Menyambung Asa dari Hasil Hutan
blokbojonegoro.com | Friday, 02 July 2021 15:00
Kontributor: Herman Bagus
blokBojonegoro.com - Hutan menyimpan kekayaan sumber daya alam yang sangat luar biasa dan hutan juga mempunyai peran sangat vital bagi lingkungan dan kehidupan. Tanpa kita sadari banyak sekali manfaat hutan, seperti menjadi tempat untuk mengatur iklim di dunia. Hutan juga menjadi tempat penyedia oksigen terbesar di bumi.
Selain itu hutan juga menyediakan banyak tanaman obat-obatan seperti lempuyang yang banyak di cari sebagian warga untuk dijual. Lempuyang atau lempuyang wangi adalah sejenis rempah-rempah yang berkhasiat untuk obat.
Rimpangnya dimanfaatkan sebagai campuran obat. Lempuyang atau puyang adalah salah satu bahan utama jamu yang cukup populer, jamu cabe puyang. Lempuyang diketahui mampu menginduksi apoptosis sel-sel kanker.
Lempuyang merupakan jenis tanaman temu-temuan atau empon-empon yang banyak ditemui di hutan tropis seperti di negara Indonesia. Di Bojonegoro sendiri sebagian masyarakat yang tempat tinggalnya dekat hutan banyak mencari lempuyang untuk diperjual-belikan karena memiliki nilai yang ekonomis.
Rajikun, salah seorang pencari lempuyang yang ditemui di gunung kitiran yang ikut kawasan Desa Clebung Kecamatan Bubulan mengatakan, ia setiap pagi berangkat dari rumah menuju hutan untuk mencari lempuyang.
Setengah hari mencari lempuyang di hutan Rajikun bisa mendapatkan lempuyang kurang lebih 70 kilogram yang sudah bersih dari tanah.
"Dapat bobot 70 kilogram itu mencarinya berdua dengan istri saya, saya yang mengambil dari tanah dan istri yang membersihkan dari tanah, setelah bersih langsung dimasukkan ke karung agar mudah membawanya," ujar bapak tiga anak itu.
Rajikun sendiri biasanya menjual lempuyang dalam keadaan masih basah. Lempuyang basah biasa dibeli dengan harga Rp2.500 perkilogram, sedangkan yang kering Rp6.000 perkilogramnya.
"Saya lebih suka jual lempuyang basah sebab tidak ribet dari hutan bisa langsung dijual, sedangkan kalau dikeringkan lempuyang juga banyak mengalami penyusutan, dari 70 kilogram bisa jadi tinggal 25 sampai 30 kilo saat kering," ujar pria asal Desa Kolong Kecamatan Ngasem itu. [her/mu]
Tag : lempuyang, hutan bojonegoro, sumber daya alam bojonegoro, hutan
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini