BPBD Ajak Masyarakat Hemat Air Sebagai Antisipasi Musim Kemarau
blokbojonegoro.com | Monday, 30 August 2021 14:00
Kontributor : Uul Lyatin
blokBojonegoro.com - Menurut prediksi BMKG, saat ini Indonesia memasuki musim kemarau basah. Berbeda dengan kemarau kering, kemarau basah ini masih ada potensi hujan yang akan terjadi. Mengingat Bojonegoro menjadi wilayah yang rawan bencana kekeringan saat musim kemarau, BPBD Bojonegoro melakukan persiapan untuk mendistribusikan air bersih kepada wilayah-wilayah yang terdampak bencana kekeringan.
Melalui Ardhian Orianto selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, pihaknya menjelaskan bahwa saat ini Bojonegoro telah memasuki musim kemarau basah, dan diperkirakan puncak kemarau basah ini akan terjadi sekitar bulan September hingga Oktober mendatang.
"Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini Bojonegoro memasuki musim kemarau basah, dimana nantinya akan ada kemungkinan hujan dengan intensitas rendah," ujarnya.
Meskipun begitu, BPBD Bojonegoro akan tetap mendistribusikan air bersih kepada wilayah-wilayah yang membutuhkan dan pihak pemerintah desa mengajukan permintaan air bersih ke kantor BPBD secara langsung. Pihaknya juga menjelaskan bahwa tidak ada kriteria tertentu untuk mengajukan permintaan air.
"Saat ini baru ada surat masuk dari Kecamatan Tambakrejo yang sudah mengajukan permintaan air bersih. Daerah yang kekeringan nantinya bisa melapor terlebih dahulu lalu kita konfirmasi setelah itu kita lakukan droping air, untuk suratnya bisa menyusul," tutur Ardhian.
Sebagai bentuk antisipasi bencana kekeringan, kepala BPBD tersebut meminta dan menghimbau kepada masyarakat agar lebih menghemat pengunaan air bersih dan mengoptimalkan penggunaan air bersih.
Sedangkan, Kepala bidang kesiapsiagaan dan logistik BPBD Bojonegoro, Agus Purnomo menjelaskan, melihat dari kondisi tahun lalu ada sekitar 16 kecamatan yang rawan akan bencana kekeringan di musim kemarau. Diantaranya kecamatan Sumberrejo, Ngasem, Bubulan, Tambakrejo, Sukosewu, Ngraho, Kasiman, Dander, Purwosari, Tematang, Kedungadem, Ngambon, Sugihwaras, Kedewan, Trucuk, dan kecamatan Malo.
"Kekeringan bukanlah musibah yang baru bagi kita, karena setiap tahun pasti akan ada kekeringan di wilayah Bojonegoro, sehingga hal tersebut menjadikan kita untuk selalu siap siaga dan selalu antisipasi akan datangnya kekeringan," tutup Agus. [uul/ito]
Tag : kemarau, kekeringan, bojonegoro, bpbd
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini