Dari Hobi Kini Aditya Salurkan Bakat Jadi Instruktur Musik
blokbojonegoro.com | Thursday, 10 September 2020 11:00
Kontributor: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Siapa sangka jika bakat yang dimiliki setiap manusia nyatanya unik, serta apabila disalurkan bisa menjadi pundi rupiah bagi yang mendulang. Salah satunya, Aditya (27) warga asal Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro.
Lelaki kelahiran Bojonegoro, 27 tahun lalu ini nyatanya sukses menekuni profesi sebagai instruktur musik, di salah satu privat musik milik komponis kondang di Indonesia. Kang purwacaraka/purwacaraka music studio yang berada di Kota Semarang.
"Saya rasa passion, karena dari kecil memang lebih tertarik pada musik. Jadi pengajar di privat music studio milik kang Purwa sendiri sudah 9 tahun berjalan," tutur Alumnus Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini.
Adit juga berujar, sebagai instruktur musik tentu memiliki fokus atau warna pada bidangnya. Dalam hal ini Adit lebih sering berkecimpung pada not-not yang berada di alat musik piano, drum, alat tiup brass marching band hingga vokal.
Baik pada tingkat sekolah dasar, menengah pertama ataupun menengah atas bahkan sekolah yang notabenenya Negeri maupun swasta.
"Saya sendiri terfokus pada alat musik piano hingga brass marching band," ucap lelaki yang hobi bermain alat musik ini.
Sebagai seorang instruktur musik, tentunya Aditya juga memiliki metode pembelajaran bagi para siswanya supaya lebih menarik dan mudah. Baik dilakukan secara berkelompok untuk bidang marching band hingga dalam bentuk audio visual seperti youtube musik.
Sekaligus teknik bagi pemula brass untuk melatih air floww dengan lip slur. Harus satu nafas, tidak memakai lidah, baik awalan, body maupun akhiran, dan tidak ada perubahan fingering.
"Kekompakan juga dibutuhkan apalagi untuk kejuaraan Nasional, Yang dimaksud air flow pengaliran udara. Dalam meniup membutuhkan lip slir ibarat push-up untuk melatih nafas," jelas Aditya.
Lelaki yang berprofesi sebagai instruktur musik ini juga berharap, kedepan mungkin dunia musik di Indonesia khususnya marching band bisa bersaing ataupun sejajar di kelas Internasional.
Sekaligus sebagai generasi muda di Indonesia, dan khususnya bagi kawula muda Bojonegoro. Selagi memiliki bakat baik itu dalam bidang apapun tetap manfaatkan dan asah terus.
"Nantinya marching band mampu sejajar di kancah Nasional/Internasional. Sekaligus bakat yang kalian asah itu mampu menghasilkan pundi rupiah," pungkasnya. [liz/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini