Tanggul Bengawan Solo di Kanor Ambruk
blokbojonegoro.com | Saturday, 22 January 2022 08:00
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Tingginya intensitas hujan yang terjadi di beberapa wilayah terutama di Kabupaten Bojonegoro membuat Sungai Bengawan Solo meluap, akibatnya tanggul di bantaran Sungai Bengawan Solo turut Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro yang semula ambles kini ambruk terendam air.
Sebelumnya, tanggul sepanjang 70 meter itu mengalami ambles pertama kali pada Minggu (5/12/2021). Pemerintah desa bekerjasama dengan Badan Penanggulanagan Bencana (BPBD) dan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) Bojonegoro melakukan penanganan dengan menguruk menggunakan batu sebanyak 80 rit dumptruk.
Namun, pada awal Januari 2022, tanggul kembali ambles dan keretakan yang terjadi semakin parah. Untuk itu, pihak Pemerintah Desa setempat segera meminta kepada BBWS untuk dibangunkan tanggul permanen dengan tiang pancang yang kokoh.
Pada (10/1/2022) awak media blokBojonegoro.com menemui Kepala Desa Kanor Jono, dan pihaknya berharap agar BBWS segera melakukan pembangunan tanggul permanen, atau dipaku bumi. Pasalnya jika dipaku bumi kemungkinan besar tidak akan terjadi ambles lagi.
Namun, hal tersebut belum sampai terlaksana, dan hal yang sama kembali terjadi, pada Kamis (20/1/2022) tanggul embles akibat pergerakan tanah ini kembali terjadi, bahkan sampai membuat tanggul ambruk sehingga terendam air Sungai Bengawan Solo, sehingga air hanya berjarak 1 meter dari tanah pemukiman warga.
"Kenaikan air bengawan solo membuat tanggul paraven ini ambles setinggi 10 meter, dan untuk saat ini, antara air bengawan solo dengan tanah pemukiman warga hanya berjarak 1 meter," ungkap Jono.
Dengan adanya peningkatan air Sungai Bengawan Solo, Jono memperkirakan banjir akan terjadi, "saya kawatir kalau air terus naik, ini akan meluber (meluap)," tuturnya.
Menurutnya, luapan air Bengawan Solo disebabkan kiriman dari daerah hulu, seperti Madiun dan Ngawi. Dia berharap, BBWS segera melakukan penanganan berupa tanggul permanen atau paku bumi agar tahun berikutnya tidak ada lagi air yang meluap mendekati pemukiman warga.
Hal tersebut tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pemilik rumah yang berada di dekat tanggul yang ambles itu, "tentu saya sangat khawatir, soalnya ini ada rumah yang jaraknya 10 meter dari tanggul, bahkan ada yang hanya 3 hingga 1 meter saja," ujar Khoirul Huda, warga yang sudah menetap selama 8 tahun itu.
Adapun, upaya sementara dari BPBD Kabupaten Bojonegoro untuk menanggulangi melubernya air ke pemukiman warga. yaitu, akan diberikan tumpukan karung berisi tanah yang akan di tumpuk tepat di depan rumah warga, yang panjang nya kurang lebih 70 meter, dan akan menghabiskan kurang lebih 2000 karung. [riz/mu]
Tag : tanggul bengawan solo ambruk
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini