22:00 . Remas Nuris Sambut Tahun Baru 2025 dengan Doa Bersama   |   21:00 . Beredar Order Fiktif Makan Gratis Mencatut TNI, Begini Respon Dandim Bojonegoro   |   19:00 . Mendadak Dipecat dan Di-PAW, Anggota DPRD Bojonegoro Gugat Partai Gerindra   |   16:00 . Tinggal Finishing, Rumdin Wabup Bojonegoro Senilai Rp5,9 Miliar Segera Dihuni   |   15:00 . Hendak Menimba Air, Warga Bojonegoro Tercebur Sumur   |   14:00 . Pengamen di Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Teras Toko Mebel Pasar Sumberrejo   |   18:00 . Jalur Transportasi Sejak 10 M, Jajanan Tepi Bengawan Solo Serasa   |   10:00 . Nasehat Bijak Perihal Tahun Baru   |   09:00 . Denda Tilang di Bojonegoro Sumbang Negara Rp1 Miliar Lebih   |   08:00 . 749 Kecelakaan Terjadi di Bojonegoro, 195 Orang Meregang Nyawa   |   00:30 . Hitung Mundur Menuju Tahun 2025   |   23:00 . Raka dan Oki Hibur Penonton D'Konco Cafe   |   22:00 . Dahsyatnya Penampilan Komika Bojonegoro di D'Konco Cafe   |   21:30 . Komika Bojonegoro Tampil di D'Konco Cafe   |   13:00 . Polisi Tetapkan Tersangka Pencuri Motor di Bojonegoro yang Diduga ODGJ   |  
Fri, 03 January 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Sejarah Desa di Bojonegoro

Perampok dan Brandal yang Mengacaukan Warga, 3 Desa Kecil jadi Bumirejo

blokbojonegoro.com | Thursday, 28 September 2023 21:00

Perampok dan Brandal yang Mengacaukan Warga, 3 Desa Kecil jadi Bumirejo

Kontributor: Sahdan

blokBojonegoro.com - Menurut legenda bahwa nama Bumirejo diambil dari Istilah bahasa Jawa, bahwa Bumi yang berarti sebuah tanah atau tempat tinggal bagi masyarakat, sedangkan Rejo diartikan tempat keramaian, sehingga bisa disimpulkan sejak dahulu kala memang Desa Bumirejo, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro telah digunakan sebagai muara perdagangan atau bisa dikatakan jalur perdagangan.

[Baca juga: Pemimpin Desa Bumirejo Dari Masa 1873 ]


Selain sebagai jalur perdagangan Desa Bumirejo ungkap Kepala Desa Moh. Sunardi, telah tumbuh dan berkembang yang berbau religi dengan banyaknya para santri yang belajar mengaji baik di Desa Bumirejo maupun warga Bumirejo yang belajar agama Islam di pondok-pondok pesantren. Kemudian tumbuh beberapa kesenian yang bernafaskan Islam.

"Dalam hal ini yang tertua adalah seni Jedor yang syair-syairnya berupa bacaan sholawat dan kisah kehidupan Rasulullah, dan seni tersebut masih bertahan sampai sekarang," kata Kades Sunardi.

Selain dari legenda-legenda tersebut masyarakat Desa Bumirejo sejak dahulu kala telah mengenal agama Islam dengan baik, akan tetapi karena pada zaman dahulu penyebaran agama Islam masih sangat sedikit sehingga cara penyampaiannya belom sepenuhnya dapat diterima secara benar dan tepat, sehingga bau-bau ajaran Hindu, Budha masih kental di tengah-tengah masyarakat. Hal ini terbukti di setiap dusun masih melaksanakan acara yang diberi nama nyadran atau sedekah bumi, pada setiap tahun, kalau tidak melaksanakan takut terkena bencana alam seperti tanaman gagal, karena diyakini ada gangguan roh-roh jagat dan sebagainya.

Desa Bumirejo menurut keterangan para sesepuh desa dibentuk pada tahun 1873 dari gambungan 3 desa kecil yaitu Desa Kembangkan, Desa Kapal, dan Desa Kawung yang meliputi didalamnya Dusun Jombang. Adapun sebagai bukti bahwa desa-desa tersebut sudah ada sejak zaman dahulu terbukti semisal Desa Kembangan nomer register 91 dan ada bengkok Kepala Desa, Desa Kapal nomer register 92 terdapat bengkok pula kepala desa. Sedangkan Desa Kawung bernomer register 101 tertandai ada bengkok Kepala Desa.

"Ketiga desa tersebut dipimpin oleh petinggi ( Kepala Desa) masing-masing desa tersebut merupakan desa kecil-kecilan yang jumlah penduduknya sedikit, Kemudian sekitar pada tahun 1873 ketika digabungkan ketiga desa tersebut menjadi satu desa yang diberi nama Desa Bumirejo, karena diakibatkan sering terjadinya perampokan, berandal yang mengakibatkan kekacauan," tutur Sunardi

Pengertian telah mulai berkembang sehingga pada saat ini acara nyadran telah diganti dengan acara syukuran dan haul para leluhur desa yang didalamnya diisi dengan acara yang bernilai agama Islam seperti pembacaan Al-Qur'an, Tahlilan dan pengajian agama Islam, meskipun tempatnya masih tetap di lokasi zaman dahulu kala akan tetapi isi dan tujuannya telah dirubah dengan tata cara yang bernafaskan agama Islam.

"Apalagi sejak tahun 2005 yang lalu telah diisyaratkan oleh seorang ulama yang bernama KH. M. Umar dari pondok Pesantren Sarang Rembang bahwa sebuah makam yang berada di Dusun Kapal yang tepatnya dipinggir Telaga Kapal konon adalah sebuah makamnya seorang prajurit Majapahit yang bernama Sarip Somo Direjo, menurut Kiai Umar prajurit tersebut beragama Islam," tutup kepala Desa Bumirejo Moh.Sunardi.

Tag : sejarah, desa, bumirejo, kepohbaru, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat