blokBojonegoro.com - Vone Indonesia kembali memamerkan busana dengan desain terbarunya. Busana dalam koleksi Nusantara itu, merupakan karya Desainer Muda asli Kabupaten Bojonegoro yang telah berhasil menembus Pasar Model Internasional.

Desain dengan tajuk Nusantara yang memiliki Desain yang identik dengan budaya dan alam Indonesia dengan didominasi warna-warna segar secara sederhana, dan siluet feminin itu, diperagakan lima peragawati dari Paguyuban Kange Yune Bojonegoro (PKYB) dalam ajang pemilihan Desainer Muda Bojonegoro 2023, di GoFun Entertainment Complex, Minggu (3/9/2023).

Founder Vone Indonesia, Ivonne Magdalena (36) mengatakan, dengan desain yang ceria, modern, seksi, dan elegan itulah yang menjadi ciri khas dari koleksi-koleksi yang dimiliki desainer dari Vone Indonesia. Sementara, pemilihan warna dalam batik terbaru ini, identik dengan objek bangunan dan alam Indonesia 

“Desain kami didominasi warna-warna segar secara sederhana, siluet feminin, itulah gaya tanda tangan diwakili oleh koleksi desainer,” ungkap perempuan yang akrab disapa Ivone itu.

Putri dari Lusianto Handoko, Direktur PT. Perdana Jaya itu menceritakan, perjalanan hingga terbentuknya Vone Indonesia ini, dimulai saat dirinya masih berusia remaja yang memiliki hobi mendesain baju untuk dipakai sendiri. Dirinya membuat, desain dari hasil ilustrasinya pribadi yang digunakan untuk baju pesta, casual hingga untuk menghadiri kegiatan penting.

Selanjutnya, desain dari karya tangan milik Ivone yang dipelajari secara otodidak tersebut, mulai dilirik oleh beberapa khalayak, bahkan mulai dilirik ajang fashion internasional. Sehingga dari situlah, dirinya memberanikan diri untuk memberikan label Vone Clothing pada tahun 2013 silam.

“Lama-lama banyak yang suka dengan design yang saya buat, dan akhirnya tertarik utk membuat label Vone Clothing,” jelasnya.

Perempuan kelahiran Kabupaten Bojonegoro 27 September 1987 itu menambahkan, dalam sebulan Vone Indonesia mampu memproduksi sebanyak 8000 hingga 10.000 pcs busana dengan desain seperti kain cetak dan sulaman itu, mulai dari pemakaian sehari-hari, pemakaian aktif, hingga pakaian formal.

Alumnus IT IEU Internasional Bussiness School Surabaya ini berpesan kepada desainer Bojonegoro untuk lebih percaya diri dalam menyuguhkan desainnya, lantaran suatu hobi yang ditekuni dengan sungguh-sungguh akan menjadi karya yang luar biasa.

“Jangan patah semangat, karena semua ada prosesnya dan jatuh bangun dalam menggeluti suatu usaha,” pungkasnya. [riz/ito]