Himatika Unu Sunan Giri Luncurkan Komet Sebagai Optimaliasi Prestasi
blokbojonegoro.com | Saturday, 12 June 2021 20:00
Pengirim : Firda Rizka R.W.*
blokBojonegoro.com - Masa pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat literasi dan numerasi bagi generasi milenial. Himatika UNU Sunan Giri Bojonegoro memfasilitasi para peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya dalam bidang Matermatika melalui Kompetisi Online Matematika (KOMET).
Kompetisi tersebut ditujukan kepada siswa pada berbagai jenjang, mulai dari SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA di wilayah Bojonegoro, Blora, Tuban, dan Lamongan. Olimpiade yang diselenggarakan secara online ini dibuka dengan webinar yang bertajuk “Optimalisasi Prestasi Matematika Di Masa Pandemi”.
Kegiatan pada Sabtu (12/06/2021) ini dilangsungkan secara virtual melalui Zoom Meeting dan YouTube Channel PMTK UNUGIRI TV dan dihadiri oleh 700 peserta dari Sabang sampai Merauke. Acara tersebut juga dihadiri oleh segenap pimpinan dan civitas akademika UNU Sunan Giri Bojonegoro, dan mengundang pakar olimpiade Matematika, Muhammad Faikar Mustafid Al-Habibi, M.Si. sebagai narasumber utama.
Webinar tersebut resmi dibuka oleh Kaprodi PMTK, Naning Kurniawati, S.Pd. M.Pd.. “Terima kasih kepada 224 peserta olimpiade, semoga kompetisi ini dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNU Sunan Giri Bojonegoro turut hadir dan membuka KOMET. Dekan yang akrab disapa Bu Astrid tersebut berharap bahwa pemaparan materi dari narasumber dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. "Serta dapat menggapai kesuksesan dalam bidang Matematika," harapnya.
Rektor UNU Sunan Giri Bojonegoro, K. M. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I. juga menambahkan, menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya ‘Ulumuddin, belajar Matematika adalah perbuatan yang terpuji, dan hukumnya adalah fardhu kifayah. Pendapat tersebut dapat melemahkan stigma yang berkembang secara turun temurun, khususnya dalam lingkup pesantren yang menyatakan, 'Matematika tidak menjadi pitakon (pertanyaan) dalam kubur'.
"Oleh karena itu, KOMET diharapkan mampu membangun semangat literasi dan numerasi yang lebih baik dalam menyongsong Era Revolusi Industri 5.0," imbunya.
Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro, Dandi menyampaikan, Matematika merupakan kunci dasar dalam kehidupan. Matematika yang identik dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan sebagainya dapat membangun sebuah konsep kehidupan. Orang yang bisa berhitung, maka ia adalah orang yang pandai dalam merencanakan kehidupannya secara matang. Matematika yang dijadikan momok oleh masyarakat harus berubah dan menjadi kecintaan bagi setiap generasi.
"Selamat dan sukses bagi UNU Sunan Giri yang telah memfasilitasi generasi milenial untuk lebih mencintai matematika,” pungkasnya.
Selanjutnya Faikar memaparkan materi tentang seluk beluk dunia Matematika. “Menurut Alfred S. Posamentier dalam bukunya yang berjudul The Art of Problem Solving terdapat 18 strategi yang digunakan untuk menyelesaikan teorema atau suatu permasalahan. Strategi-strategi tersebut juga dapat diterapkan dalam kehidupan nyata, dan disertai dengan berdoa kepada Allah SWT. tentunya,” ungkapnya.
Faikar juga berpesan bahwa tujuan dari berkompetisi bukan hanya sekadar mendapatkan penghargaan. Namun, hal yang paling penting adalah membiasakan diri untuk memiliki semangat dalam berkompetisi. “Kompetisi setelah lulus kuliah jauh lebih berat. Ayo berkompetisi!,” pungkasnya.
*Penulis adalah anggota Lembaga Informasi dan Pengembangan Kampus (LIPK) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sunan Giri Bojonegoro
Tag : unu sunan giri, bojonegoro, komet, matematika
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini