10:00 . Family Gathering, BUMDesMa Kapas Senam Berhadiah Bersama Kelompok SPP dan UEP   |   07:00 . Intradiniyah, Solusi SMKS Muhammadiyah 4 Padangan Tingkatkan Kualitas Keagamaan Siswa   |   13:00 . Pilkada Berpotensi Paslon Tunggal, Ini Langkah KPU Bojonegoro   |   11:00 . Dukungan Relawan Setyo Wahono Dikemas 'Dungo Bareng' 3 Desa di Baureno   |   09:00 . SKK Migas Apresiasi Peran Media Dorong Kemajuan Industri Hulu Migas   |   20:00 . Partai Golkar Resmi Serahkan Rekomendasi ke Wahono-Nurul   |   18:00 . Relawan Pasopati Seno Adakan 'Dungo Bareng Menangke Mas Wahono'   |   17:00 . 3 Rumah Warga Ludes Terbakar Akibat Bediang, Kerugian Ditaksir Rp503 juta   |   16:00 . Hari Ini Golkar Serahkan Rekomendasi ke Wahono-Nurul   |   14:00 . PAN Bojonegoro Beri Sinyal Manuver ke Wahono-Nurul, Lasuri: Tegak Lurus Putusan DPP   |   13:00 . Pelaku Begal Payudara di Bojonegoro Diringkus Polisi   |   06:00 . Pulang Kerja, Perempuan di Bojonegoro Jadi Korban Begal Payudara   |   18:00 . Kaesang Harap Milenial di Bojonegoro Merapat ke Setyo Wahono   |   09:00 . Gandeng KEPPK Nasional Kemenkes RI, LPPM STIKes Rajekwesi Bojonegoro Gelar EDL dan SIM EPK   |   08:00 . Lebih 100 Peserta Sudah Daftarkan Diri Ikut Jatim Media Summit 2024   |  
Sat, 27 July 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Olah Limbah Batik, Pria Ini Ciptakan Cat Daur Ulang

blokbojonegoro.com | Monday, 20 September 2021 19:00

Olah Limbah Batik, Pria Ini Ciptakan Cat Daur Ulang

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Sejak ditetapkannya batik sebagai warisan budaya oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009, popularitas batik semakin meningkat. Meningkatnya popularitas berbanding lurus dengan banyaknya produsen batik yang bermunculan untuk memenuhi permintaan.

Para produsen batik pun terus berupaya berinovasi, salah satunya dengan memanfaatkan limbah kain batik untuk kerajinan sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan.

Seperti yang dilakukan oleh Adib Nurdiyanto, asal Desa Mojodeso, awalnya dia menyadari perlu adanya pengolahan limbah dari produksi batik agar tidak dibuang begitu saja ke saluran air. Sebab limbah cair dari proses produksi bewarna hitam pekat, apabila terkena kulit mampu menyebabkan efek berupa gatal-gatal. Bahkan jika disiramkan ke rumput, rumput pun bisa mati dalam waktu 3 hari.

"Usai mempelajari limbah tersebut, saya pun yakin untuk memanfaatkan limbah batik tersebut menjadi produk turunan berupa cat tembok," ungkap Adib.

Adib bersama beberapa rekannya menampung limbah bekas membatik tersebut dalam jiriken yang kemudian dipadukan dengan 3 bahan lain yang mudah dijumpai di toko-toko bangunan dan harganya pun relatif murah.

Usai diolah sedemikian rupa, cat tembok ini pun diberi nama Cat Tembok Dalang (Daur Ulang) dengan kemasan 1.000 mililiter. Uji coba penggunaan cat tembok pun mulai dilakukan pada dinding tembok, paving dan kayu.

"Cat daur ulang ini efektif untuk menutup pori-pori pada kayu. Ketika diaplikasikan untuk tembok saat diujikan ke bahan logam seperti seng, daya lengketnya tinggi serta daya tahan tidak kalah dengan cat buatan pabrik," ujar pria asal Mojodeso.

Dengan adanya produk olahan cat ini, Adib berharap nantinya bisa mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah yang dihasilkan dari produksi batik. "Serta memberikan peluang usaha baru atau terus berinovasi bagi pengrajin batik," pungkasnya. [liz/lis]

 

 

Tag : Olah, limbah, lingkungan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Thursday, 18 July 2024 14:00

    2 UKM UNUGIRI Bojonegoro Kunjungi Redaksi bB

    2 UKM UNUGIRI Bojonegoro Kunjungi Redaksi bB Suasana Kamis (18/7/2024) di Jalan Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, banyak mahasiswa yang mengenakan seragam warna abu-abu dan hijau, berkumpul di D'Konco Cafe (Blok Media Group) yang juga satu...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat