokbojonegoro.com | Saturday, 23 July 2022 17:00

Mengenal Sejarah Kampung Thengul di Wilayah Margomulyo

Reporter : Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Wayang Thengul merupakan jenis kesenian wayang yang berasal dari Kabupaten Bojonegoro. Wayang Thengul hampir mirip dengan wayang golek, namun perbedaan yang jelas terlihat berasal dari cerita yang diangkat dan juga karakter tokoh yang ditampilkan. 

Jika pada Wayang Golek lebih banyak mengangkat cerita dari Wayang Purwa seperti Mahabarata dan Ramayana. Justru Wayang Thengul banyak mengangkat cerita rakyat seperti halnya cerita Wayang Gedhog, yaitu cerita kerajaan Majapahit, cerita panji serta cerita para Wali. Selain itu juga ada yang menceritakan cerita dari Serat Damarwulan.

Wayang yang menggunakan perangkat boneka kayu bulat dan tebal. Bagian bawah dan kaki dibalut dengan pakaian dan kain (sarung) di mana tangan sang dalang masuk ke dalamnya. Tampak, sang dalang menggerak-gerakkan boneka tersebut dengan ibu jari dan jari telunjuk, sedangkan tiga jari lain memegang tangkai wayang. 

Boneka sebelah atas biasanya telanjang, kecuali pada beberapa pelawak dan pahlawan, memakai baju sikepan. Berbeda dengan wayang kulit pada umumnya, layar (kelir) yang digunakan terdapat lubang kotak di tengahnya. Sehingga penonton juga dapat menyaksikan dari arah belakang layar. Wayang ini berbentuk boneka 3 dimensi dan biasanya dimainkan dengan diiringi gamelan pelog/slendro. 

Jalan cerita yang sering dimainkan dari kesenian ini lebih banyak mengambil cerita menak, seputar kisah Umar Maya, Amir Hamzah, Damar Wulan, Cerita Panji, sejarah Majapahit dan kisah Betoro Kolo yang biasa dipentaskan untuk ruwatan.

Salah satu penggagas Kampoeng Thengul, Wintari mengatakan, dengan adanya perkembangan zaman yang semakin modern. Kesenian ataupun budaya yang asli berasal dari Bojonegoro, harus tetap dilestarikan dan jangan sampai musnah di telan bumi. 

"Kampoeng Thengul ini memang kita dirikan dengan bertujuan agar generasi penerus kita bisa lebih dikenal. Dan di Kampoeng Thengul ini kita juga mempunyai sanggar tari Thengul, Alhamdulillah banyak peminat dari kalangan anak-anak untuk belajar menari tarian Thengul khas dari Bojonegoro ini," ungkap Wintari. 

Camat Margomulyo, Dyah Enggarini memaparkan, sejarah Kampoeng Thengul merupakan sebuah dusun dimana awalnya ingin memberikan nilai tambah dari seni yang sudah ada embrionya. Yakni adanya seorang dalang sekaligus perajin wayang Thengul, yaitu Mbah Sumarno yang berasal dari Desa Sumberejo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro. 

Maka tercetuslah sebuah ide, Kampoeng Thengul dengan harapan Thengul tidak hanya sebagai pementasan wayang. Tetapi juga akan mengangkat Thengul ini menjadi sebuah seni atau budaya yang memberikan nilai ekonomi kepada warga."Serta dapat memberikan edukasi kepada generasi masa kini untuk melestarikan dan mencintai budaya khas Bojonegoro," pungkasnya. [liz/ito]

BACA BERITA blokBojonegoro.com SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS

 

Tag : Kampung, thengul, Bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat