23:30 . Pesta Juara PKDI Bojonegoro di PKDI Cup 2025 Se Jatim   |   23:00 . Pemain Terbaik PKDI Cup 2025 Se Jatim, Kades Karangdayu Didampingi Istri   |   22:45 . Kades Mojosari Top Score PKDI Cup 2025 se Jatim   |   22:30 . Yes...! Gebuk PKDI Kabupaten Malang, Tim PKDI Bojonegoro Juara   |   22:00 . Babak Pertama, Tim PKDI Bojonegoro Unggul 2-0 dari PKDI Kabupaten Malang   |   21:30 . Bupati Wahono Datang ke Gresik, Semangati Tim PKDI Bojonegoro   |   20:00 . Rombongan Desa Pilanggede dan Dinas PMD Bojonegoro Sumringah   |   19:00 . Wakili Bojonegoro, Pilanggede Raih Terbaik I Desa Pelaksana Gotong Royong Tingkat Jatim   |   18:00 . Anggaran Jumbo dan Program Unggulan Banyak, Bojonegoro Sasaran Studi BPSDM Jatim   |   17:00 . Kepala Kemenag Bojonegoro Tekankan Penguatan Citra Positif Madrasah   |   15:00 . Kolaborasi Bojonegoro-Tuban Soal Lampu Jembatan Glendeng   |   14:00 . Olah Susu Kambing Lebih Tahan Lama dan Ekonomis   |   13:00 . Menag Ketemu BKN, Bahas ASN dan PPPK   |   12:00 . Inilah Susunan Pemain PKDI Kabupaten Bojonegoro di Final Nanti Malam   |   11:00 . Bojonegoro Targetkan 2.400 Titik Lampu Terpasang di 2025   |  
Thu, 14 August 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Cerita Dibalik Sendang Nanom yang Diangkat SMKN 5 Bojonegoro dalam Pawai Budaya

blokbojonegoro.com | Monday, 29 August 2022 12:00

Cerita Dibalik Sendang Nanom yang Diangkat SMKN 5 Bojonegoro dalam Pawai Budaya

Reporter: Nur Muharrom

blokBojonegoro.com - Minggu (28/8/2022), Pawai Budaya tingkat SMA/SMK/MA, Perguruan Tinggi dan Umum berjalan meriah dan warga penuh memadati sepanjang jalan yang dilewati arak-arakan pawai yang menampilkan beragam budaya yang ada di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Salah satunya adalah dari SMK Negeri 5 Bojonegoro yang menampilkan Sendang Nanom.

Sendang Nanom diambil dari dari cerita rakyat Dusun Ringinanom Desa Trumbasanom Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Kreator Pawai Budaya SMKN 5 Bojonegoro, Burhanuddin menceritakan, bahwa dulu di sebuah dusun di wilayah timur bagian selatan Kabupaten Bojonegoro tepatnya di Dusun Ringinanom, Desa Tumbrasanom, Kecamatan Kedungadem, terdapat sebuah Sendang (kolam mata air) yang dikenal masyarakat dengan nama Sendang Nanom atau disebut juga dengan Sendang Joko Cluntang oleh warga setempat.

Dulu Sendang Nanom adalah sumber air yang sangat penting untuk warga setempat. Warga memanfaatkan sumber air tersebut untuk keperluan sehari-hari. Mulai dari mandi, memasak maupun minum, warga menggunakan air dari Sendang Nanom.

Pada waktu itu warga ngangsu (mengambil air) dari sendang tersebut. Para wanita biasanya ngindhit (membawa sesuatu di pinggang) air dengan menggunakan gemblok (jenis gerabah yang berfungsi sebagai tempat air). Sementara untuk pria, biasanya membawa air dengan cara di panggul (membawa barang dengan cara meletakkan barang tersebut di atas bahu).


Di sendang nanom, cerita Burhanuddin, masih menyimpan cerita yang sampai sekarang dipercaya oleh warga Ringinanom. Selain untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, warga juga mempercayai bahwa mandi di Sendang Nanom bisa membuat awet anom (muda). Itulah juga mengapa warga menyebut sumber air tersebut dengan sebutan Sendang Anom atau Sendang Nanom.

"Selain itu, di sendang nanom juga menyimpan sebuah legenda tentang ular raksasa penunggu sendang tersebut. Dipercaya warga ular itu berjenis Sowo Kembang dan warga menyebutnya Sowo Bumi bernama Joko Cluntang," jelasnya kepada blokBojonegoro.com.

Kemunculan Ular Sowo Kembang Raksasa itu sebagai pertanda akan datangnya panen padi yang melimpah. Kadang kala ular raksasa juga menampakkan diri dalam wujud pria tua berjenggot yang memakai surban. Warga menyebutnya dengan nama Mbah Singo Jenggot. Warga juga mempercayai bahwa ular tersebut adalah peliharaan Eyang Pragolopati, seorang pejuang laskar Diponegoro dari Mataram Jogja.

Eyang Pragolopati adalah orang pertama yang mbabat alas (membuka lahan) dusun Ringinanom. Sebagai wujud rasa syukur, warga dusun dipimpin oleh sesepuh dan perangkat desa mengadakan nyadran (sedekah bumi) setelah masa panen padi pada hari Jumat Pahing sekitar bulan Mei, Juni, atau Juni. Nyadran laksanakan di Sendang Nanom dan di petilasan Eyang Pragolopati.

Sesaji untuk nyadran harus pepek (genap), diantaranya adalah takir klontang (wadah yang terbuat dari daun pisang dan janur, dibentuk menyerupai sebuah perahu, di ujung sisi kanan dan kiri dibentuk dengan lidi) yang berisi sesaji cok bakal (cikal permulaan : simbol permulaan hidup). Adapun sesaji cok bakal yaitu telur, bunga setaman, jajan pasar, daun suruh yang diikat, umpet, dan merang.

Selain itu ada juga jenang tolak balak (menolak musibah) dan kemenyan. Apabila ada sesaji yang kurang atau terlupakan, warga percaya bahwa akan turun hujan yang lebat disertai petir sampai terjadi banjir. [mu]

 

 

 

 

 

 

 

 

Tag : cerita rakyat, cerita sendang nanom, pawai budaya bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Wednesday, 13 August 2025 14:00

    KKN PINTAR UNUGIRI 2025

    Olah Susu Kambing Lebih Tahan Lama dan Ekonomis

    Olah Susu Kambing Lebih Tahan Lama dan Ekonomis Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) PINTAR Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) menggelar Workshop Pemanfaatan Susu Kambing Etawa. Acara berlangsung di SDN Megale 1, Desa Megale, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro,...

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat