21:00 . Proses Evakuasi Memakan Waktu Cukup Lama   |   20:00 . Diduga Mengemudi Berkecepatan Tinggi, Pemuda Ini Meregang Nyawa Usai Hantam Pohon   |   18:00 . Akibat Bakar Sampah, 6 Kios Pasar di Bojonegoro Ludes Terbakar   |   17:00 . Baru, Kampus Ungu Buat Gerakan Indonesia Melayani   |   13:00 . Banyak Teror Minta Transfer, Camat Kasiman Beri Imbauan   |   10:00 . Khidmat, Peringatan Maulid Nabi di SMKN Sekar   |   08:00 . BPKAD Buka Lelang Aset Kendaraan Dinas Milik Pemkab Bojonegoro   |   07:00 . PJ Bupati Bojonegoro dan Pengadilan Agama Bersinergi Cegah Perkara Perceraian   |   06:00 . Bak Lapangan, Eceng Gondok Penuhi Bengawan   |   21:00 . Perampok dan Brandal yang Mengacaukan Warga, 3 Desa Kecil jadi Bumirejo   |   20:00 . Baru Nikah, 50 Pasangan Muda di Bojonegoro Kandas   |   19:00 . Jelang Masa Akhir Petik, Harga Tembakau di Bojonegoro Terus Menurun   |   18:00 . Pemimpin Desa Bumirejo Dari Masa 1873   |   10:00 . Tingkatkan Motivasi Mahasiswa Baru Kampus Ungu dalam Mencapai Kesuksesan dengan ESQ   |   08:00 . Kwarcab Bojonegoro Laksanakan Apel Besar bersama Ka. Kwarda Jawa Timur   |  
Sat, 30 September 2023
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Kenapa Banyak Orang Cemas Menghadapi Hari Senin?

blokbojonegoro.com | Monday, 15 November 2021 07:00

Kenapa Banyak Orang Cemas Menghadapi Hari Senin?

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Ketika liburan alias weekend sudah selesai, ternyata ada rasa cemas yang dihadapi oleh seseorang ketika menghadapi hari senin. Bahkan, hari Senin digambarkan sebagai hari dimulainya beraktivitas seperti bekerja.

Meski demikian, mengapa seseorang merasa cemas ketika menghadapi hari senin? Menjawab pertanyaan tersebut, Psikolog Klinis sekaligus Co-Founder Ohana Space Veronica Adesla, membagikan jawabannya.

“Ada perbedaan makna terhadap weekdays dan weekend bagi individu. Dan ini memengaruhi pergeseran emosi yang dirasakannya, terutama ketika pergantian atau transisi dari weekdays ke weekend dan sebaliknya,” ungkapnya saat dihubungi Suara.com, Minggu (14/11/2021).

Ketika individu merasa bebas di hari weekend, kebebasan yang dijalaninya lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, istirahat, atau berkumpul bersama teman dekat. Intinya, weekend digambarkan sebagai waktu yang menyenangkan di luar urusan pekerjaan.

“Transisi dari emosi yang dirasakan ketika weekend, harus berhadapan kembali dengan rutinitas dan tanggung jawab kerja. Dengan berbagai tantangan yang ada, hal inilah yang memicu perasaan tidak nyaman seperti cemas, malas, dan tidak semangat,” ungkap Veronica.

Di samping itu, Veronica mengatakan ada perubahan ritme waktu yang dirasakan individu selama weekend. Dan ini seperti waktu tidur dan bangun tidur, yang disebut dapat memengaruhi body clock di awal weekdays atau di hari senin.

“Mungkin ketika weekend, individu berpikir ingin membalas waktu kurang tidur di hari weekdays, sehingga mereka memilih memperbanyak untuk tidur,” lanjutnya.

“Namun, meskipun waktu tidur individu terbilang cukup di weekend, ini dapat terjadi ketika di hari senin, seperti badan rasanya tidak mau bangun, dan ingin tidur lebih lama,” pungkasnya.

*Sumber: suara.com

Tag : pendidikan, kesehatan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat