06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Alasan Remaja Perlu Aktif di Masjid

blokbojonegoro.com | Monday, 06 February 2023 20:00

Alasan Remaja Perlu Aktif di Masjid

Oleh: Usman Roin *  

JUMAT- 3 Februari 2023, Remaja Masjid Darussalam (Remasda) Kabupaten Bojonegoro, Masa Bakti 2023-2028 dilantik di Aula Lt. 2. Syukur alhamdulillah, penulis menjadi bagian dari struktur pengurus baru, tepatnya menjadi Koordinator Bidang Keorganisasian dan SDM.

Momentum pelantikan Remasda yang dilaksanakan setelah sholat isya’ tersebut, mengingatkan penulis, bila 15 tahun lalu pernah berkiprah di Remaja Islam Masjid Agung Jawa Tengah (RISMA-JT) Jalan Gajah Raya Kota Semarang. Kiprah menjadi remaja masjid itu keren. Itulah kesimpulan final penulis.

Coba kita lihat data pembangunan masjid perhari ini dalam skala nasional melalui simas.kemenag.go.id. Data menunjukkan, telah ada 297.221 masjid yang berdiri  terdiri dari 1 Masjid Negara, 34 Masjid Raya, 436 Masjid Agung, 5.075 Masjid Besar, 240.866 Masjid Jami, 1.034 Masjid Bersejarah, dan 49.814 Masjid di Tempat Publik.

Melihat data tersebut tentu ada pertanyaan besar. Berapa masjid yang telah memiliki remaja masjid? Pertanyaan ini penulis sampaikan, karena kuantitas pembangunan masjid akan terus bertambah. Baik mulai dari pembangunan awal, atau peralihan status dari musala menjadi masjid.

Kemudian, dari sisi kemampuan pengurus takmir, agar konsisten memakmurkan masjid melalui ragam aktifitas juga perlu regenerasi. Jika tidak kepada remaja masjid, jangan-jangan dalam pengelola masjid akan terputus ruhnya.  Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan Ahmad Yani (2012: 27), bila ramaja masjid merupakan pilar penopang kemakmuran masjid.

Coba kita bayangkan bersama, bagaimana bila masjid yang tidak memiliki remaja. Meski tanpa remaja, masjid memang bisa makmur. Hanya saja, masa depan masjid tersebut akan suram.

Kesuraman itu bisa kita bayangkan era mendatang, yakni bagaimana keadaan masjid sepuluh, dua puluh, atau tiga puluh tahun mendatang. Jika hari ini remaja masjid dipersiapkan, tentu keberadaan masjid akan senantiasa makmur. Sebab, regenerasi menjadi nomor wahid diperhatikan agar tidak mengalami stagnasi kaderisasi, melainkan senantiasa hadir, siap, serta ringan kaki dan tangan menghidmahkan diri aktif di masjid.

Jika demikian, memang keren bila remaja mau aktif di masjid dengan alasan: Pertama, landasannya jelas. Berdasarkan hadis riwayat Muslim menyebut, bila terdapat pemuda yang hatinya selalu bertaut dengan masjid, akan menjadi salah satu bagian dari tujuh golongan yang pada hari akhir diberi naungan, di mana tidak ada naungan sama sekali dari-Nya saat itu.

Kedua, kemakmuran masjid akanlah terbentuk. Masjid akan senantiasa makmur, bilamana remaja yang sudah aktif dibimbing bagaimana mengelola masjid. Perlu diingat, mengelola masjid tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mengelola masjid itu selain dibutuhkan skill, juga butuh ruh khusus agar mengerti secara detail sosiologis dan tipologis bagaimana mengelola masjid bila nanti diamanahkan kepada remaja.

Karenanya, bila sejak dini remaja aktif memakmurkan masjid, tentu selain akan memiliki ikatan batin dengan masjid secara tipologi-sosiologi bagaimana membentuk jamaah, secara pribadi akan menumbuhkan tatacara laku ibadah yang baik, komprehensif, hasil dari ikut nimbrung di majelis taklim keilmuan yang rutin diselenggarakan di masjid.

Ketiga, masjid menjadi tempat menyenangkan sejak dini. Cita-cita untuk menjadikan masjid menyenangkan sejak dini adalah hal yang harus ditancapkan kepada takmir masjid. Dengan demikian, takmir berkewajiban untuk menyediakan wadah remaja dan membimbingnya dengan sabar dengan kasih sayang agar aktif di masjid.

Apalagi, secara usia bila banyak remaja yang aktif di masjid, magnet kehadirannya akan memantik lainnya untuk aktif menjadi bagian remaja masjid di lingkungan terdekat. Lalu, apa yang bisa dilakukan para remaja setelah aktif sebagai remaja masjid?

Tentu, remaja masjid bisa ikut memformulasikan pendekatan, jenis kegiatan apa yang menarik dan kekinian untuk dikemas apik dan sistematis. Sehingga, banyak remaja berbondong-bondong senang, dan aktif ikut dalam memakmurkan masjid sesuai segmentasinya. Jika hal tersebut disadari oleh takmir masjid, tentu mereka akan memberikan bimbingan yang baik bilamana ada remaja yang ingin aktif di masjid.

Adapun bagi ramaja, tidak alasan tidak aktif di masjid. Karena, selain kekuatan fisik dan pikiran inovatif yang dimiliki, “keaktifan” yang dilakukan bisa dijadikan sarana berjuang membenahi perilaku para remaja yang akhir-akhir ini banyak mengarah kepada upaya destruktif, melalui sisi psikologi “seusianya” guna mengembalikan mereka kepada fitrah kebaikan.

Jika itu bisa dilakukan remaja kini, tentu penulis angkat jempol. Karena, keberadaannya telah ikut mengambil peran positif dengan aktif sebagai remaja masjid, berjuang membumikan Islam secara implementatif kepada rekan seusianya.

  * Penulis adalah Koordinator Keorganisasian dan SDM Remaja Masjid Darussalam Bojonegoro, serta Alumnus At-Tanwir Talun.

 

Tag : Remaja, masjid, Bojonegoro, Semarang



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat