FK Unair Latih Tenaga Medis Tanggulangi Penyakit Kulit di Bojonegoro
blokbojonegoro.com | Tuesday, 13 June 2023 13:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Dalam rangka mengamalkan tri Dharma perguruan tinggi, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengadakan pengabdian masyarakat di Kabupaten Bojonegoro. Melalui Fakultas Kesehatan (FK) Unair bekerjasama dengan dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, melatih tenaga medis dan analis di layanan kesehatan untuk menanggulangi penyakit kulit.
Kegiatan yang ditandai dengan diadakannya pelatihan pemeriksaan laboratorium penunjang diagnosis darmatomikosis superfisialis untuk dokter umum dan analis medis di pelayanan kesehatan tingkat pertama Kabupaten Bojonegoro, Selasa (13/6/2023), di aula lantai dua Dinkes Bojonegoro. Diikuti tenaga medis bagian analis dari Puskesmas se-Kabupaten Bojonegoro.
Kepala departemen kulit dan kelamin Rsud dr Soetomo FK unair Surabaya, Prof.Dr.dr.M.Yulianto listiawan,Sp.KK(K) mengungkapkan, kegiatan pengabdian masyarakat ini sesuai roadmap tahunan, bagaimana pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat diperhatikan.
"Pelatihan yang dilaksanakan bisa bermanfaat dan diaplikasikan di layanan kesehatan se-Kabupaten Bojonegoro. Serta pelayanan kepada masyarakat lebih baik lagi," ungkapnya saat memberikan sambutan pembukaan pelatihan di Aula Dinkes Bojonegoro.
Disampaikan Prof Wawan panggilan akrabnya, penempatan pengabdian masyarakat di Bojonegoro karena Bojonegoro dirasa strategis, cuacanya lembab dan perbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, serta terbatasnya tenaga medis dan waktu. Sekaligus penyakit kulit masuk 10 besar di Bojonegoro dan hanya 2 orang spesialis yang menangani se-Kabupaten Bojonegoro.
Kemudian kita evaluasi, agar apa yang bisa kita bantu dapat sesuai dengan harapan tenaga kesehatan. "Kita ingin membantu yang berkelanjutan (sustainable). Membantu mengevaluasi dan melihat, membuat jaringan Dinkes Bojonegoro dengan Unair untuk memajukan ilmu penyakit kulit dan kelamin di Bojonegoro ini," terang profesor yang juga keturunan Bojonegoro itu.
Sehingga lanjut Prof Wawan, dokter maupun tenaga medis kita bekali dengan pengetahuan, karena semua puskesmas juga sudah memiliki microskop dan nanti akan kita bantu alat tambahannya yang dibutuhkan. Setidaknya ada 17 orang tenaga dari Unair yang diterjunkan, selama tiga bulan akan mendampingi, melihat, mengevaluasi dan mendiskusikan hasil implementasi pelatihan yang sekarang dilakukan. "Kita ingin membantu mengajari petugas medis, agar memberikan pelayanan lebih baik lagi," paparnya.
Disinggung terkait penyakit kulit dan kelamin mengedukasi masyarakat, Prof Wawan menambahkan, perlu menjaga keseimbangan daya tahan tubuh karena segala penyakit ditubuh bisa muncul kalau daya tahan tubuh berkurang. Termasuk kulit kita daya tahan tubuhnya rendah dan dari lingkungan, patogenisnya tinggi bisa muncul penyakit jamur.
"Upayakan selalu menaikan kondisi tubuh, dengan mandi yang cukup, dua kali sehari sudah bagus sesuai penelitian," imbuhnya.
Selain itu adanya komorbit juga mempengaruhi memudahkan munculnya jamur, sehingga lingkungan juga harus dijaga. "Meskipun penularannya tidak mudah-mudah amat, tetapi penting menjaga kebersihan diri, menjaga kondisi badan supaya tetap sehat. Kalau diserang penyakit mudah disembuhkan asal obatnya sesuai," jelasnya.
Sementara itu sekretaris Dinkes Bojonegoro, M . Isnaini Msi. mengucapkan terimakasih atas suport dan diadakannya pengabdian masyarakat Unair di Bojonegoro, karena dinantikan untuk memberikan suport pelatihan bagi analis di Bojonegoro. Kalau sebelumnya analis masih jarang, sekarang hampir semua Puskesmas sudah mempunyai analis.
"Dengan adanya pelatihan dan pengabdian masyarakat Unair Surabaya ini bisa menunjang sarana dan prasarana, pelaksanaan laboratorium semakin maksimal. Harapannya diperdalam laporan diagnosa dan penyakit kusta bisa dieleminir sekecil mungkin di puskesmas," harapnya.
Mewakili Bu Kadinkes, ia mengaku senang sekali, pelatihan ini bisa dilakukan di Bojonegoro karena setelah ini ada evaluasi, konsultasi untuk penemuan penyakit di Bojonegoro bisa didiaknosis dan elemenir. "Semoga bermanfaat dan temen-teman bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik," pungkasnya.
Tampak dalam pembukaan pelatihan tersebut diikuti analis dari Puskesmas se-Kabupaten Bojonegoro, serta dihadiri dokter spesialis kulit dan kelamin kabupaten Bojonegoro, Dr hastono,Sp.KK dan ketua pengusul kegiatan pengabdian masyarakat, dr.Evy Ervianti,Sp.KK(K). Sekaligus dari bidang SDK Dinkes Bojonegoro, Imam Wahyudi SKM.MPH dan Kartini S.Farm. selain pemaparan materi pelatihan, seluruh peserta akan mengikuti praktek mendiagnosa penyakit kulit menggunakan peralatan medis. [zid/lis]
Tag : Kesehatan, Unair, kedokteran
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini