Kisah Mbah Sarman, Dari Taman Hingga Lapangan Untuk Makan
blokbojonegoro.com | Thursday, 03 February 2022 15:00
Mbah Sarman Beristirahat Sejenak Melepas Penat Di Tengah Aktivitasnya. (Foto: blokBojonegoro.com/M. Anang)
Reporter : M. Anang Febri
blokBojonegoro.com - Kalau saja tidak terus jalan, bagaiamana mungkin bisa bertahan ditengah himpitan tuntutan jaman yang ugal-ugalan. Begitu kiranya selaksa kata yang dapat ditangkap dari seorang kakek tua berkendara sepeda di area Taman Veteran Bojonegoro, Kamis (2/2/2022).
Mentari pagi ketika kopi sedang enak-enaknya diseduh, Sarman (80) lebih memilih melangkahkan kaki bareng sepeda tuanya. Ia berangkat dari sebuah dusun yang ada di Desa Sobontoro, Kecamatan Balen.
Menyusuri desa, hingga kota. Dari lapangan bola satu ke ke lapangan lain, hingga taman-taman yang ada di kota, dia mengais rezeki lewat botol plastik bekas.
"Cari botol bekas untuk dikumpulkan, lalu dijual. Buat makan sehari-hari Mas," kata Mbah Sarman kepada blokBojonegoro.com sembari menata hasil pencarian botol bekasnya.
Pekerjaan cari botol bekas, dilakukan oleh kakek 4 cucu ini sudah 5 tahun lebih dilakukan. Semenjak tenaganya sebagai buruh tani tergantikan oleh adanya alat-alat mesin tani yang kian modern dan ringkas.
"Dulu sebelum kerja begini, ya nyangkul disawah. Pokoknya semua pekerjaan buruh di sawah siap menerima," tambahnya.
Hasil mengumpulkan aneka botol bekas, dalam seharinya ia bisa membawa rata-rata 10 Kg botol plastik. Yang kemudian ia jual dengan harga Rp 2000/Kg. Beban seberat itu ia angkut dengan sepeda Jengki tua tanpa rem di kedua roda, lengkap dengan tas obrok hitam yang mulai kusam.
Tak Pernah Sakit Berkat Pekerjaan Berat, Tetangga Sampai Heran
Sejumlah pekerjaan berat yang mengandalkan fisik, tak pernah dikeluhkan Mbah Sarman. Mulai buruh tani, hingga mengais botol plastik bekas sembari mengayuh sepeda onthel jadul berpuluh-puluh kilo meter.
Malahan, berkat pekerjaan tersebut banyak tetangganya yang heran dibuatnya. Ia dikenal selalu sehat oleh para tetangga. Tak pernah sakit meski banting tulang di usianya yang kian senja.
"Dari desa sampai kota seperti ini ya ngayuh sepeda Mas. Ya, Alhamdulillah gak pernah sakit. Banyak tetangga yang heran juga, kok gak pernah sakit padahal sudah tua kerjanya banyak di fisik," tuturnya bercerita.
Bagi Mbah Sarman, memang kesehatan itu yang utama. Soal pendapatan, tak pernah ia risaukan. Sebab rezeki sudah ada yang ngatur dari Yang Maha Esa.
"Kalaupun sehat, bisa bekerja apa saja. Asal halal, bisa menyambung hidup," tukas kakek asal Dukuh Sentul, Sobontoro itu.
Untuk sehari-hari, ia berkeliling hanya berbekal air mineral ukuran tanggung. Baginya cukup untuk melepas dahaga ditengah pencarian botol plastik bekas yang tak jarang ia timbun dulu di rumah, demi mendapat nilai Rupiah yang cukup buat ditukar dengan beras. [ang/ito].
Tanpa Rem Roda, Sepeda Kayuh Tua Mbah Sarman Mengangkut Botol Plastik Bekas. (Foto: blokBojonegoro.com/M. Anang)
Tag : pemulung, sobontoro, balen, bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini