Komunitas Tari Sufi di Bojonegoro Semakin Berkembang
blokbojonegoro.com | Monday, 26 April 2021 17:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Banyak cara yang dilakukan orang untuk mewujudkan rasa cintanya kepada sang Khalik, diantaranya seperti komunitas Sufi Maghlevi yang mengekspresikannya lewat tarian spiritual whirling dervishes.
Konon tarian spiritual ini berasal dari Konya, Turki, tarian ini terinspirasi dari salah seorang penyair Sufi asal Persia yang bernama Maulana Jalaluddin Rumi. Rumi melakukan tarian Sufi pertama kalinya ketika sang guru spiritual meninggal dunia.
"Rumi melakukan tarian Sufi sebagai bentuk ekspresi kesedihan, sejak saat itu Rumi mulai berputar bahkan hingga 3 hari 3 malam," tutur Kang Juari.
Hingga kini tarian spiritual tersebut makin berkembang di seluruh penjuru dunia, diantarnya di Kabupaten Bojonegoro. Tarian Sufi sendiri mulai berkembang di Bojonegoro sekitar tahun 2012 dan diprakarsai Kang Juari.
Berawal ketika Kang Juari menikahkan sang putri tercinta, saat itu Pendakwah asal Kota Semarang atau Kyai Budiharjono turut menghadiri wallimahan serta membawa 3 rombongan penari Sufi di Bojonegoro.
"Tarian spiritual berkembang di Bojonegoro mulai tahun 2012, saat pertama kali di pernikahan putri saya," ungkap laki-laki asal Sukorejo ini.
Seiring berjalannya waktu, jumlah anggota komunitas tari Spiritual di Bojonegoro mencapai ribuan dan tersebar di berbagai kecamatan. Hingga akhirnya rumah cinta yang berada di Jalan Monginsidi Desa Sukorejo Bojonegoro dijadikan sebagai pusat komunitas tarian Sufi.
"Berjalan 10 tahun, komunitasnya sudah ribuan dan tersebar di berbagai Kecamatan," jelasnya.
Meski sering dipertontonkan ke khalayak umum, tarian Sufi ini bukan sembarangan, sebelum melakukan tarian Sufi tentu ada berbagai macam ritual dan trik khusus, diantaranya dalam keadaan bersuci bagi wanita maupun pria.
Diawali dengan membaca dua kalimat syahadat maka dimulailah tarian spiritual wirling dervishes atau tarian berputar. Saat akan berputar ada beberapa trik khusus, yakni dimulai dari kaki kiri karena searah dengan arah Ka'bah dan diiringi musik marawis. Serta memanjatkan dzikir maupun shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
"Tarian berputar merupakan bentuk pemujaan kepada sang Maha Pencipta. Wanita tidak boleh dalam keadaan haid atau halangan," katanya.
Dia mengatakan, ada berbagai filosofi dari kostum yang dipakai para penari Sufi. Misalnya, sike menjulang tinggi yang dipakai penari sufi dimaknai sebagai nyunggi batu nisan. Yang memiliki makna bahwa manusia sangat dekat dan agar selalu mengingat kematian.
Kemudian, sebelum memulai menari, kedua tangan yang diletakkan di pundak. Artinya, pundak kanan adalah untuk melihat kebaikan yang masih sedikit. Sedangkan di pundak kiri, terlalu banyak dosa yang diperbuat. Karena itu, manusia harus menjalankan perintah Tuhan untuk menuju jalan kebaikan.
"Sujud adalah simbol kepasrahan hamba atas Tuhannya," pungkasnya. [liz/mu]
Tag : tari sufi, tarian sufi
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini