Riset: Anak Jadi Sumber Kepuasan Hidup tapi Bukan Jaminan Kebahagiaan
blokbojonegoro.com | Thursday, 16 February 2023 07:00
Reporter: -
blokBojonegoro.com - Kebanyakan orangtua menganggap anak-anaknya sebagai sumber kebahagiaan dalam hidupnya. Buah hati menjadi pelengkap kehidupan yang memberikan warna dan keceriaan tersendiri. Atas anggapan ini, keputusan childfree sering kali dianggap tidak lazim. Faktanya, penelitian membuktikan menjadi orangtua dan memiliki anak tidak selalu membuat kita menjadi lebih bahagia. "Kebanyakan orang tua merasa bahwa anak-anak mereka adalah sumber kepuasan hidup yang sangat penting," kata Jennifer Glass, profesor sosiologi di University of Texas di Austin, AS.
Ahli demografi yang mempelajari hubungan antara menjadi orangtua dan kesejahteraan itu memberikan penjelasan lebih lanjut.
"Tapi itu tidak sama dengan kebahagiaan, dan itu tidak sama dengan kesejahteraan finansial, kesehatan fisik yang baik, atau kesehatan emosional yang baik," jelasnya.
Anak menghadirkan kebahagiaan dan tantangan dalam hidup
Glass menjelaskan, ada gelembung kebahagiaan yang dialami orangtua tepat setelah anaknya lahir.
"Tapi itu cenderung menghilang selama setahun," katanya.
Setelah titik waktu tersebut, tingkat kebahagiaan akan berangsur berbeda dengan childfree, yang umumnya tumbuh lebih bahagia dari waktu ke waktu.
Hal ini berkaitan dengan kesulitan dan tantangan yang dialami saat membesarkan anak.
"Anda menemukan bahwa kebahagiaan [orangtua] merosot cukup cepat setelah mereka menemukan semua tanggung jawab yang terlibat dalam bayi baru," kata Amy Blackstone, profesor sosiologi di University of Maine, dan penulis "Childfree by Choice".
Kebahagiaan adalah konsep bernuansa yang terdiri dari kepuasan hidup, yaitu seberapa bahagia kita dengan jalan hidup yang diambil dan kesejahteraan, yaitu bagaimana perasaan kita dari waktu ke waktu.
Meskipun memiliki anak memang meningkatkan kepuasan hidup kita, hal itu disertai dengan tanggung jawab yang sangat besar dan stres sehari-hari.
Hal ini menghasilkan naik turun emosional yang cukup tinggi selama pengalaman kita sebagai orangtua.
Sebuah studi dari Universitas Princeton dan Universitas Stony Brook menemukan bahwa orangtua dan pasangan childfree memiliki tingkat kepuasan hidup yang sama.
Akan tetapi orangtua mengalami lebih banyak kegembiraan setiap hari dan lebih banyak stres setiap hari dari pada yang bukan.
“Hidup tanpa anak jauh lebih stabil,” kata Glass.
Orangtua menghadapi stres yang konstan
"Ada banyak penyebab stres tingkat rendah yang konstan dalam kehidupan orang tua," kata Glass.
Misalnya harus mendampingi anaknya sekolah, merawat buah hati yang sakit dan tantangan parenting yang lain.
Selain itu, depresi dan kecemasan cenderung lebih tinggi di antara orang dewasa yang aktif mengasuh anak.
Stres juga tidak otomatis hilang begitu anak tumbuh dan menjadi mandiri.
Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa orangtua yang lebih berumur hanya lebih bahagia dibandingkan childfree jika anak-anaknya pindah.
"Harga dari memiliki hubungan emosional yang kuat dengan anak-anak mereka adalah banyak kekhawatiran dan perhatian" urai Glass.
Faktor lain adalah biaya membesarkan anak yang cukup besar sehingga cenderung memengaruhi kebahagiaan.
Dalam sebuah studi tahun 2019, para peneliti menemukan bahwa ketika mereka menghilangkan kesulitan keuangan dari persamaan, memiliki anak memang meningkatkan kebahagiaan.
Biaya rata-rata membesarkan anak sejak lahir hingga usia 17 tahun di AS diperkirakan lebih dari 233.000 dollar AS, sekitar Rp 3,5 miliar, pada tahun 2015.
Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa orangtua di AS secara signifikan kurang bahagia dibandingkan di negara maju lain dengan kebijakan yang suportif, seperti cuti berbayar.
"Dalam kebanyakan kasus, childfree mungkin memiliki lebih banyak kebebasan, waktu dan uang untuk melakukan hal-hal yang menurut mereka memuaskan," kata Blackstone.
Mereka dapat memakai uang untuk hal yang terbukti meningkatkan kebahagiaan seperti self development atau terhubung dengan komunitas.
Childfree juga cenderung menyumbangkan lebih banyak uang untuk tujuan yang penting bagi mereka dan merencanakan hari tua.
“Karena kita tidak menghabiskan uang kita untuk membesarkan anak, banyak dari kita yang mampu menyisihkan uang untuk masa pensiun dan dengan cara yang mungkin tidak dapat dilakukan oleh orang tua,” kata Blackstone.
Anak bukan hanya soal kebahagiaan
Memiliki anak dan menjadi orangtua sebenarnya memberikan banyak hal positif lainnya.
Orangtua mungkin kekurangan kebahagiaan namun anak akan memberikan makna, kepuasan, dan koneksi dalam kehidupan kita.
“Jika kita menilai pentingnya hubungan kita dengan anak-anak kita, mereka akan memperbesarnya, bahkan di atas hubungan dengan pasangan," terang Glass.
Selain itu, ada banyak alasan lain sehingga memiliki anak bisa menjadi kebahagiaan tersendiri bagi banyak orang.
“Apa yang diingat banyak orang tentang menjadi orangtua adalah puncak luar biasa dalam menciptakan kehidupan baru, dan curahan cinta dan pengabdian yang Anda rasakan untuk orang baru itu serta perlindungan dan kasih sayang yang ingin Anda berikan kepada orang itu,” kata Glass.
*Sumber: kompas.com
Tag : anak, pendidikan, kesehatan, keluarga
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini