06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

BRI Fellowship Journalism 2023

Ibu Rumah Tangga Bonorejo Berkreasi dan Berwirausaha Lewat Rajutan

blokbojonegoro.com | Friday, 02 June 2023 14:00

Ibu Rumah Tangga Bonorejo Berkreasi dan Berwirausaha Lewat Rajutan

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Indonesia merupakan Negara dengan segudang kekayaan alam yang di dalamnya terkandung nilai jual tinggi. Hal tersebut bisa dimanfaatkan dari mengolah bahan-bahan alam menjadi barang pakai.

Tentu ini juga bisa menjadi peluang meraup cuan untuk para pelaku usaha kreatif. Termasuk dengan memanfaatkan bahan alam, seperti pemanfaatan serat kapas sebagai bahan baku benang rajut.

Selain mengolah bahan menjadi barang bernilai jual tinggi. Tentu juga harus dibarengi oleh kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai.

Produktif Lewat Usaha Lewat Rajut

Salah satunya, Siti Nurul Hidayati, perajut asal Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Wanita produktif yang melebarkan sayap bisnis lewat produk berkonsep rajut. Hasil tersebut berupa tas, dompet, peci, tutup botol, taplak, bantal hingga topi dan syal.

Usaha yang sudah berjalan sejak tahun 2018 ini, tidak serta merta dilakukan sendiri. Selain itu, melihat keadaan yang harus bangkit untuk semangat ibu rumah tangga agar tetap produktif. Dan tidak meninggalkan pekerjaan rumah, menurutnya rajutlah yang paling cocok bagi mereka.

"Dengan adanya keterampilan ini bisa memberi nilai tambah untuk ibu-ibu dari segi keuangan maupun wawasan. Saya punya anggota 25 yang melakukan produksi, 3 finishing dan 3 marketing," ungkapnya.

Gencar Promosi Lewat Medsos

Selain berinovasi lewat produksi rajut, ia beserta timnya juga gencar melakukan promosi penjualan. Baik melalui media sosial (medsos) instagram, shopee dan tiktok serta lewat beberapa event atau pagelaran UMKM yang diadakan oleh stakeholder.

Berkat medsos, produk rajut semakin dikenal masyarakat luas. Netizen melihat kemudian tertarik dan menghubungi lewat kontak WhatsApp. Peminatnya banyak, tidak hanya di Bojonegoro saja.

"Beberapa kota seperti Surabaya, Jakarta, Palembang dan Timika juga pernah melakukan pemesanan rajut dengan sistem pre order dan partai," ucap wanita asal Gayam.

Penghasilan Sebagai Penyambung Hidup

Dari hasil produksi dan penjualan tersebut, para ibu-ibu tersebut juga mendapatkan omzet yang cukup fantastis. Yaitu sekitar Rp2.000.000 hingga Rp3.000.000.

"Tentu hasil jerih payah tersebut, bisa digunakan sebagai tambahan kebutuhan rumah tangga maupun biaya pendidikan anak," tambahnya.

Pasang Surut Bisnis Rajut

Usaha tak selamanya berjalan dengan mulus dan tanpa hambatan. Ibarat kata tentu ada pasang surut, seperti halnya bisnis produk rajut.

Saat terjadi ancaman Pandemi Covid-19, produksi rajut masih tetap berjalan seperti sedia kala. Hanya saja terkendala proses penjualan dan pengiriman ke luar kota, yang kala itu terjadi pembatasan sosial di beberapa wilayah.

"Melihat semangat ibu-ibu yang luar biasa, kita mencoba survive. Terutama bekerjasama dengan berbagai stakeholder, seperti di salah satu CV yang ada di Yogyakarta," ujar Siti sapaan karibnya.

Untuk perluasan modal usaha, ia juga aktif bergabung dengan mitra yaitu BRI Unit Gayam untuk pengambilan kredit usaha rakyat (KUR). Beragam event kala itu juga diikuti oleh perajut asal Gayam, mulai dari festival UMKM Bonorejo dan panen hadiah Simpedes BRI

"Kala itu ada event dari BRI, produk UMKM rajut terpilih untuk di pasarkan pada produk unggulan. Juga dikenalkan pembayaran cashless atau non tunai melalui QRIS, yang terintegrasi lewat kode," bebernya.

Berharap Miliki Galeri UMKM

Sebagai pelaku usaha kreatif, ia berharap selain produk dikenal luas oleh masyarakat di Indonesia. Juga bisa melakukan ekspansi luar negeri lewat import produk barang.

Hingga memiliki galeri khusus yang bisa menjadi perantara atau agen stok barang-barang UMKM Indonesia di wisata Mancanegara. Seperti Bali dan Raja Ampat.

"Juga meningkatkan lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Dengan harapan dapat meningkatkan taraf hidup, dan penyumbang devisa negara," harapnya.

Terpisah, Kepala BRI Unit Gayam, Feriez Andika Lutviandi menambahkan, wilayah binaan BRI Unit Gayam sendiri terdapat 10 Desa. Termasuk produksi rajut yang dilakukan oleh wanita asal Desa Bonorejo, yang melakukan pemberdayaan bagi para ibu rumah tangga di Desa.

"Tentu hal ini akan menjadi semangat para wanita di sektor perekonomian Indonesia. Selain menambah wawasan bagi ibu-ibu, juga bisa mengurangi jumlah angka pengangguran," sambung

Sementara itu, total penyaluran KUR sepanjang tahun 2022 sendiri sebesar Rp 65.021.580.000. Dengan komposisi di sektor pertanian sebanyak 50%, perdagangan 30% dan jasa/lain-lain yaitu 20%. "Yang tersebar di 10 desa wilayah binaan. Harapannya mampu terserap secara maksimal untuk mendongkrak perekonomian masyarakat, dan potensi bisnis di wilayah binaan tersebut," pungkasnya. [liz/lis]

Tag : bri, rajut, unit, kur



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat