15:00 . Pembukaan KKN UNUGIRI Kelompok 05, Angkat Semangat Kemandirian Ekonomi Berbasis Aswaja   |   12:00 . Peserta Lomba Mewarnai NU FEST 2025 Bojonegoro Mulai Ramai Mendaftar   |   10:00 . Sinergi PPM oleh EMCL dan Pemkab Bojonegoro   |   09:00 . Sinergi PPM: EMCL dan Pemkab Bojonegoro Satukan Langkah Menuju Pembangunan Merata   |   08:00 . Masih Ada 54.016 Keluarga Miskin di Bojonegoro   |   06:00 . Pemkab Bojonegoro Genjot Pemutakhiran DAMISDA   |   22:00 . Potong Tumpeng Tandai Pembukaan KKN PINTAR di Desa Tondomulo   |   21:00 . Turun 2,1%, Sampai Mei Masih Ada 1.357 Balita Stunting   |   20:00 . Inilah QR Code NU FEST 2025, Informasi Versi Digital   |   19:00 . 1 Paket Umroh dan Ratusan Hadiah Jalan Sehat Bersarung   |   18:00 . Sound Horeg Dilarang, Polres Bojonegoro Siapkan Sanksi   |   17:00 . Wakil Ketua DPRD Mitro’atin Apresiasi TMMD yang Percepat Pembangunan   |   16:00 . Woww..! 10 Hari, 8.710 Pengendara Ditindak Polres Bojonegoro   |   15:00 . Pemdes Mulyoagung Genjot Infrastruktur, Ketahanan Pangan Segera Jalan   |   14:00 . 5 Napi Diperiksa Polisi, 12 Dipindahkan ke Lamongan   |  
Fri, 25 July 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Angka Pernikahan Anak di Bojonegoro Tinggi, KPI Dorong Pendidikan Nikah Masuk Kurikulum Sekolah

blokbojonegoro.com | Monday, 17 July 2023 18:00

Angka Pernikahan Anak di Bojonegoro Tinggi, KPI Dorong Pendidikan Nikah Masuk Kurikulum Sekolah Presidium Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Jawa Timur, Nafidatul Himah (Foto: blokBojonegoro.com/Rizki)

Reporter : Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Ratusan anak di Kabupaten Bojonegoro melangsungkan pernikahan dini. Mirisnya, rata-rata mereka hanya lulus dari bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) bahkan Sekolah Dasar (SD). Oleh sebab itu Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) mendorong pendidikan nikah dimasukkan ke kurikulum sekolah.

Berdasarkan data yang dihimpun di Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Bojonegoro, sejak Januari hingga Juni 2023 terdapat 259 anak dibawah umur yang mengajukan Dispensasi Nikah (Diska) untuk melangsungkan pernikahannya.

Panitera PA Kabupaten Bojonegoro, Solikin Jamik mengungkapkan, jika faktor pendidikan dan kemiskinan disebut menjadi pemicu terjadinya pernikahan dini. Karena rata-rata anak yang mengajukan diska hanya lulusan sekolah tingkat SD dan SMP.

“Pendidikan dan kemiskinan masih menjadi faktor dalam tingginya jumlah perkara ini,” ungkap Solikin Jamik.

Sementara itu, Presidium KPI Jawa Timur, Nafidatul Himah mengatakan, pihaknya mendorong agar pendidikan pernikahan dimasukan dalam kurikulum sekolah, terutama terkait dampak-dampak jika melangsungkan pernikahan dibawah umur.

“Karena saya miris melihat masih diusia anak namun sudah memiliki anak,” kata perempuan yang akrab disapa Hima.

Hal tersebut, lanjut Hima, untuk menekan jumlah anak yang melansungkan pernikahan di bawah umur. Hima mengaku jika dorongan tersebut telah disampaikan ke sejumlah pihak terkait, diantaranya Dinas Pendidikan dan Kemenag, maupun ke Lembaga Legislatif Kabupaten Bojonegoro.

“Menurut saya selama ini pemerintah daerah belum serius menangani perkara ini. Meski ada program insentif untuk para calon pengantin yang cakap nikah, tetapi hal tersebut mestinya harus dievaluasi lagi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Koordinator Aliansi Perlindungan Perempuan dan Anak (APPA) itu menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan hearing ke Dinas Pendidikan, Kementerian Agama dan Pengadilan Agama Kabupaten Bojonegoro untuk menindaklanjuti hal tersebut. [riz/ito]

Tag : angka nikah, sekolah, kurikulum, pengadilan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat