B-TIFF 2023
Kenalkan Sandur dan Destinasi Khayangan Api ke Delegasi 4 Negara
blokbojonegoro.com | Wednesday, 26 July 2023 14:00
Sejumlah wisatawan asing mencoba memeragakan Sandur (Foto : Rizki Nur Diansyah)
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro kenalkan kesenian Sandur Kolosal dan Destinasi Wisata Kayangan Api ke delegasi empat negara dalam rangkaian kegiatan Bojonegoro Thengul Internasional Folklore Festival (B-TIFF) 2023, Selasa (25/7/2023).
Empat delegasi negara tersebut, yakni Slovenia, Uzbekistan, India, dan Mexico. Selain itu, juga terdapat Rampoe Aceh yang ikut serta dalam agenda pagelaran kesenian internasional yang digelar Pemkab Bojonegoro yang kerja sama dengan Concelor International Of Folklore Festival (CIOFF) Indonesia.
Pada hari keempat, para turis asing dikenalkan dengan Sandur Kolosal yang merupakan budaya Kabupaten Bojonegoro. Selain itu, mereka juga diajak berkeliling dalam wisata Khayangan Api yang berada di Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro itu.
Tampak, saat pertunjukan yang diawali dengan tarian Jaranan dan diberi beberapa lawakan yang menggunakan bahasa Jonegoroan itu, para delegasi antusias menyaksikan 5 lakon pakem, antara lain Germo, Cawik, Balong, Pethak, dan Wak Tangsil. Mereka tampak menikmati pagelaran tersebut, bahkan sejumlah delegasi juga maju untuk menjajal kesenian tersebut.
Kemudian, usai puas menyaksikan pagelaran Sandur Kolosal, mereka berkeliling sembari beratraksi melewati api abadi yang berada di wisata tersebut. Tak hanya itu, mereka juga sesekali diajak berswafoto oleh masyarakat Bojonegoro yang hadir dalam acara tersebut.
Bupati Bojonegoro, Anna Muawannah mengungkapkan, Sandur Bojonegoro ini sudah masuk di Balai Pengelolaan Taman Budaya (BPTB) dan bahasa yang digunakan juga bahasa jawa, yang didalamnya terdapat cerita rakyat yang dipadukan dengan beberapa lawakan.
“Mungkin untuk masyarakat luar yang belum mengetahui, mestinya agak bingung dengan cerita yang dibawakan dalam Sandur Kolosal. Padahal, di dalamnya terdapat cerita rakyat yang kembali diolah dan dicampur dengn sejumlah jokes atau lawakan,” ungkap Bupati Anna.
Meski begitu, lanjut Bupati Anna, pembawaan dari Sandur Kolosal ini tetap mengedepankan nilai-nilai kebudayaan tradisional, kemudian tata bahasanya juga lemah lembut, dengan mengedepankan cara bahasa etnis Jawa yang lemah lembut.
“Kalau dari alur cerita lebih mengedepankan kebudayaan dan kesenian masyarakat,” jelasnya.
Pihaknya berharap, tentunya dengan digelarnya pagelaran ini selama 5 hari di Bojonegoro, tentu untuk menumbuhkan daya tarik destinasi wisata di Kabupaten Bojonegoro pada wisatawan mancanegara.
Perlu diketahui, kegiatan tersebut digelar selama 5 hari di Kota Migas (sebutan lain Bojonegoro), dimulai dengan kegiatan paradhe yang digelar pada (22/7) lalu. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan kesenian dan sosial yang bertempat di beberapa destinasi wisata di Kabupaten Bojonegoro hingga Rabu (26/7). [riz/lis]
Tag : Sandur, khayangan api, negara
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini