Pilkades Serentak III
Survei, PDPM Ungkap Pencalonan Kades
blokbojonegoro.com | Tuesday, 18 February 2020 13:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Bojonegoro gelombang III, banyak diikuti calon incambent. Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan para Cakades (Calon Kepala Desa) termotavasi maju dalam pesta demokrasi di tingkat desa tersebut.
Hal itu diungkapkan Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Bojonegoro, sesuai survei yang dilakukan lembaga riset dan survei Pemuda Muhammadiyah Bojonegoro (Garis Surya) bidang dakwah, riset dan hubungan antar lembaga PDPM Bojonegoro, yang bekerjasama dengan Ademos (Asosiasi untuk demokrasi dan kesejahteraan sosial).
Ketua PDPM Kabupaten Bojonegoro, Ali Zulkarnain menjelaskan, Garis Surya PDPM Bojonegoro menyelenggarakan survei kepada para calon kepala desa pada pilkades serentak 2020 di Bojonegoro. Pelaksanaan survei tersebut dilaksanakan 10 Januari sampai 10 Februari 2020 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
"Jumlah sample dalam survei ini adalah 194 calon kepala desa dengan margin of error kurang lebih sekitar 2.83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Klaster survei ini menjangkau 28 Kecamatan," jelasnya.
Menurutnya, stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin dan status (petahana dan baru) calon kepala desa. Sehingga metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi calon kepala desa secara lebih akurat.
Pasalnya pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih, melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 calon kepala desa terpilih. "Survei ini untuk mengukur pendalaman demokrasi pada level desa melalui persepsi calon kepala desa. Demokrasi nasional akan kokoh apabila disokong oleh demokrasi di tingkat akar rumput," ungkapnya.
Ditambahkan, sejauh ini masyarakat Desa hanya ‘dilibatkan’ dalam perhelatan-perhelatan “demokratis” daerah maupun nasional, seperti dalam Pemilu, Pemilukada langsung, atau menjadi objek pengaturan dalam otonomi daerah.
Sementara itu Akhmad Sholihin, Direktur Garis Surya mengungkapkan temuan pokok dan analisis hasil survei ini menunjukkan motivasi dari para Cakades ketika mencalonkan dirinya menjadi kepala desa adalah atas dasar ketidak puasan terhadap beberapa isu krusial di Bojonegoro.
"Di antaranya adalah isu ketidak puasan terhadap jalan rusak (79%), pendampingan pertanian dan distribusi pupuk (74%). Serta kurangnya modal dan pembinaan usaha masyarakat (73%), pengembangan potensi pemuda (73%) dan pelayanan kesehatan (70%)," ungkapnya.
Lebih lanjut dipaparkan Sholihin, ketika ditanya lebih lanjut terkait permasalahan pokok apa yang dialami oleh masing-masing desa di Bojonegoro. Para Cakades atau koresponden menyebut pengembangan potensi wisata (78%), penataan tanah, tata kota dan ruang terbuka hijau (68%), mengatasi kemiskinan (66%), pengelolaan sampah dan sanitasi (66%), potensi peternakan (58%), pemerintahan yang bebas dari korupsi (57%), penyediaan air bersih dan irigasi (55%) dan pembangunan jalan (52%). [zid/ito]
Tag : pilkades, serentak, bojonegoro, pdm, muhamaddiyah
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini