Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Alumnus IKIP PGRI Bojonegoro Terpilih Jadi Relawan Pijar di NTT

blokbojonegoro.com | Saturday, 17 December 2022 12:00

Alumnus IKIP PGRI Bojonegoro Terpilih Jadi Relawan Pijar di NTT

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Sebelumnya CT Arsa Foundation memberangkatkan beberapa tim relawan Program Pergi Mengajar (Pijar) untuk mengajar di berbagai daerah pelosok di Indonesia, mulai dari ujung Sukabumi hingga Nusa Tenggara Timur.

CT Arsa Foundation merupakan sebuah yayasan sosial non-profit yang didirikan oleh Chairul Tanjung dan Anita Ratnasari Tanjung, sejak tahun 2005. Bahkan dalam menjalankan kiprahnya, CT Arsa Foundation telah hadir hingga pelosok tanah air dan melahirkan berbagai program sosial dengan misi utama memutuskan mata rantai kemiskinan. 

Ridduwan Agung Asmaka, Alumnus IKIP Bojonegoro sekaligus dikenal sebagai sosok seniman muda dan pegiat literasi asal Kelurahan Ngroworejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro itu bercerita, mulanya ia mengikuti tes pergi mengajar (Pijar) di bulan Juli 2022. 

Tes tersebut mulai dari tes administrasi berupa cv dan essay, kemudian lanjut tes wawancara, psikotes dan micro teaching. Dimana ia sendiri bertarung dengan ratusan para calon relawan Pijar lainnya di seluruh Nusantara. Tak menyangka ternyata keberuntungan berpihak kepada Alumnus IKIP PGRI Bojonegoro. 

 

"Waktu pengabdian sendiri satu tahun, kebetulan di tempatkan di SDN Redameter, Kampung Redameter, Desa Kadu Eta, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi NTT," ungkap Agung Ridduwan. 

Restu orang tua, terutama sosok seorang Ibu menjadi dorongan dan semangat utama Agung Ridduwan Asmaka untuk melangkah. Salah satunya menjadi bagian dari guru muda Pijar yang mengharuskan Agung Ridwan bepergian jauh ke Nusa Tenggara Timur. 

"Harus merayu orang tua dulu untuk mendapatkan izin, agar meridhoi dan mendoakan. lalu harus belajar sama mbak Ranitya Nur Lita, Mas Donni, Ibu Tanti, Mas Bagus Putra dan Mas Alif motivator disela teman yang lain santai," ucapnya. 

Lanjut dia, tentunya pengalaman 16 hari yang dirasakan Agung saat mengajar di pedalaman NTT sangat menyenangkan. Sebab para relawan muda tersebut akan belajar beradaptasi di lokasi baru, bertemu anak-anak, orang baru, budaya, cara makan dan minum, etika bertamu, berbahasa Indonesia dengan logat berbeda dan tradisi lainnya yang menarik untuk dipelajari. 

"Mulanya kami adaptasi dari rumah bapak dan mama asuh kami. Jadi lebih enak dan diajari banyak hal, kemudian di anak-anak baru bisa atau istilahnya mau mendekat sekali di hari ke 11 dan 12. Akhirnya pada mau di asesment membaca dan berhitung," tutur Seniman Muda Bojonegoro ini.

Selama 365 hari nantinya, Agung Ridduwan bersama para relawan Pijar bakal memberikan upaya maksimal selama masa pengabdiannya di NTT. Berbekal latar belakang mengajar dan jiwa sosialnya yang tinggi, Agung memiliki banyak keinginan agar dapat memberikan kontribusi di daerah pengabdiannya nanti.

Salah satunya lewat program yang ia bawakan adalah untuk meningkatkan literasi dan numerasi di SDN Redameter dengan cara pendekatan kepada anak-anak, terutama lewat pengalamannya sebagai seniman dan pegiat literasi. 

"Harapannya anak-anak bisa mengerti calistung dan meningkatkan kesadaran hidup bersih dan sehat serta memberikan kontribusi bagi daerah pengabdian," harap Relawan Pijar asal Bojonegoro. [liz/mu]

Tag : Relawan, daerah pedalaman, pijar



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini