Harga Minyak Goreng Meroket, Berimbas Pada Omzet Penjual Tahu
blokbojonegoro.com | Tuesday, 16 November 2021 12:00
Penjual minyak goreng di Pasar Bojonegoro. (Foto: blokBojonegoro.com/Lizza Arnofia)
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Harga minyak goreng curah dan kemasan satu pekan belakangan mengalami kenaikan drastis. Alhasil, beberapa pengecer di pasar dan konsumen ibu rumah tangga mengeluh kenaikan harga tersebut. Pantauan blokBojonegoro.com, di Pasar Kota Bojonegoro, Selasa (16/11/2021). Pedagang curhat akan tingginya kenaikan harga minyak curah/kemasan tersebut.
Dani, salah satu pemilik toko pengecer minyak curah dan kemasan di Pasar Kota Bojonegoro, menuturkan kenaikan tersebut terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Dan berimbas pada pengurangan omzet karena sepi dan berkurangnya konsumen.
"Sebelum Hari Raya harga minyak antara Rp 12.000 hingga Rp 13.000, namun terus meroket dan mencapai Rp 18.000. Tentu harapan pedagang, harganya cepat stabil kembali sebab pengaruhnya sangat besar terhadap omzet," tegas Dani.
Terpisah, terkait kenaikan harganya minyak curah maupun kemasan yang terus meroket. Hal ini juga berpengaruh besar terhadap produsen tahu goreng yang berada di sentra Tahu Ledok Bojonegoro. Seperti yang diungkapkan oleh Purnomo, akibat tingginya harga minyak goreng kemasan/curah. Yang semula Rp 12.000 per liter kini merangkak naik sekitar Rp 17.600, hal ini sangat berpengaruh besar terhadap omzet yang ia peroleh sebagai produsen tahu.
Sementara, untuk menggoreng produksi tahu yang berasal dari bahan baku kedelai import membutuhkan sekitar 10 liter minyak goreng baik curah/kemasan.
"Sudah tiga bulan merangkak naik harga minyak, harga jual tahu sendiri 10 biji Rp 10.000 dan tidak mungkin para pedagang menambah harga jual. Justru pengaruh sama omzet sehari-hari, karena harga jual dan produksi tidak seimbang," sambung Purnomo.
Hal senada juga disampaikan oleh, Anis produsen tahu Ledok yang sudah melakoni usaha sejak turun temurun, menurutnya semenjak harga minyak goreng terus meroket kisaran Rp 12.000 hingga Rp 20.000 per liter. Atau naiknya hampir Rp 9.000 dan sangat berpengaruh besar terhadap omzet produsen tahu goreng.
"Kalau kita kurangi produksi gak mungkin, justru laba yang berkurang. Apalagi menggoreng tahu membutuhkan kurang lebih 20 liter minyak goreng," imbuh Anis.
Sebagai produsen tahu goreng yang setiap harinya harus menggantungkan hidup dari hasil penjualan tahu. Anis berharap, mahalnya harga minyak goreng kemasan/curah di pasaran ini segera stabil kembali. "Harapan kami harganya stabil kembali, karena memang minyak goreng ini kebutuhan primer rumah tangga maupun bagi para pedagang," harapnya. [liz/ito]
Tag : Harga, minyak, goreng, Pasar, Bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini