09:00 . Dibalik Kabel Menjuntai di Bojonegoro, Warga Tumbang dan Regulasi Masih Kosong   |   08:00 . PD IPHI Bojonegoro Kembali Layangkan Somasi ke Pengelola Islamic Centre   |   07:00 . Rawan Longsor, Babinsa Koramil Padangan dan Warga Desa Banjarjo Pasang Tanggul Penahan   |   06:00 . Menyongsong Industrialisasi Serta Peluang Membentuk Kawasan Ekonomi Khusus di Bojonegoro   |   20:00 . 260 Ibu-Anak di Bojonegoro Meninggal, Sebut Nakes Kurang Mampu Tangani   |   16:00 . Menunggu Tersangka Dua Kasus Dugaan Korupsi yang Ditangani Kejari Bojonegoro   |   15:00 . Kodim 0813 Bojonegoro Mulai Persiapan TMMD di Soko Temayang   |   18:00 . Dugaan Pungli PPPK Disdik Bojonegoro, Korban: Ingin Hidupi Keluarga Malah Tertipu Rp55 Juta   |   14:00 . Setahun Penyidikan, Dugaan Korupsi BKKD Jalan Rp1,6 M Desa Sugihwaras Dipertanyakan   |   10:00 . Mbah Yai Sholeh, Penulis Kitab yang Referensi Luar Negeri   |   08:00 . Wabup Nurul Ajak Jemaah Teladani Semangat Mbah Yai Sholeh   |   22:00 . Wujudkan Air Bersih Berkelanjutan, EMCL dan Fatayat NU Latih Warga Bojonegoro   |   16:00 . Semua Lokasi di Ponpes Attanwir Penuh Jemaah   |   15:00 . Berjubel di Pintu Utama Ponpes Attanwir   |   14:00 . Puluhan Ribu Jemaah Padati Haul Mbah Yai Sholeh   |  
Tue, 17 June 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Tren Lato-lato Minimalisir Penggunaan Gawai Anak

blokbojonegoro.com | Sunday, 15 January 2023 08:00

Tren Lato-lato Minimalisir Penggunaan Gawai Anak

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Tek tek tek tek tek bunyi bola lato-lato atau dikenal dengan clackers balls tampak nyaring di telinga. Bahkan permainan tradisional ini tengah booming dimainkan di sudut manapun. 

Kini permainan tradisional tersebut mulai digandrungi oleh anak-anak maupun orang dewasa. Ternyata memiliki dampak positif terhadap anak, salah satunya meminimalisir penggunaan gawai. 

Menurut Usman Roin, Dosen UNU Sunan Giri Bojonegoro, lato-lato kali ini sedang booming mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Bahkan secara pribadi tidak ada masalah, sebab fenomena tersebut tentu akan ada masanya. Menurutnya, permainan ini bisa meminimalisir penggunaan gawai oleh anak. Alasannya, mereka lebih asyik dengan lato-lato. 

Namun saat melakukan permainan lato-lato, orang tua sebaiknya perlu mengingatkan kewaspadaan saat memainkannya. 

"Demam lato-lato sebaiknya digunakan untuk mengkampanyekan bentuk permainan tradisional. Seperti cublak-cublak suwung, petak umpet, congklak maupun ular naga," ungkap Dosen UNU Sunan Giri.

Terlebih kemudian permainan sebelum lato-lato tersebut bisa viral, tentu akan menambah pengetahuan. Bahkan permainan dahulu juga sudah ada dan cukup kreatif, hanya saja belum begitu viral karena keterbatasan sosial media. 

"Permainan tradisional kiranya dalam momen-momen istimewa perlu digiatkan dalam perlombaan. Seperti saat tujuh belas Agustusan, agar mendapat animo luar biasa untuk dikuasai dan lestari," harapnya. [liz/lis]

 

 

 

 

Tag : Parenting, anak, pendidikan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Saturday, 31 May 2025 08:00

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti Agar saluran air menjadi lancar, warga Dusun Ngantulan RT.21/RW.006, Desa Bulu, Kecamatan Balen mengadakan kerja bakti yang dimulai pukul 07.00-10.00 Wib, Jumat (30/5/25)....

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat