Moch Niam, Anggota Kopassus TNI AD
Jadi Prajurit Terpilih Pendidikan SECABA, Pernah Bertugas Jaga Keamanan Papua
blokbojonegoro.com | Sunday, 18 September 2022 16:00
Reporter: Nidlomatum MR
blokbojonegoro.com - Semangatnya untuk menjadi abdi negara sudah dimilikinya sejak kecil, sejak dia menginjak Sekolah Dasar (SD) sudah berkeinginan untuk bertugas sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI). Seiring berjalannya waktu, untuk meraih cita-citanya Mochammad Niam, putra daerah Bojonegoro asal Desa Mlinjeng, Kecamatan Sumberrejo ini aktif mengikuti Pramuka.
Berkat latihan-latihan yang diberikan saat menjadi Pramuka ini pulalah kini Niam menjadi bagian dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat (AD) bahkan menjadi siswa berprestasi nomor satu TNI AD dalam pendidikan SECABA. Pendidikan SECABA merupakan pendidikan untuk
mendapat pangkat Sersan Dua (Serda). Pendidikan ini dilakukan selama lima bulan sehingga bisa naik tingkat dari Tantama ke Bintara.
Saat diwawancarai blokbojonegoro.com, pria yang akrab disapa Niam ini mengaku bangga dan bersyukur atas prestasi yang dia torehkan apalagi dengan proses pendidikan yang tak mudah dan penuh tantangan. Banyak sekali tahapan ujian yang harus dilalui saat SECABA.
Proses awal penerimaan peserta pendidikan dilalui seleksi ketat TNI AD yang diselenggarakan di seluruh Kodam yg ada di indonesia secara berkala. Tahapannya meliputi seleksi administrasi, seleksi kesehatan, kejiwaan, wawancara, tes akademik, psikologi. "Ada juga pelaksanaan kesegaran Jasmani dengan lari 12 menit, push up 61 set, Sit Up 45 set, langer 55 set, satelrun 4.5 detik," ujar Niam memaparkan.
Usai dinyatakan lulus seleksi, kurang lebih 900 Siswa melaksanakan pembukaan pendidikanselama kurang lebih 4/5 bulan lamanya. Saat pendidikan banyak kategori yang dinilai mulai dari nilai akademik, ( materi Secaba ), SIKU (Sikap dan Perilaku ), kepemimpinan, keperibadian dan kesegaran jasmani. "Setelah dikalkulasi semua materi maka terpilihlah satu prajurit terbaik yg dipilih atas pertimbangan semua nilai keseharian dan penilain khusus dari setiap pelatih, dan saya bersyukur mendapatkannya," ujarnya.
Tak hanya mengisahkan kisah suka dengan terpilihnya dia sebagai prajurit terpilih saat Secaba, putra dari pasangan Abdul Hadi dan Sri Ningsih ini pun menceritakan duka cita menjadi TNI yakni tatkala meninggalkan keluarga ketika bertugas apalagi di daerah rawan konflik. "Karena jadi TNI ya sebelum menikah sudah saya bicarakan kepada calon Istri risiko-risiko menjadi prajurit itu seperti apa. Termasuk ya harus rela ditinggal-tinggal untuk bertugas, pernah tahun 2018 meninggalkan keluarga untuk latihan bersama di Malaysia. Tahun 2019 di Papua, saat ada konflik di sana," kisahnya.
Ketika di Papua ini alumni Pondok Pesantren Attanwir, Talun, Sumberrejo Bojonegoro ini menceritakan banyak hal yang memilukan, selain harus pasrah dan bisa dikatakan "siap mati" karena kerawanan di sana, dia juga menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri ketika dua teman seperjuangannya sesama anggota TNI AD meregang nyawa karena tertembak oleh oknum yang diduga KKB. Keduanya adalah anggota Kopassus atas nama Lettu Erizal Sidabutar dan Serda Rizky Ramadan.
Saat itu baik Niam, maupun kedua almarhum bertugas di Satuan Penanggulangan Teror (Sat Gultor) 81 Kopassus. "Mereka meninggal tepat di samping saya, " kisahnya.
Kisah pilu tahun 2019 itu menurutnya terjadi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Dia bersyukur bisa selamat dan kembali ke rumah menemui keluarga tercintanya usai dari Papua, tepatnya beberapa bulan sebelum pandemi.
Saat ini yang dia harapkan bisa mengabdi untuk negeri dan membawa kebanggaan bagi keluarga tercintanya. "Memang sejak dulu jadi TNI itu hal yang saya impikan, dan Alhamdulillah dikabulkan," pungkasnya. [lis]
Tag : Niam, TNI, kopassus, TNI AD
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini