Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Ribuan Ikan di Bengawan Solo Mati, Tercemar Limbah atau Eceng Gondok?

blokbojonegoro.com | Wednesday, 15 November 2023 09:00

Ribuan Ikan di Bengawan Solo Mati, Tercemar Limbah atau Eceng Gondok? Petugas DLH Kabupaten Bojonegoro mengambil sampel Air Sungai Bengawan Solo (Foto : Istimewa)

Reporter: Rizki Nurdinasyah

blokBojonegoro.com - Beberapa hari ini ribuan ikan di Sungai Bengawan Solo terutama di Kabupaten Bojonegoro banyak yang mati. Namun, matinya ribuan ikan itu diduga disebabkan oleh pencemaran limbah. Selain itu, masyarakat juga menilai fenomena itu karena eceng gondok menutupi air bengawan solo.

Seperti yang diposting instagram @bojonegoromatoh_, dalam unggahan tersebut mendapatkan ratusan komentar perihal matinya ribuan ikan di Sungai Bengawan Solo. Sejumlah warga menilai matinya ikan tersebut karena limbah yang mencemari air, sedangkan lainnya menilai karena banyaknya eceng gondok yang menutupi permukaan air Sungai Bengawan Solo.

Menjawab hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro terjun langsung ke Bengawan Solo untuk mengecek kadar air, yang menyebabkan matinya ribuan ikan tersebut, yang terus diperbincangkan masyarakat tepi Bengawan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari DLH Kabupaten Bojonegoro, tidak tercium bau yang menyengat pada sampel air yang telah diambil oleh petugas. Sedangkan nilai pH (potensial hydrogen / drajat keasaman) berada di angka 7.

“Termasuk sesuai baku mutu sesuai lampiran IV PP 22 TAHUN 2021 tentang baku mutu air permukaan,” ungkap Kepala DLH Kabupaten Bojonegoro, Dandi Suprayitno dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/11/2023).

Petugas DLH mengambil sampel air tersebut di Desa Pilangsari, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro. Dan berdasarkan pernyataan warga setempat, fenomena matinya ikan-ikan tersebut, disebut dengan ‘Pladu’ yang sering ditemui saat musim kemarau menuju musim penghujan disetiap tahunnya.

Dandi menjelaskan, kejadian tersebut disebabkan oleh beberapa hal, seperti perubahan kadar pH air atau karena kandungan oksigen dalam air yang berkurang. Hal tersebut, disebabkan adanya eceng gondok yang menutupi area Sungai Bengawan Solo.

“Matinya ikan tersebut, disebabkan oleh banyaknya Eceng Gondok yang menutupi permukaan Sungai Bengawan Solo. Sehingga oksigen dalam air berkurang,” jelasnya.

Selanjutnya, Dandi menambahkan, sampel yang telah diambil akan dikirimkan ke laboratorium lingkungan untuk mengetahui kandungan air lebih lanjut. Namun, untuk mengetahui hasilnya, perlu menunggu sekitar 10 hari kedepan.

Untuk diketahui, beberapa minggu lalu, perairan Bengawan Solo dipenuhi oleh tumbuhan air eceng gondok sepanjang 23 kilometer. Dan itu terjadi hingga sekira 1 bulan lebih, hal tersebut menyebabkan oksigen dalam air berkurang, dan menyebabkan ribuan ikan mati. [riz/mu]

 

Tag : Bengawan solo, ikan mati, enceng gondok



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini