Enceng Gondok Meluap, Koalisi Organisasi Linkungan Gerakkan Seluruh Entitas untuk Bengawan Solo
blokbojonegoro.com | Saturday, 28 October 2023 12:00
Pengirim: A Shodiqurrosyad
blokBojonegoro.com - Kita semua tahu, saat ini telah terjadi fenomena pertumbuhan yang sangat masif eceng gondok di Bengawan Solo khususnya di wilayah Bojonegoro. Eceng gondok (Eichhornia crassipes) adalah tanaman air yang tumbuh subur di perairan.
Meskipun secara alami dapat ditemui di ekosistem perairan, pertumbuhannya yang masif dapat menyebabkan sejumlah masalah serius. Pertama, eceng gondok mampu menutupi sebagian besar permukaan air, menghalangi sirkulasi dan aerasi yang diperlukan oleh organisme air lainnya. Akibatnya, kadar oksigen terlarut (DO) dalam air dapat menurun, mengancam kehidupan ikan dan organisme air lainnya.
Selain itu, dengan jumlah Enceng Gondok yang besar saat terjadi luapan air sungai, dikhawatirkan dapat menjadi pemicu penyumbatan di pintu pintu air, dan berakibat terjadinya banjir karena luapan air.
Organisasi peduli lingkungan yang diinisiasi oleh Unigoro, IDFoS, ADEMOS dan Forum Gandong telah berkumpul dan mendiskusikan fenomena ini dan membentuk koalisai bernama KOLABS (Koalisi Organisasi Lingkungan untuk Bengawan Solo). Dari berbagai unsur seperti Akademisi, CSO, LSM, Ormas, Mahasiswa, Pelajar, Komunitas-komunitas, dan media bersama dengan Pemerintah, TNI, Polri dan Perusahaan bersepakat untuk melakukan aksi untuk merespon fenomena ini.
Kegiatan aksi nyata pembersihan Enceng Gondok akan dilakukan pada hari Minggu (29/10/2023) besok, yang berlokasi di Sekitar Jembatan Malo, yang rencananya akan diikuti oleh lebih dari 500 relawan dengan metode pangangkatan secara manual dan juga menggunakan alat berat.
Selain aksi secara fisik, edukasi juga dilakukan dengan menyampaikan kepada masyarakat bahwa enceng gondok ini sudah biasa muncul saat kemarau, tapi kedepannya jangan sampai dibiarkan hingga menjadi sebanyak saat ini.
Dalam aksi ini enceng gondok akan dimanfaatkan untuk dijadikan kompos tanaman kehutanan, dimana tempat pengomposannya terletak di kawasan Hutan di wilayah Perhutani BKPH Malo.
Rizal Zubad, dari IDFoS Indonesia, selaku Koordinator dari KOLABS ini menyampaikan bahwa Aksi ini adalah salah satu bentuk kontribusi masyarakat untuk Bengawan Solo menjadi lebih sehat, dan yang lebih penting untuk memitigasi potensi bencana yang akan ditimbulkan dari enceng gondok, tak lupa apresiasi yang luar biasa kepada seluruh elemen yang telah bersedia dan bergabung dalam aksi ini.
"Aksi ini diharapkan menjadi pemicu bergeraknya seluruh elemen baik pemerintah, swasta dan masyarakat untuk menjadi lebih peduli dengan kondisi Bengawan Solo. Selain titik Jembatan Malo, direncanakan juga untuk di titik Jembatan Padangan dengan teknis yang serupa," harapnya.
*Penulis adalah Kader Ademos, anggota Koalisi Organisasi Lingkungan untuk Bengawan Solo (KOLABS)
Tag : KOLABS, eceng gondok, Bojonegoro, Jembatan malo
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini