Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Ramah Lingkungan Ecoprint Jadi Primadona Masyarakat

blokbojonegoro.com | Sunday, 14 November 2021 19:00

Ramah Lingkungan Ecoprint Jadi Primadona Masyarakat Dokumentasi pribadi

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Siapa sangka lembaran daun kering bisa dimanfaatkan untuk membuat kain cantik nan bermotif unik. Bahkan motif dan warna alaminya membuat produk yang dihasilkan dari kain tersebut memiliki daya tarik tersendiri.

Batik Ecoprint kini memang tengah digandrungi masyarakat. Tak hanya dari keunikan, namun batik jenis ini juga termasuk ramah lingkungan. Sebab menggunakan bahan alami yang tidak mencemari sekitar.

Seperti yang tengah ditekuni oleh Muhamad Kholik, warga asal Desa Ketileng, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro. Awal mulanya produksi batik ecoprint sejak tahun 2018, pasca mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) di Bojonegoro terkait pemanfaatan warna alami.

Hingga akhirnya, ia bertekad untuk menggeluti produksi batik ecoprint dan mulai bergabung dengan komunitas UKM untuk memperlebar sayap produksi.

"Kalau batik ecoprint ciri khasnya warnanya lebih kalem. Selain itu, produknya apabila digunakan di kulit lebih aman karena dari bahan alami," tegas Muhamad Kholik.

Menurutnya, untuk pewarnaan maupun motif batik sendiri. Ia memilih memanfaatkan pewarnaan dari bahan alami seperti kulit kayu, dedaunan, akar hingga batang kayu.

"Teknik yang saya gunakan iron blanket (steam), pounding (pukul), jumputan dan shibori. Dengan motif bunga daun jati, gemerlap bintang dan masih mengembangkan motif unik lainnya," ucapnya.

Disinggung terkait letak kesusahan saat produksi batik ecoprint, ia mengaku ketika harus mencari bahan pewarna dan dedaunan yang mana memungkinkan berpetualang ke kampung bahkan hutan sekitar Malo.

"Karena batik ini ciri khasnya semua produksi secara manual dan berasal dari bahan dasar alam. Jadi ada tantangan tersendiri," imbuh dia.

Terkait omzet yang dihasilkan, menurut penuturan Kholik. Selama Pandemi Covid-19 memang masih belum stabil dan banyak kendala. Dan untuk memperlancar produksi, ia juga berinovasi produksi masker hingga konektor masker dari bahan batik ecoprint untuk menarik daya beli masyarakat. 

"Omzet sendiri, selama Pandemi Covid-19 masih belum berjalan dengan lancar. Namun beberapa produk yang dipasarkan di outlet masih terbantu dari penjualan online seperti Toga Mas dan Sibaba Store yang diinisiasi oleh Ademmos Indonesia," pungkasnya. [liz/lis]

 

 

 

 

 

 

 

Tag : Batik, Ecoprint



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini