Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Sanggar Amreta Trisna Aksara Jadi Inspirasi Pemuda di Desa Buntalan

blokbojonegoro.com | Monday, 09 October 2023 19:00

Sanggar Amreta Trisna Aksara Jadi Inspirasi Pemuda di Desa Buntalan

Kontributor: Sahdan
 
blokBojonegoro.com - Sanggar Amreta Trisna Aksara yang ada di Desa Buntalan, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro yang didirikan oleh seorang pemuda desa, dijadikan rujukan sumber inspirasi dalam hal dedikasi serta pengabdian kepada masa depan generasi penerus bangsa. 
 
Salah satu pemuda yang lahir dan tumbuh besar di Dusun/Desa Buntalan, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro tepat pada tahun 2018 yang lalu mendirikan sebuah sanggar Aksara. Diki Alamszyah mendirikan sanggar Aksara berdasarkan keresahan atas kondisi pemuda didesanya yang pada saat itu para pemuda kesibukan sehari-hari keseringan hanya cangkruk, main game bersama teman, tanpa ruang-ruang edukasi. Apalagi akan berbicara keberlanjutan atau kemajuan sebuah desa.
 
Sehingga Diki Alamszyah berpikir keras bagaimana caranya untuk mengumpulkan mereka tidak hanya sekedar cangkrukan, semata akan tetapi ada nilai-nilai edukasi entah itu membahas tentang budaya, isu-isu seputar desa dan lain sebagainya yang ada nilai gunanya untuk masa depan pemuda maupun tataran desa.
 
"Berdasarkan keresahan seorang pemuda desa dengan kondisi anak-anak muda yang hanya berhura-hura, maka tepat pada tahun 2018 yang lalu berdirilah sebuah sanggar Aksara, yang tentu sekali bertujuan untuk menjadi sumber inspirasi dan wada belajar bersama ditingkatan desa," ungkap Diki Alamszyah 
 
Sanggar yang didirikan di Desa Buntalan ini bertujuan sebagai tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu komonitas untuk melakukan suatu kegiatan. Sanggar yang didirikan diberi nama Sanggar Amreta Trisna Aksara kemudian jika ditinjau dari arti kata dalam bahasa sansekerta maka Amreta berati air kehidupan, dan Trisna berarti kasih sayang, jika digabungkan kemudian Amreta Trisna dapat diartikan sebagai sumber mata air yang mendatangkan kasih sayang.
 
Sedangkan Aksara secara etimologis berasal dari bahasa sansekerta yang berasal dari akar kata " a" berarti tidak dan "Kshara" berati kemusnahan atau keabadian, kelanggengan,kekal dan langgeng, bisa diartikan bahwa Aksara berarti suatu keabadian.
 
"Sanggar Amreta Trisna Aksara diharapkan akan menjadi sumber kasih sayang yang abadi dalam pengabdian Terhadap masyarakat yang tentu guna manfaat nya berdampak terhadap masa depan sekala kecil lingkup desa, daerah maupun bangsa dan negara serta agama," ungkap Diki.
 
Beberapa kegiatan Sanggar Amreta Trisna Aksara antara lain latihan Oklik dilaksanakan seminggu sekali, diskusi seminggu sekali, santunan anak yatim piyatu 3 bulan sekali, harlah dilaksanakan setiap tahun tepat pada bulan kemerdekaan Republik Indonesia yaitu pada tanggal 17 Agustus. Sanggar atau sekolah desa mulai beroperasi pada tahun 2019 setelah proses pembangunan sanggarnya
 
"Rangkaian kegiatan sanggar Amreta Trisna Aksara banyak sekali kegiatan-kegiatan yang menyentuh kehidupan langsung masyarakat mulai belajar tentang budaya, diskusi issue-isue aktual yang terjadi di desa, dan kemudian berbagi rezeki kepada anak yatim-piatu, Sanggar Amreta Trisna Aksara selalu menjadi rujukan pengunjung yang datang baik dari berbagai sudut-sudut yang ada Indonesia, mulai dari Sumatra, NTB, NTT pada berdatangan entah itu untuk belajar menulis dan berbagai hal yang perlu dipelajari," ujar Diki Alamszyah selaku pendiri Sanggar saat diwawancarai awak media blokBojonegoro.com.

Tag : sanggar, bojonegoro, buntalan, temayang



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini