Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

6 Gaya Parenting Pengaruhi Hubungan Orang Tua dan Anak: Tidak Semuanya Positif Loh!

blokbojonegoro.com | Saturday, 05 November 2022 07:00

6 Gaya Parenting Pengaruhi Hubungan Orang Tua dan Anak: Tidak Semuanya Positif Loh!

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Tidak bisa dipungkiri jika kepribadian anak akan sangat berpengaruh pada bagaimana cara parenting alias pengasuhan orang tua. Terkadang, ketika orang tua terlalu membebaskan anak justru itu akan membuatnya merasa tidak dihormati.

Namun, ketika orang tua justru terlalu keras kepada anaknya, itu juga membuatnya akan menjadi pemberontak. Apalagi di tengah era digital saat ini pola asuh akan sangat memengaruhi bagaimana anak berperilaku dan bersikap.

Orang tua juga tidak bisa menyamakan bagaimana ia diasuh dahulu. Terutama karena setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda-beda.

Meski demikian, orang tua biasanya memang memiliki gaya pengasuhan atau metode yang digunakan untuk bisa membuat anaknya mengerti dan disiplin. Melansir News18, beberapa pola asuh berikut akan memengaruhi akan memengaruhi hubungannya dengan anaknya ke depan.

Memberikan pondasi kepada anak

Salah satu pola asuh yang dilakukan yaitu dengan memberikan pondasi kepada anak. Artinya, orang tua memiliki kontribusi kuat dalam membentuk pribadi anak. Hal ini membuat orang tua kerap kali ikut serta dalam kehidupan anak. Keikutsertaan orang tua ini karena mereka berpikir jika anaknya tidak cukup baik. Oleh sebab itu, ia selalu berusaha ikut serta dalam kehidupan anak serta adanya rasa takut akan pengabaian.

Pola asuh otoriter

Beberapa orang tua menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya. Kondisi ini membuat orang tua mengharapkan jika sang anak akan patuh terhadap setiap arahan yang diberikan olehnya. Namun, kondisi ini dapat membuat anak menjadi terlalu bergantung cemas dan kritis terhadap pilihan mereka, bahkan dapat berperilaku agresif.

Gaya berwibawa

Gaya pengasuhan satu ini, biasanya membuat orang tua berusaha menemukan keseimbangan antara ketertiban dan pengasuhan. Biasanya, orang tua memiliki peraturan yang diterapkan kepada anak, tetapi bersifat fleksibel. Selain itu, anak juga memiliki kesempatan untuk menyampaikan apa yang diinginkannya.

Pola pengasuhan satu ini akan membuat anak merasa dihargai. Selain itu, komunikasi orang tua dengan anak juga menjadi lebih baik dan efektif. Anak juga menjadi lebih percaya diri dan bertanggung jawab ketika dirinya dewasa.

Pola asuh permisif

Pola asuh satu ini membuat orang tua memanjakan anak. Para orang tua dengan pola asuh satu ini tidak memiliki peraturan khusus dan membuat anak menjadi lebih bebas. Bahkan, orang tua justru berperilaku seperti teman bagi anaknya.

Meski terlihat memberikan hal baik bagi anak, pola asuh satu ini justru membuat anak menjadi manja. Bahkan, anak juga sulit menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada sehingga merasa harga dirinya rendah.

Gaya pengasuhan tidak terhubung

Gaya pengasuhan ini akan membuat hubungan orang tua dan anak tidak memiliki ikatan satu sama lain. Orang tua tidak memiliki peraturan atau tertarik dengan kehidupan anak-anaknya. Komunikasi dalam rumah tangga juga tidak berjalan dengan baik. Biasanya, hal ini terjadi pada orang tua yang memiliki masalah mental.

Hal ini membuat anak harus mengambil peran sebagai orang tua. Anak juga dituntut untuk bisa merawat orang tuanya. Kondisi satu ini dapat membuat sang anak merasa cemas dan depresi terhadap hubungan yang dimilikinya.

Gaya pengasuhan ideal

Pola pengasuhan satu ini mendorong orang tua untuk bisa memenuhi kebutuhan emosional, fisik, kognitif, dan perilaku anak. Tidak hanya itu, orang tua juga harus bisa menyediakan lingkungan yang stabil dan aman, dapat dianggap sebagai orang tua yang baik.

*Sumber: suara.com

 

 

Tag : pendidikan, kesehatan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini