Serabi Nabila Polim Lezat dengan Berbagai Varian Rasa
blokbojonegoro.com | Sunday, 30 May 2021 15:00
Kontributor : Uul Lyatin
blokBojonegoro.com - Serabi atau yang dikenal juga surabi adalah salah satu makanan serta jajanan tradisional yang khas dan disukai banyak orang. Di Kabupaten Bojonegoro, serabi menjadi kudapan yang banyak dijual dan dihidangkan bersama kopi maupun teh.
Kini salah satu pengolah serabi menciptakan serabi dengan aneka rasa. Hal itu menyesuaikan lidah masyarakat saat ini. Inovasi rasa serabi yang dilakukan oleh Andriyani kini dikenal banyak masyarakat kecamatan Bojonegoro maupun luar kota.
Berawal dari melihat saudaranya membuat serabi dengan citra rasa yang nikmat, kini Andriyani menggeluti usaha serabi dan memiliki brand sendiri.
"Saya aslinya orang Solo, lalu pindah di Bojonegoro karena suami saya pindah tugas disini. Jadi dulu waktu di Solo saya sering melihat saudara saya membuat serabi dan waktu saya cicipi rasanya enak dan bervariasi, akhirnya saya mencoba ikut buat dan menggeluti usaha ini," ujarnya.
Pada awal tahun 2019, ia mencoba membuat di rumah dan diberikan kepada tetangganya untuk di cicipi. Melihat komentar tetangganya yang cukup baik, ibu rumah tangga itu mencoba mengembangkan usaha surabi miliknya dan menjualkannya secara online maupun offline dengan memberi nama brand usahanya Serabi Nabila Polim.
Ibu tiga anak itu menuturkan bahwa setiap harinya ia memproduksi 300 surabi dengan berbagai varian. Varian yang ia buat berbagai rasa, seperti coklat, strawberry, pisang, kelapa, dan masih banyak lagi.
Dengan harga Rp2.000 per biji ia menjual surabi, Andriyani menjual surabi tanpa pengawet dan pemanis buatan, ia hanya menggunakan bahan yang alami. Karena surabi buatannya bisa dikonsumsi juga oleh bayi yang berusia di atas 6 bulan.
"Surabi saya paling lama bertahan kisaran 1 minggu kadang juga lebih. Pernah saya mengirim paling jauh di Kalimantan, alhamdulillah surabi sampai dengan selamat dan tidak basi saat dijalan," pungkasnya.
Andriyani mengungkapkan bahwa omzet bersih perbulan yang ia dapatkan kisaran Rp 5 hingga Rp 10 juta. Serta ia mengatakan selama pandemi penjualan surabi miliknya tidak mengalami penurunan. [uul/col]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini