Ahli: Berpuasa Dapat Membantu Mencegah Berbagai Masalah Kesehatan
blokbojonegoro.com | Sunday, 10 April 2022 07:00
Reporter: --
blokbojonegoro.com - Umat muslim di seluruh dunia tengah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan. Saat berpuasa umat muslim dilarang makan, minum, merokok hingga berhubungan intim dari fajar hingga matahari terbenam, dengan harapan bahwa itu akan mengarah pada taqwa atau keimanan.
Muslim diperintahkan untuk berpuasa selama Ramadhan lebih dari 1.400 tahun yang lalu. Rupanya orang Yunani kuno merekomendasikan puasa untuk menyembuhkan tubuh, dan hari ini beberapa ilmuwan menganjurkan puasa yang dimodifikasi lantaran bermanfaat bagi mental dan fisik manusia.
Dikenal sebagai puasa intermiten, puasa yang dimodifikasi ini datang dalam beberapa bentuk yang mengharuskan tidak makan selama 12, 16, atau 24 jam pada suatu waktu. Bentuk lain, yang dikenal sebagai puasa 5:2, menganjurkan pembatasan kalori (makan hanya antara 500 dan 600 kalori) selama 36 jam, dua kali seminggu.
Eat Stop Eat, sebuah buku oleh Brad Pilon yang diterbitkan pada tahun 2007, merekomendasikan untuk tidak makan selama 24 jam sekali atau dua kali seminggu, memberikan individu kebebasan untuk memutuskan kapan harus memulai dan mengakhiri puasa mereka.
Pada 2012, Michael Mosley merilis film dokumenter TV-nya Eat, Fast and Live Longer dan menerbitkan buku terlarisnya The Fast Diet, keduanya didasarkan pada konsep 5:2 puasa intermiten.
"Dalam The Fast Diet saya menganjurkan bentuk puasa yang disebut 'makan dengan waktu terbatas," kata Mosley kepada Al Jazeera.
“Ini melibatkan hanya makan dalam jam-jam tertentu, mirip dengan bentuk puasa yang dilakukan oleh umat Islam selama Ramadhan. Manfaat yang terbukti termasuk peningkatan kualitas tidur dan bukti pengurangan risiko beberapa jenis kanker, khususnya kanker payudara,” ujarnya. [lis]
Sumber: liputan6.com
Tag : Pendidikan, puasa, makanan
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini