Potensi Porang di Bojonegoro (1)
550 Hektare Porang di Selatan Bojonegoro
blokbojonegoro.com | Sunday, 26 January 2020 17:00
Reporter: Parto Sasmito
blokBojonegoro.com – Potensi di wilayah Kabupaten Bojonegoro tidak ada habisnya. Selain kaya minyak dan gas bumi, sehinggga dijuluki Kota Migas, Bojonegoro ternyata juga menyimpan potensi tanaman porang yang luar biasa.
Lokasinya ada di selatan kota, tepatnya di Desa Krondonan, Kecamatan Gondang dan Desa Klino, Kecamatan Sekar. Luar biasanya lagi, kedua desa tengah mengembangkan potensi wisata Banyu Kuning di Krondonan dan Sendang Klino.
Krondonan dan Klino, merupakan dua desa yang sama-sama berada di punggung Gunung Pandan sebelah utara. Desa tersebut tengah menggalakkan pertanian porang yang memiliki nama latin Amorphophallus Muelleri. Potensi pertanian tersebut dipadukan dengan wisata desa.
“Memang kita tengah merintis kawasan wisata dan edukasi pertanian terintegrasi seperti gagasan Bupati Anna,” kata salah seorang pengelola pertanian porang asal Desa Krondonan, Agus Silva, kepada blokBojonegoro.com.
Dikatakan jika wisata Banyu Kuning dan Sendang Klino dibenahi agar mampu sejajar dengan wisata andalan Kabupaten Bojonegoro lainya. Andalan pertanian yang dihasilkan dalam beberapa tahun belakang ini adalah porang.
“Sekitar 400 hektare ditanam petani di Desa Klino dan 150 hektare lebih di Desa Krondonan,” jelasnya.
Harga porang yang masuk keluarga ubi-ubian di pasaran lokal tahun 2019 kemarin cukup tinggi. Bahkan bisa mencapai puncaknya Rp64.000/kilogram dalam bentuk cip kering. Jika dijual basah atau setelah dicabut dari tanah Rp7.200/kilogram.
"Tahun lalu harga melonjak tajam, salah satu sebabnya karena permintaan tinggi,” jelas pria yang juga penanggung jawab wisata Banyu Kuning Desa Krondonan tersebut.
Saat ini, porang ditanam petani dengan sistem tumpang sari di kawasan lahan milik Perum Perhutani. Tentunya ini menarik perhatian Pemkab Bojonegoro untuk memberikan ruang edukasi agar kepentingan warga dan Perhutani di wilayah tersebut tidak timbul masalah dikemudian hari.
"Kita akan ajak Perhutani untuk berembuk supaya warga kami tetap bisa memakai lahan dengan budidaya porang. Selain itu juga ikut merawat tanaman utama milik Perhutani,” terang Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah.
Lebih detail Bupati Anna menegaskan perlunya kerjasama yang saling menguntungkan antara warga tamping hutan dengan Perhutani. "Saya berkewajiban membantu kepentingan warga saya, tetapi ya harus tetap sesuai aturan main,” tegasnya.
Bupati perempuan pertama di Kota Migas itu antusias berbicara porang. Sebab itu sesuai dengan program Gubernur Jatim perihal budidaya komoditas porang yang disampaikan dalam acara Temu Petani Porang di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk beberapa waktu lalu.
"Bojonegoro harus merespon ini dengan konkrit. Pemkab akan melakukan kajian, perlu tidaknya ada kawasan pasar khusus dan home industri untuk mengolah porang agar lebih mempunyai nilai tambah di kawasan itu,” lanjut Bupati Anna.
Sebab lahan porang satu kawasan dengan lokasi wisata Banyu Kuning dan Sendang Klino, maka Bu Anna berencana membuat wilayah itu terintegrasi. Sehingga dapat bermanfaat lebih untuk masyarakat desa setempat. [ito/mu]
Tag : Porang, bojonegoro, gondang, sekar
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini