Harga Telur Anjlok, Peternak Ayam Petelur Bojonegoro Mengadu ke DPRD
blokbojonegoro.com | Thursday, 11 November 2021 20:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Para peternak ayam petelur di Kabupaten Bojonegoro mengadu ke DPRD Kabupaten Bojonegoro, Rabu (10/11/2021). Kedatangan paguyuban peternak tersebut untuk mengeluhkan harga telur yang anjlok, dan tidak diperhatikan pemerintah.
Puluhan peternak yang tergabung dalam paguyuban peternak rakyat Bojonegoro, kelompok peternak ayam petelur diterima langsung di ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bojonegoro, Sally Atyasasmi beserta anggota yang lain diruang kerjanya.
Sekretaris paguyuban peternak ayam rakyat Bojonegoro, Isbandi mengaku para peternak ayam khususnya merasa resah sekali terkait anjloknya harga telur dan naiknya harga pakan. Pasalnya selama tiga bulan belakangan ini harganya jauh dari HPP sebesar Rp 20.500, karena peternak menjual paling tinggi Rp 13.500 sampai Rp 15.000.
"Adanya program BPNT selama ini agen ditingkat bawah ambil lebih murah lagi, kwalitasnya lebih bagus telur lokal dengan yang dibagikan dan telur itu ambil dari luar Bojonegoro. Terpaksa peternak ayam petelur Bojonegoro jualnya ke retail, tidak agen," sesalnya usai mengadu ke DPRD.
Selain itu harga pakan lanjut Isbandi, padahal tahun lalu hanya Rp 4.500 sekarang ini naik menjadi Rp 6.400. Peternak Bojonegoro memohon agar menstop SE dirjen PKH (Cutting HE) yang mengakibatkan harga telur anjlok, sekaligus merevisi Undang-undang nomor 7 tahun 2020 tentang batas bawah Rp 19 ribu ditingkat peternak.
Ditambahkan Isbandi, termasuk perlu stabilitas harga telur lokal (peran Satgas pangan). Serta keterlibatan Bulog dalam menstabilkan harga jagung untuk peternak lokal. "Berharap menerbitkan Perbup untuk program sosial dari pemerintah dengan memakai produk lokal," imbuh peternak ayam petelur sejak 2016 asal Kecamatan Baureno.
Sementara itu ketua Komisi B DPRD kabupaten Bojonegoro, Sally Atyasasmi menanggapi persoalan tersebut dirasa sangat kompleks tidak hanya menyangkut penjualan, sehingga solusi ini harus komperhensif. Supaya harga pakan terjangkau, kebutuhan dasar peternak tersedia tanpa bergantung dengan Program Pemerintah.
"Ketersediaan bahan pakan seperti jagung dan lain-lain ini tentunya harus sinergi dengan dinas pertanian,melalui optimalisasi wilayah sentra-sentra produksi tanaman pangan seperti komoditas jagung, kedelai dan lainnya," ungkapnya.
Politisi perempuan Partai Gerindra Bojonegoro itu juga meminta dinas-dinas terkait untuk mencari solusi terbaik baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. "Setelah itu dinas peternakan melengkapi dengan laboratorium untuk tes kadar kandungan pakan, sehingga ketergantungan terhadap pakan pabrikan bisa dikurangi. Karena yang membuat para peternak merugi salah satunya adalah harga pakan yang tinggi sedangkan harga jual naik turun," pungkas Sally.
Saat pelaksanaan hearing yang menerapkan protokol kesehatan Covid-19, selain para peternak ayam petelur ditemui anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bojonegoro, dalam pertemuan juga dihadiri Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Kadisnakkan) serta Kepala Dinas Sosial (Kadinsos). [zid/ito]
Tag : peternak, telur, dprd, bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini