Begini Kisah Dibalik Gedung Santoso Hardjosuwito UNUGIRI Bojonegoro?
blokbojonegoro.com | Monday, 27 February 2023 14:00
Segenap keluarga Besar Suprapto-Supramu Bersama Jajaran Rektorat UNUGIRI Bojonegoro di Gedung Santoso Hardjosuwito
Reporter: M. Anang Febri
blokBojonegoro.com - Gedung Santoso Hardjosuwito yang berada di area Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro, telah diresmikan pada 23 Februari 2823 lalu. Gedung 3 lantai yang menunjang sarana pendidikan di Kampus NU ini, dibangun dengan dana lebih dari Rp 6 miliar dari donatur putra daerah asli Bojonegoro.
Mereka adalah Suprapto Santoso dan Supramu Santoso. Kakak beradik kelahiran Desa Karangsono, Kecamatan Dander ini memang dikenal memiliki jiwa berbagi yang tinggi dengan membangun sejumlah sarana fasilitas. Mulai dari aspek pendidikan, hingga keagamaan.
Gedung Santoso Hardjosuwito UNUGIRI Bojonegoro pun diresmikan setelah dibangun setahun yang lalu.
"Alhamdulillah, peresmian dan penyerahan mutlak dengan UNUGIRI Bojonegoro sudah dilaksanakan," ujar Suprapto Santoso kepada blokBojonegoro.com dalam kesempatannya.
Pengusaha asal Kecamatan Dander ini menceritakan bagaimana proses perjalanan bangunan gedung ini hingga diserahkan ke UNUGIRI Bojonegoro. Waktu itu, sekira 2 atau 3 tahun lalu pihak UNUGIRI datang kepadanya dan mengungkapkan bahwa sudah memiliki mahasiswa 5000 lebih, sementara gedung penunjang aktivitas perkuliahan masih kurang.
"Jadi karena saya orang Bojonegoro, minta kepada kami dan dibantulah. Untuk beli tanah waktu itu UNUGIRI punya 3 M sementara harga tanah 6 M, akhirnya kita bantulah 3 M. Kita bantu untuk beli tanah, waktu itu bersama dengan Pak Pratik Mensesneg. Tanah pun dibeli, di uruk, dan ternyata pandemi datang," ulasnya.
Saat itu Suprapto sempat bertanya, bagaimana kelanjutan pembangunan gedungnya dan mendapat jawaban jika nanti pemerintah akan bantu. Sebab pandemi pandemi itu, pemerintah mengalami perubahan anggaran dan bakal kurang jika membantu pembangunan gedung UNUGIRI, sehingga tak jadi membantu.
"Akhirnya dari UNUGIRI datang lagi, kalau bisa
Pak Pramu dan Pak Prapto untuk bantu bangun Gedung nya. Lha piro (berapa)? Waktu itu biaya 6 M. Setelah Gedung dibangun, datang lagi dan saya tanya kapan diresmikan, sambil senyum pak Rektor bilang meubel dan kelengkapan gedung kurang. Saya bilang dadikno pisan (jadikan sekalian)," jelasnya.
Jika di Dander terdapat Masjid Al-Birru Pertiwi, yang menjadi tanda pemberian hormat setinggi-tingginya kepada sang ibunda, maka bangunan gedung di UNUGIRI Bojonegoro pun sama halnya.
"Masjid Al-Birru Pertiwi. Nah, Pertiwi itu nama ibu saya. Dan disini, ada Gedung Santoso Hardjosuwito di UNUGIRI Bojonegoro, nama bapak saya," lengkapnya lagi.
Pemberian nama orang tua pada gedung maupun masjid, oleh Suprapto didapatkan saat ia berada di Barcley California. Yang mana, terdapat gedung-gedung di wilayah sana memakai nama sang penyumbang ataupun donatur.
"Mudah-mudahan dipakai yang baik dan dibikin masyarakat Bojonegoro, mahasiswanya lebih banyak lagi dan sukses," tukasnya. [feb/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini