Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

616 Mahasiswa RPL Ikuti Perkuliahan Perdana di Universitas Negeri Surabaya

blokbojonegoro.com | Wednesday, 30 March 2022 21:00

616 Mahasiswa RPL Ikuti Perkuliahan Perdana di Universitas Negeri Surabaya

Reporter : Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Kali ini giliran 616 Mahasiswa program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) desa Universitas Negeri Surabaya mengikuti perkuliahan perdana. Dengan tema perkuliahan perdana kali ini menjawab Tantangan Global Dalam Mengembangkan Sumber Daya Manusia Pegiat desa, perkuliahan, dibuka oleh Rektor Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes serta Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awannah. Rabu (30/3/2022).

Rektor Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes, mengatakan para Mahasiswa harus tangguh, berani berkreasi dan berinovasi. Serta segera berkolaborasi pada kompetensi yang dimiliki desa masing-masing.

Siapa yang mampu beradaptasi di daerah ini, dialah yang akan menjadi pemenang. Ini merupakan peluang sekaligus kesempatan, tentu harus bangga kepada Bupati yang luar biasa ini.

"Ini perjuangan kita bersama sesuai dengan harapan Presiden Republik Indonesia untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). SDM kita kedepan pada tahun 2045, akan menjadi Negara yang luar biasa di dunia ini," tegas Rektor Unesa.

Rektor Unesa juga menyampaikan, ucapan selamat datang sekaligus selama bergabung pada pembelajaran program RPL desa kepada para Mahasiswa. Selain itu, para Mahasiswa RPL juga diminta untuk menggali dan mengembangkan ilmu seluas-luasnya, serta semangat berdiskusi untuk mendapatkan pengalaman yang optimal.

"Total Mahasiswa RPL desa di Unesa sebanyak 619 orang. Diantaranya program studi Administrasi Negara 291 Mahasiswa, Manajemen sebanyak 98 Mahasiswa, Sosiologi sebanyak 75 Mahasiswa, Pendidikan Luar Sekolah sekolah sebanyak 29 Mahasiswa dan Akuntansi sebanyak 126 Mahasiswa," ucapanya.

Sementara itu, Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar, menuturkan bahwa pihaknya sudah melaporkan kepada Presiden Republik Indonesia, Jokowi. Bahwa Kementerian Desa (Kemendes) telah bekerja sama dengan dua Perguruan Tinggi Negeri, baik Universitas Negeri Surabaya dan Universitas Negeri Yogyakarta. Serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, untuk melakukan perkuliahan dengan pendekatan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) desa.

"Ini merupakan bagian penting sebagai upaya percepatan pembangunan desa di Indonesia. Kita bermitra dengan para tokoh-tokoh yang hebat, cerdas, tangkas. Yaitu para Rektor UNY dan Unesa, serta Bupati Bojonegoro, dimana mereka ini merupakan panutan dalam mengambil keputusan dengan tangkas," sambung Menteri Desa PDTT.

RPL desa sendiri memiliki lima prinsip. Pertama, harus memiliki legalitas bahwa Perguruan Tinggi sebagai penyelenggara RPL desa harus memiliki legalitas sebagai penyelenggara Pendidikan Tinggi. Sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

"Ke dua, peserta RPL desa harus dapat membuktikan pengalaman kerja atau kontribusi pada pembangunan desa serta pemberdayaan masyarakat desa. Selanjutnya, aksesibilitas bahwa setiap individu Kepala Desa, Perangkat Desa, Anggota Badan Permusyawaratan Desa, Pengelola BUMDesa, Tenaga Pendamping Profesional. Termasuk dalam menempuh Pendidikan Tinggi melalui RPL Desa," imbuh Mendes Halim.

Ke tiga, Kesetaraan pengakuan (equivalence). Akumulasi capaian pembelajaran setiap individu yang diperoleh dari pendidikan nonformal, informal, atau pengalaman kerja harus diakui setara dengan capaian pembelajaran formal.

"Ke empat, Transparan. Informasi mengenai RPL Desa diumumkan secara luas dan terbuka bagi semua pemangku kepentingan, Kelima, Penjaminan Mutu. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama perguruan tinggi penyelenggara harus menjamin mutu pelaksanaan RPL Desa," pungkasnya. [liz/ito]

Tag : rpl, desa, mahasiswa, unesa, bojonegoro, pemkab



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini