BRI Fellowship Journalism 2023
Tebar Virus UMKM Lewat Superheru Spesialis Makaroni dan Camilan
blokbojonegoro.com | Friday, 16 June 2023 09:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Nekat tebarkan virus UMKM, kalimat itulah yang cocok disematkan pada Heru Nurwahyudin, pemuda asal Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pria yang kini sukses sebagi owner brand Superheru Snack Victory, spesialis makaroni dan camilan.
Tahun 2014, diawali dari mengikuti sebuah pelatihan kejuruan di Balai Latihan Kerja (BLK) Wonojati, Malang. Pada program pengolahan hasil pertanian selama 40 hari, dari situ berfikir bahwa setelah lulus harus memiliki usaha sendiri.
Meski sempat terbentur modal usaha, karena posisi saat itu jobless dan keuangan menipis usai resign dari perusahaan otomotif di Malang. Setelah mendapatkan pelatihan, ia bersama 10 temannya berinisiatif untuk mendirikan usaha bersama.
"Awalnya patungan Rp 200 ribuan diawali dengan produksi keripik pisang. Seiring berjalannya waktu usaha gabungan tersebut punya kesibukan masing-masing," ungkap Heru sapaan karibnya.
Setahun kemudian, usaha bersama tersebut tersisa 3 orang. Ia bersama rekannya lalu membuat keputusan berhenti. Artinya secara pribadi harus berani berbisnis sendiri.
Dengan mengandalkan peralatan dapur seadanya dan menggunakan ruang tengah rumah. Seiring berjalannya waktu, usaha yang ia lakoni rupanya berjalan dengan pesat.
"Mengandalkan keripik pisang saja nantinya kurang bervariasi. Pemasukan perlu ditambah dengan beragam varian produk, waktu itu ketemu produk apa saja dijual. Total kurang lebih 64 varian,"ucapnya.
Setelah diseleksi rupanya ada saran dari seorang kawan, jangan terlalu banyak varian. Kemudian dari 64 produk tersebut tersisa 1 produk unggulan, maka di tahun 2018 diputuskan penjualan tertinggi yaitu makaroni pedas khas Malang.
"Saya coba branding produk dengan nama Superheru, super memiliki arti istimewa. Dan heru diambil dari sapaan akrab, tentu ada filosofinya tersendiri," imbuh owner Superheru.
Lanjut pria asli Malang, produk makaroni dan camilan yang sudah rapi dan berjajar cantik dalam kemasan. Ia jual di pasaran seharga Rp 10.000 untuk konsumen akhir, juga memberikan tawaran harga istimewa bagi para reseller.
"Penjualan dititipkan di toko oleh-oleh sekitar Batu dan Malang, maupun supermarket. Juga mengandalkan online di sosial media (sosmed) berupa instagram, Facebook dan marketplace Shopee maupun PaDi UMKM milik BUMN," tambahnya.
Ketika terjadi Pandemi Covid-19 di Indonesia, rupanya benar-benar memukul bisnis ekonomi kreatif dan UMKM. Kala itu, Kota Batu yang dikenal sebagai penopang UMKM pun terkena lockdown total dan berimbas pada penjualan di sektor UMKM.
"Masih bersyukur karena konsentrasi tidak hanya di tempat wisata. Tetapi merambah ke koperasi/swalayan, kala itu masih tetap ramai karena banyak konsumen WFH dan membutuhkan stok bahan pangan," ujarnya.
Sejak bergabung dengan Rumah BUMN BRI Kota Malang. Dimana saat Pandemi Covid-19 melanda, mulailah digencarkan digitalisasi produk UMKM dan beragam pelatihan.
Mulai dari masuk plafond digital berupa PaDi UMKM, dan melakukan pelatihan on boarding hingga Indonesia Mall terobosan terbaru digitalisasi BRI.
"Banyak belajar pemasaran online supaya produk UMKM ini tetap bertahan. Setelah Covid-19 pun di ikut sertakan bazar hingga inkubator bisnis,"cerita Alumnus STIE Malang Kucewara.
Setelah meraih kesuksesan, Heru tidak ingin menikmati sendiri. Karena sadar pentingnya kemampuan berwirausaha,
Alumnus STIE Kucewara tersebut rutin mengelar berbagai pelatihan.
Termasuk membuka program entrepreneur bagi ibu-ibu di desa, pelajar, mahasiswa, buruh yang memasuki masa purna kerja di berbagai daerah di Jawa Timur.
Selain memberikan pelatihan entrepreneur, ia juga membuka peluang berwirausaha bagi semua kalangan. Mulai dari reseller, privat label dan branding produk.
"Saya percaya jalan wirausaha bisa ditempuh berbagai kalangan, dari kawula muda hingga pensiunan. Tidak hanya membuat kemandirian finansial, berwirausaha membuat mental kuat dan semangat,"beber Heru.
Terpisah, Fasilitator Rumah BUMN BRI Kota Malang, Mawar Meikui Liangteng, menambahkan total UMKM binaan Rumah BUMN BRI Kota Malang sebanyak 37.415 total UMKM Rumah BUMN. Serta 778 UMKM unggulan, 37.415 GO modern, 2.047 GO digital dan 297 go online.
Lanjut Mawar, RB sendiri memiliki manfaat bagi pelaku usaha sebagai pusat data dan informasi serta sebagai pusat edukasi, pengembangan dan digitalisasi UKM.
"Tujuan utama Rumah BUMN (RB) adalah membantu akses pemasaran UKM di Indonesia melalui digital e-commerce,"pungkasnya. [liz/mu]
Tag : UMKM, ide usaha, cemilan makaroni
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini