13:00 . Pilkada Berpotensi Paslon Tunggal, Ini Langkah KPU Bojonegoro   |   11:00 . Dukungan Relawan Setyo Wahono Dikemas 'Dungo Bareng' 3 Desa di Baureno   |   09:00 . SKK Migas Apresiasi Peran Media Dorong Kemajuan Industri Hulu Migas   |   20:00 . Partai Golkar Resmi Serahkan Rekomendasi ke Wahono-Nurul   |   18:00 . Relawan Pasopati Seno Adakan 'Dungo Bareng Menangke Mas Wahono'   |   17:00 . 3 Rumah Warga Ludes Terbakar Akibat Bediang, Kerugian Ditaksir Rp503 juta   |   16:00 . Hari Ini Golkar Serahkan Rekomendasi ke Wahono-Nurul   |   14:00 . PAN Bojonegoro Beri Sinyal Manuver ke Wahono-Nurul, Lasuri: Tegak Lurus Putusan DPP   |   13:00 . Pelaku Begal Payudara di Bojonegoro Diringkus Polisi   |   06:00 . Pulang Kerja, Perempuan di Bojonegoro Jadi Korban Begal Payudara   |   18:00 . Kaesang Harap Milenial di Bojonegoro Merapat ke Setyo Wahono   |   09:00 . Gandeng KEPPK Nasional Kemenkes RI, LPPM STIKes Rajekwesi Bojonegoro Gelar EDL dan SIM EPK   |   08:00 . Lebih 100 Peserta Sudah Daftarkan Diri Ikut Jatim Media Summit 2024   |   06:00 . Sekjen PBNU: Jangan Pilih Calon yang Intervensi NU   |   21:00 . Tanggapi Isu Nurul Azizah Akan “Dikuningkan”, Mitroatin: Kami Terbuka   |  
Sat, 27 July 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Media Visual Sebagai Garda Terdepan Bagi Anak Penyandang Autisme

blokbojonegoro.com | Thursday, 15 December 2022 08:00

Media Visual Sebagai Garda Terdepan Bagi Anak Penyandang Autisme Foto ilustrasi

Oleh: Ika Mufidatun Nisa’ dan Shaquilla Aura Khalyla

Setiap individu dalam anggota keluarga pasti mengharapkan kehadiran seorang anak dalam keadaan sehat dan tidak kekurangan sesuatu apapun. Namun, dalam kehidupan ini pasti ada suatu hal yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan dan harapkan. Kehadiran buah hati dengan sebuah keistimewaan yang dimiliki memberikan kesempatan kepada orang tua untuk merawatnya melebihi anak-anak pada umumnya.

Anak yang mempunyai keistimewaan dan memiliki perbedaan yang signifikan dengan anak pada umumnya dikenal dengan istilah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Turner & Hamner (1990) mendefinisikan anak berkebutuhan khusus sebagai mereka yang memiliki perbedaan dari anak-anak pada umumnya dalam beberapa hal, misalnya pada emosional, kognitif, fisik dan sensoriknya. Salah satu jenis anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan gangguan autism.

Anak autis pada umumnya akan mengalami kesulitan dalam melakukan segala aktivitas kehidupannya tanpa arahan dan pendampingan langsung dari orang lain disekitarnya. Anak autis juga tidak mampu untuk berinteraksi dengan baik, apalagi jika dilakukan interaksi dua arah dengan lawan bicaranya. Hal ini memberikan tantangan bagi orang tua maupun orang-orang terdekat yang mendampingi anak tersebut. Maka dari itu, saat ini telah dikembangkan suatu model komunikasi yang juga digunakan sebagai metode pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus, yaitu media visual agar memudahkan orang tua maupun pendamping dalam memahami apa yang diinginkan dan dirasakan oleh anak autis.

Salah satu kekuatan yang dimiliki oleh anak autis adalah kemampuan mereka dalam memroses informasi secara visual lebih baik dibandingkan dengan pemberian informasi secara verbal. Penggunaan media visual juga membuat komunikasi, interaksi, dan atensi anak autis menjadi lebih baik dengan menggunakan beberapa prinsip agar optimal, yaitu terstruktur, terpola, terprogram, konsisten, kontinyu serta dengan prinsip kasih sayang (Hermansyah, 2009).

Akan tetapi, pada kenyataannya saat ini masih banyak pihak yang belum mengetahui bahwa media visual dapat digunakan sebagai metode utama yang efektif diterapkan untuk berinteraksi dengan anak yang mengalami gangguan autism. Bagi orang tua yang sudah mempercayakan pihak Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk memberikan pendidikan kepada anak istimewa mereka, pasti sudah sedikit banyak mengetahui bahwa media visual sering digunakan dan menjadi suatu metode yang memberikan kemudahan dalam berinteraksi dengan anak autis.

Namun orang tua yang tidak menyekolahkan anak mereka karena beberapa alasan, belum tentu paham akan cara atau metode yang tepat dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, masih sering ditemukan para orang tua yang kurang memahami cara untuk menghadapi anaknya yang memiliki keterbatasan.

Media visual ini terbukti sangat bermanfaat bagi anak berkebutuhan khusus guna kelangsungan hidupnya. Jika menerapkan penggunaan media visual secara konsisten pada anak autis, maka dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Media visual yang biasa digunakan berupa gambar benda sekitar, warna, bentuk, huruf, angka, dan kata kerja. Penggunaan media visual ini dilakukan dengan beberapa tahapan. Dimulai dengan pemberian stimulus berupa perintah dan arahan yang berulang kali kepada anak dengan tetap memperhatikan bahwa pada umumnya anak autis akan memiliki fokus yang pendek.

Kemudian pengenalan dan pemberian stimulus dilakukan secara konsisten hingga mereka mulai memahami dan mengerti tentang arahan dan perintah yang diberikan secara bertahap dengan menggunakan media visual tersebut. Dalam kasus nyata yang terjadi di salah satu SLB di Malang, pemberian stimulus secara berulang kali dan konsisten dilakukan dengan rentang waktu kurang lebih selama dua minggu untuk setiap bentuk-bentuk gambar yang baru dikenal sampai anak mulai mengerti dan paham betul dengan gambar tersebut.

Selain itu, media visual juga telah berhasil meningkatkan keterampilan bahasa dan komunikasi anak autis sehingga kemampuan yang dimiliki mengalami peningkatan. Dalam bidang pendidikan juga memberikan kemudahan bagi guru dalam mengkondisikan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung karena peserta didik menjadi lebih predictable ketika diberi bantuan visual, baik berupa jadwal kegiatan maupun media pembelajaran yang digunakan di kelas. Dalam hal ini, media visual dapat menjadi rekomendasi utama bagi guru dan orang tua agar anak berkebutuhan khusus seperti autis ini dapat lebih memahami perintah dan arahan yang diberikan serta menunjang perkembangan keterampilan bahasa dan komunikasi mereka.

Referensi:
- Eva, Nur. (2015). Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Malang: Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang.
- Hadis Abdul. (2006). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Autistik. Bandung: Alfabeta.

 

Tag : anak berkebutuhan khusus, anak, balita



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Thursday, 18 July 2024 14:00

    2 UKM UNUGIRI Bojonegoro Kunjungi Redaksi bB

    2 UKM UNUGIRI Bojonegoro Kunjungi Redaksi bB Suasana Kamis (18/7/2024) di Jalan Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, banyak mahasiswa yang mengenakan seragam warna abu-abu dan hijau, berkumpul di D'Konco Cafe (Blok Media Group) yang juga satu...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat