Melihat Pengolahan Limbah Padat Medis di Puskesmas Tanjungharjo
blokbojonegoro.com | Wednesday, 12 August 2020 08:00
Oleh: Novia Fajarwati*
Puskesmas merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang menghasilkan limbah medis padat.
Limbah yang dihasilkan termasuk dalam kategori biohazard, yaitu jenis limbah yang dapat membahayakan lingkungan, di mana di sana banyak terdapat buangan virus, bakteri maupun zat-zat yang membahayakan lainnya, sehingga harus dimusnahkan.
Sehingga tanpa pengelolaan yang baik, limbah padat medis akibat penanggulangan penyakit ini, akan berbahaya bagi kesehatan warga.
Sebagai seorang mahasiswa Prodi Kimia di Universitas Bojonegoro, yang salah satu mata kuliahnya membahas tentang Manajemen Laboratorium. Dimana pada mata kuliah ini mempelajari dari proses pengadaan, penggunaan, pemeliharaan alat dan bahan, serta evaluasinya. Termasuk di dalamnya adalah bagaimana cara pengelolaan limbah.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk dapat mengetahui cara pengelolaan limbah padat medis di Puskesmas Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro.
Menurut keterangan, Nabila (Sanitarian) bahwa di Puskesmas Tanjungharjo ini bukan untuk
rawat inap, maka limbah yang dihasilkan tidak begitu kompleks.
“Limbah yang dihasilkan paling
banyak adalah sisa proses persalinan. Termasuk di dalamnya adalah APD, sarung tangan dan masker,” imbuhnya.
Limbah medis biasanya dimasukkan dalam plastik/wadah yang berwarna kuning dan diberi label. Hal ini dimaksudkan sebagai langkah awal dari pemisahan agar limbah tidak bercampur
dengan yang lainnya. Sehingga memudahkan dalam manajemen limbah padat medis di Tanjungharjo.
Selain itu juga agar seluruh petugas dan pengunjung dapat saling bekerja sama dalam pengelolaan sampah/limbah saat berada di dalam Puskesmas.
Idealnya pengelolaan limbah medis ke pihak ketiga, dilakukan sekitar 3 bulan sekali. Jadi penanganan limbah sementara dikumpulkan di ruangan TPSS, yang dilakukan 2 hari sekali.
“Dikarenakan tidak menerima pasien rawat inap, maka limbah yang dihasilkan juga tidak
banyak. Untuk pengelolaan limbah di Puskesmas Tanjungharjo, yang bekerja sama dengan pihak ke tiga, yaitu PT PRIA, menunggu sampai berat limbah kurang lebih 50 kilogram atau sekitar 6 bulan,” kata Nabila.
*Mahasiswi Prodi Kimia Universitas Bojonegoro.
Tag : puskesmas, tanjungharjo, limbah medis, pengolahan limbah medis, Novia Fajarwati
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini