21:00 . Inovasi Mahasiswa UNUGIRI, Desa Kendung Melek Media   |   20:00 . Kalah 3-1 Atas Persela, Coach Persibo: Inilah Sepak Bola   |   19:00 . Persibo Bojonegoro Dihajar 3-1 Persela, Merosot Urutan Ketiga   |   18:00 . Bagikan Spirit Produktif Menulis, Arusgiri dan Griya Cendekia Unugiri Gelar Bedah Buku   |   17:00 . Polres Bojonegoro Dirikan 1 Posyan dan 2 Pospam Selama Nataru 2024   |   16:00 . Ops Lilin Semeru 2024, Polres Bojonegoro Terjunkan 255 Personel Gabungan   |   15:00 . Brave to Speak Up, Ajak Gen-Z Asah Kemampuan Bahasa Inggris dan Kepedulian Lingkungan   |   09:00 . PEPC Zona 12 Ajak Stakeholder Tingkatkan Kebersamaan dan Gaya Hidup Sehat   |   18:00 . Perluas Pasar, Mahasiswa Unugiri Dampingi UMKM Punya Legalitas   |   13:00 . Kejari Bojonegoro Sabet Penghargaan Penyelesaian Perkara dan Responsifitas Data   |   22:00 . Awak Media Bojonegoro dan Blora Gelar Pertandingan Journalist Fun Football   |   18:00 . D'Konco Cafe: Realisasi Mimpi, Tempat Nongkrong Estetik dan Ikonik   |   15:00 . 5 Laga Terakhir Liga 2, Persibo Hanya Menang 1 Kali   |   12:00 . Duel Bebuyutan, Saling Kudeta Puncak Klasemen   |   16:00 . Anugerah Wajib Pajak Terbaik dan Desa Teraktif 2024 Kabupaten Bojonegoro Bertabur Penghargaan   |  
Sun, 22 December 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Regu Penyelamat Lapangan Banyu Urip dari Desa Mojodelik

blokbojonegoro.com | Friday, 27 October 2023 19:00

Regu Penyelamat Lapangan Banyu Urip dari Desa Mojodelik

Reporter: Tim

 

Satu di antara tim yang berperan dalam garda depan keselamatan di Lapangan Banyu Urip adalah Tim Regu Penyelamat atau lazim pula dikenal sebagai Rescue Team. Mereka selalu siaga penuh, agar semua bisa selamat.

 

Menjadi anggota regu penyelamat di ladang minyak Lapangan Banyu Urip bagi Harto, 37 tahun, tidaklah mudah. Pemuda Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro ini bekerja di Lapangan Banyu Urip mulai dari bawah. 

 

Saat Lapangan Banyu Urip yang dioperatori oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) memulai produksi awal pada 2009, Harto mendaftar sebagai petugas keamanan. Lalu ketika pembangunan fasilitas produksi Lapangan Banyu Urip selesai di tahun 2015, dia beralih menjadi supir. Dia menekuni profesinya dengan penuh kesungguhan. Menjalankan semua prosedur dengan ketat dan terus belajar dari budaya kerja yang baik.

 

Sedari awal bergabung, budaya keselamatan Lapangan Banyu Urip adalah hal yang baru baginya dan tidak mengherankan bila inilah paling ia minati. Menurutnya, banyak hal yang selama ini menjadi kebiasaan tidak baik harus diperbaiki. Hal-hal tersebut dia pelajari dengan teliti. 

 

Berkat kedisiplinan, etos kerja, dan dedikasinya kepada aspek keselamatan, Harto dilirik oleh tim Keselamatan (Safety, Health, and Environment) EMCL. Hingga akhirnya dia lolos seleksi dan memulai pekerjaan sebagai anggota tim Pemadaman dan Penyelamatan.

 

Sejak itulah dia mulai gigih mempelajari berbagai hal tentang tim regu penyelamat. Kini dia telah menjadi salah satu anggota andalan tim tersebut. Berbagai keahlian telah dikuasainya, lengkap dengan sertifikasi tingkat nasional dan internasional.

 

Harto dengan perlengkapan rescue. (Foto: EMCL untuk blokBojonegoro.com)

Mendapat pekerjaan yang istimewa tidak lantas membuat Harto besar kepala. Ia menganggap semua yang diraihnya atas kehendak Tuhan. Dia terus berusaha dan belajar dari setiap kejadian sehari-sehari. 

 

“Bagi saya, setiap hari adalah pelajaran. Kalau kita belajar, kita akan naik kelas. Kalau kita malas, tidak akan naik kelas. Bahkan mungkin melas akhirnya,” tutur Harto.

 

Mental pembelajar dan pikiran terbuka itulah kunci keberhasilannya. Belajar dari teori dan belajar dari pengalaman bergaul dengan sesama profesional. Jejaring Harto di lingkup profesi tim penyelamat sudah tersebar di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri.

 

“Ketika bertemu orang baru dalam sebuah pelatihan, saya jadikan mereka teman dan mentor,” katanya.

 

Harto sudah belasan kali ikut pelatihan. Setidaknya 7 sertifikasi keahlian khusus sudah dimilikinya. Dua di antaranya bertaraf internasional. Bisa dia gunakan di negara manapun. Bahkan bisa melatih orang-orang yang persiapan sebelum sertifikası. 

 

“Tapi bukan sertifikası yang saya banggakan. Saya hanya bisa bahagia, bangga, dan bisa senyum kalau semua orang di sini selamat, pulang tanpa cedera, bisa kumpul keluarga tanpa kurang apapun.” 

 

Peran Harto mungkin tidak selalu nampak di permukaan. Tapi Lapangan Banyu Urip berhasil mencapai 5 juta jam kerja tanpa insiden menjadi bukti kontribusinya. Hampir setiap tahun EMCL mendapat Anugerah Penghargaan Subroto, sebuah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada para pemangku kepentingan yang memiliki prestasi luar biasa dalam memajukan sektor ESDM, termasuk aspek keselamatan.

 

“Keselamatan adalah budaya di Lapangan Banyu Urip. Saya di sini hanya sebagai teman yang selalu mengingatkan,” pungkas Harto. [inf/ito]

 

Tag : ExxonMobil Cepu Limited, EMCL, Bojonegoro, Lapangan Banyu Urip



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat