21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |   14:00 . Wakil Wamen Komdigi Nezar Patria Lantik Pengurus AMSI Jatim 2024-2028   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Selain Trombosit, Perhatikan Juga Nilai Hematokrit saat DBD

blokbojonegoro.com | Sunday, 24 October 2021 07:00

Selain Trombosit, Perhatikan Juga Nilai Hematokrit saat DBD Ilustrasi nyamuk penyebab demam berdarah. (Shutterscock)

 

Reporter: --

 

blokBojonegoro.com - Saat DBD dicurigai menyerang salah satu anggota keluarga, pemeriksaan darah bisa menjadi langkah “pasti” untuk menentukan apakah gejala tersebut mengarah pada DBD atau hanya demam biasa.

 

Umumnya, kebanyakan orang akan fokus untuk melihat kadar trombosit darah, bila nilai trombosit menurun, maka itulah salah kondisi yang dianggap paling bahaya dari DBD. Padahal, menurut keterangan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), selain trombosit, ini hematokrit juga penting untuk diperhatikan.

 

Infeksi DBD sendiri terbagi penjadi 3 fase, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase penyembuhan. Pada fase demam (hari 1-3), seseorang yang mengalami DBD kerap tidak nafsu makan dan minum, mual dan lemas, diiringi demam tinggi yang tak kunjung reda dengan obat penurun panas. Jumlah trombosit dan hematokrit umumnya masih normal.

 

Sehingga menurut IDAI, kurang tepat bila Anda memutuskan untuk melakukan cek darah sendiri ke laboratorium pada saat curiga BDB tanpa saran dokter. Sebab, bisa jadi Anda melakukannya di saat yang tak tepat, sehingga hasilnya “nihil” padahal tidak demikian.

 

Setelah hari ketiga, biasanya demam mulai turun. Pada fase demam turun inilah DBD memasuki fase kritis. Di mana terjadi penurunan jumlah trombosit dan sel darah putih. Selain itu, hematokrit meningkat, yaitu adanya peningkatan kekentalan darah akibat keluarnya cairan melalui pembuluh darah. Saat darah menjadi kental dan semakin pekat, maka suplai oksigen ke seluruh tubuh lewat darah menjadi berkurang, kelamaan bisa membuat sel dan jaringan menjadi mati.

 

Selain itu, bila kondisi ini dibiarkan, maka sel darah merah dan darah putih pun bisa ikut keluar, sehingga jumlahnya berkurang—ditandai dengan keluarnya bintik merah di bawah kulit.

 

Sehingga, trombosit yang berperan dalam pembekuan darah akan melakukan tugasnya dalam menangani pendarahan tersebut dengan menutup celah pendarahan, itulah yang menyebabkan jumlah trombosit menjadi ikut berkurang.

 

Bila mendapatkan penanganan yang tepat, maka orang yang terkena DBD hingga fase kritis akan memasuki fase ketiga atau penyembuhan. Biasanya nafsu makan akan berangsur normal. Cairan yang keluar melawati pembuluh darah pun akan masuk kembali.

 

Dalam rangka memerangi “penyakit tahunan” akibat nyamuk ini, Februari lalu, pemerintah Hawaii telah menandatangani proklamasi darurat untuk memerangi penyakit akibat gigitan nyamuk, yaitu Zika dan demam berdarah dengue (DBD).

 

Walikota Hawaii mengumumkan bahwa wabah DBD di tahun ini adalah yang terbesar sejak tahun 1940-an. Di Indonesia sendiri, menurut data Kementrian Indonesia tahun 2013, jumlah penderita DBD di Indonesia mencapai 49 ribu orang dengan 400 kasus meninggal dunia akibat penanganan yang terlambat. [lis]

 

Sumber: kompas.com

Tag : Dbd, hematokrit, demam



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat